Xiao Zhan tertawa lepas melihat kelakuan anak-anak dan juga suaminya, saat ini mereka semua tengah berkumpul di dalam kamar sambil bercerita
"Sini-sini zhifan dengan mommy duduk sini" ujar Zhan seraya mengambil alih putranya dari Yibo dan mendudukkannya di pangkuan
Zhifan memakan donatnya, balita mungil itu memberikan donat kepada ibunya agar memakannya juga sedangkan zhiyan bersama Yibo di pangkuan pria itu dan zihan zishen duduk anteng di samping kanan kiri sang mama papa
"Katanya Daddy mau ke Paris ko tidak jadi" ujar zishen sinis
"Ya gimana orang Daddy batalkan karna pria tua itu ingin menjodohkan putrinya dengan Daddy" jawab Yibo tak kalah sinis
"Dad, kenapa banyak sekali yang menginginkan Daddy mehh dari beberapa tahun lalu aku dengar-dengar banyak sekali yang saling berebutan untuk mendapatkan Daddy dan merebutmu dari mommy" ujar Zihan
Zhan menaikkan alisnya mendengar ucapan ambigu dari anaknya "uhhh tapi mommy tidak apasi biarkan Daddy mu dengan yang baru mommy cari lagi yang masih perjaka"
"BUAHAHAHA " tawa kedua anak itu laknat bersama Zhan
Yibo menatap istrinya "sayang, tidak akan ada yang mau padamu karna kau itu sudah menjadi milikku. Mana mungkin aku berpaling darimu mehh "
"Eleh, Daddy mengatakannya saja tapi membuktikannya tidak" kata zhiyan ikut-ikutan
"Heh kunyuk curut, kalau Daddy tidak membuktikannya bagaimana kalian bisa ada di dunia ini mehhh" kesal Yibo berdecak sambil mencium pipi anaknya gemas
Zhiyan tertawa kecil seraya kembali memakan donat bersama sang adik, "mommy memangnya mommy mau dengan Daddy?"
"Tadinya si tidak cuma.. waktu itu mommy goblok saja mau dengan daddymu yang manja itu" curhatnya sesedih mungkin
Zihan cekikikan sendiri "mommy, mommy cari yang lain saja daripada dengan Daddy, Daddy saja masih seperti bayi walaupun umurnya sudah tua seperti aki-aki" usul Zihan
Zishen mengacungkan kedua jari jempolnya menandakan jika dirinya setuju dengan usulan sang kakak, Yibo merotasi matanya malas
"Eleh-eleh tidak ada yang mau dengan mommy. Mommy sudah longgar siapa yang mau dengannya kecuali Daddy"
"Kyaaaa!!!" Teriak Zhan karna pria itu berucap tanpa memfilter nya lebih dulu, Yibo cengengesan di buatnya karna telah berhasil membuat Zhan merasa malu
"Kata siapa? Banyak tuh yang menginginkan mommy"
"Mommy kan cantik" ujar zhiyan menduakan kakaknya
"Mommy baik"
"Mommy perhatian"
"Tidak seperti Daddy, jahat!" Ujar zhiyan menunjuk kepada ayahnya
"Heh jika Daddy jahat kepada kalian semua mana mungkin Daddy membelikan ini itu dan juga memangku mu bocah" ujarnya kesal sendiri
Zhan tertawa mendengarnya "hey, walaupun Daddy kalian jahat suka menangis, cengeng ju-..."
"Siapa yang cengeng?! Aku tidak cengeng!" Bantah Yibo cemberut
Ketiga anak itu membulatkan matanya tak terima mendengar ucapan sang ayah, Zihan memakan donatnya sesekali memainkan tangan zhifan yang masih anteng duduk di pangkuan ibunya sambil menonton ponsel
"Daddy ni tak mau mengaku, mengaku saja si namanya juga bayi pasti terus-terusan mengelak" sinis zishen kepada Yibo
"Yakk bocah, Daddy bayi juga bayinya mommy memangnya kalian? Kalian kan sudah besar!" Ujar yibo tidak mau di salahkan, Yibo melirik kearah zhifan yang mana bocah itu tengah menguap sambil memakan donatnya tanpa henti, matanya terus memperhatikan layar ponsel
