53. Will he believe?

1.3K 74 5
                                    

Wajah itu .... Dia memang Leah.

Menyadari bahwa wanita itu memang benar Leah, Adri terkekeh pelan dan tersenyum. “Astaga .... Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa bertemu kembali.”

Ketika pria itu melangkah maju, otomatis Leah mundur ketakutan.

Leah benar-benar tidak dapat berpikir. Kehadiran tiba-tiba orang yang selama ini ia hindari membuat ketakutannya kembali datang. Tubuh hingga ujung jemarinya gemetar sampai tidak sadar snack yang dia pegang jatuh lagi.

Kenangan di kamar yang gelap, kemarahan kakaknya, kekecewaan ibunya, hingga cemoohan polisi kembali menghantuinya. Dia menjadi sulit bernapas.

Siapa pun .... Dia membutuhkan pertolongan sekarang!

Sementara itu di sisi lain, Adri yang melihat gerakan Leah yang mundur terkekeh pelan lagi.

Dengan suara lembut, pria itu berkata, “Leah, jangan be—”

Saat tangannya terulur, seseorang tiba-tiba berdiri di antara mereka membuat Adri menatap pria itu kesal.

Dan dengan keberadaan orang itu, aroma yang selalu menenangkan Leah masuk ke indra penciumannya. Betapa leganya sampai-sampai dia menghembuskan napas bergetar dari bibirnya seraya memejamkan mata. Namun, tubuhnya masih gemetar. Karena Ben bisa merasakannya dari sentuhannya, dia memegang kedua bahu Leah.

“Ada apa?” tanya Ben pelan
Leah menggeleng kaku.

”Hei, kau menghalangi kami!” Adri berseru.

Menoleh sedikit, Ben berkata, “Maaf, sepertinya Anda salah orang.”

Ucapan yang serius itu membuat Adri mengerutkan dahinya bingung. “Tidak. Dia adik iparku. Keluarganya  mencari—”

“Ayo.” Tidak mempedulikan pria itu, Ben mengajak Leah untuk keluar.

Rencana untuk menonton film sepertinya akan batal.

Sebelum keluar, Ben mengambil waktu singkat untuk menatap Adri sekali lagi dengan tatapan hanya Tuhan yang tahu sebelum kembali menatap ke depan.

Adri yang masih di sana menatap mereka dari dinding kaca minimarket. Mau bagaimanapun pria tadi mengelak dan berbohong, wanita itu sudah pasti Leah.

Mengangkat sudut bibirnya, dia tertawa bahagia. Akhirnya adik ipar kesayangannya ditemukan.

***

Membawa segelas air putih, Ben memasuki kamar Leah. Kekasihnya itu sedang duduk di atas ranjang dan menatapnya. Dia mendekati Leah, duduk di bibir ranjang, lalu menyerahkan gelas.

“Minum biarpun hanya sedikit.”

Leah menuruti Ben. Dan dia dalam diam memperhatikan wanitanya.

Semenjak pulang dari minimarket tadi, kekasihnya mendadak menjadi wanita pendiam dan murung seharian.  Dia bahkan tidak mau makan sama sekali, ini berbeda dengan Leah yang dia kenal biasanya.

Dan perubahan drastis ini disebabkan oleh satu orang. Adri ....

Ya Adri, kakak ipar Leah.

Saat Ben mencari tahu tentang Leah, pria itu sudah ia  lihat di foto pernikahan. Yang membuat ia bingung adalah, Leah di foto pernikahan tersebut sangat bahagia. Lalu kenapa tadi dia setakut ini saat bertemu kakak iparnya?

Apa yang terjadi setelah pernikahan itu?

“Ben.”

Ben mengerjap pelan. “Sudah lapar?”

Something About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang