32. Why is he here?

1.8K 86 3
                                    

Leah melihat nominal yang dikirim Gabriel cukup lama pada ponselnya. Dia mengerjap sebentar sebelum menatap pria di depannya dengan pandangan tidak percaya.

“Ini ... total gajiku?”

Dia baru saja selesai mengajar dan Gabriel memanggilnya ke ruang kerja pria itu. Begitu melihat gajinya selama sebulan, Leah benar-benar tidak menyangka akan menghasilkan gaji yang cukup besar hanya dengan mengajar satu anak orang kaya!

Lain dengan pemikiran Leah, Gabriel yang khawatir bertanya cepat, “Apa itu kurang? Maaf, kita belum menyepakati tentang gajimu. Karena aku tidak tahu, aku hanya menambahkan 50% dari gaji guru les lama Ara.”

Mata Leah terbelalak. Jadi penghasilnya ini hampir dua kali lipat dari gaji guru les sebelumnya?! Bahkan gajinya dulu di minimarket tidak bisa menyentuh setengah dari ini.

Leah menggeleng kuat hingga kepalanya terasa sakit. “Bukan. Maksudku, ini terlalu banyak. Aku tidak tahu jika mengajar les privat zaman sekarang mendapatkan penghasilan yang lumayan besar.”

Oh, Leah harus menghapus iklannya di media sosial tentang menjadi pengajar les. Jika mengajar Ara bisa mendapatkan gaji sebesar ini, dia tidak perlu mengajar anak lain.

“Syukurlah. Betapa leganya aku. Aku pikir kamu kecewa karena gajinya kecil. Tapi serius, Leah, aku akan menambahkannya lagi agar kamu tidak jera mengajar A—”

“Tidak, Gabriel!” Leah menahan tangan Gabriel yang ingin memegang ponselnya hingga dia menjadi kaku.

Ketika Gabriel merasakan tangan mungil Leah, dia tidak bisa berhenti berdegup.

“Aku cukup dengan ini, sungguh! Aku berterima kasih. Sangat-sangat berterima kasih, Gabriel.”

Gabriel mencoba tersenyum. Perasaan berpacu itu masih ia rasakan menyebabkan dia membersihkan tenggorokannya dan mengalihkan wajahnya.

Kembali menatap Leah, dia kemudian bertanya, “Sebagai bentuk terima kasihmu, kenapa tidak mentraktir kami?”

Leah mengedipkan matanya kemudian mengangguk. “Tentu saja! Ingin makan di luar? Aku akan mentraktir kalian makan enak. Tapi, tolong jangan ke restoran mahal. Aku harus berhemat.”

Leah tertawa sambil menyentuh atas telinganya malu. Seseorang sudah mengirim pesan menyuruhnya mengirim uang tadi pagi.

“Tenang saja. Ini bukan tempat yang mahal, kok. Aku akan memanggil Ara, kamu bisa menunggu di depan mobilku.”

“Hmm.” Leah mengangguk kemudian keluar lebih dulu dari ruang kerja Gabriel.

Setelah kepergian Leah, barulah Gabriel memejamkan matanya dan terkekeh pelan. Bisa-bisanya dia seperti anak muda yang sedang mabuk cinta.

Setelah Gabriel membawa Ara ke luar rumah, mereka pun mulai menuju toko kue yang dikatakan Edna. Alamatnya ternyata tidak terlalu jauh dari sekolah Ara. Sekitar 1 km dari sekolah, mereka akan menemukan toko kue tersebut.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, baik Leah dan Ara masing-masing memesan 3 potong cake juga jus buah. Sedangkan Gabriel hanya memesan kopi panas. Dia yakin anaknya tidak akan bisa menghabiskan semua kue itu, dan pasti dialah yang akan menghabiskannya.

Pada suapan pertamanya, Leah mengerang dalam dengan mata terpejam. Selain kue ulang tahun saat dia sakit, kue-kue seperti ini juga sangatlah enak! Tidak hanya bentuknya saja yang menggugah selera, rasanya juga sungguh memuaskan.

Tidak heran ramai yang datang kemari. Belum lagi tema toko ini tampak simpel namun tampak mahal, memberi kesan berkelas dan mewah bagi siapa pun yang berkunjung.

Akan tetapi, harga yang ditawarkan di sini lumayan menguras kantong juga ternyata. Yah, jika sesekali bukanlah masalah besar. Leah mengedikkan bahunya setuju dengan pemikiran itu.

Something About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang