6. Gadis Pemeran Novel

2.7K 194 0
                                    

Aletta tengah berbicara dengan ibunya di telepon.
Jujur saja Aletta sedikit khawatir dengan ibunya setelah mendengar cerita Nini kemarin.
Rasanya Aletta ingin segera membawa ibunya kemari.

"Jika ibu kesana bagaimana dengan ayahmu?!"

Aletta cukup kesal saat mendengar ucapan ibunya ini.

"Bukankah ada anak gadis kesayangannya?!"

"Kakakmu juga sibuk dengan pekerjaannya, bagaimana bisa ibu menyuruhnya untuk merawat ayahmu?!"

Setelah itu ibunya berkata jika ia akan mengusahakan untuk secepatnya mengunjungi Aletta.
Aletta sangat tidak puas tapi ia tidak akan memaksa ibunya.

Setelah berbincang selama beberapa menit lagi, Aletta mengakhiri obrolannya dengan ibunya.

"Aish.. bodohnya aku, sungguh kekhawatiran yang sia-sia"

Dari pantauan Nini, Aletta jelas tahu jika ibunya memang baik-baik saja dan beraktivitas seperti biasa.
Ibunya sama sekali tidak terpengaruh dengan rumor yang beredar.

Hubungan ibu dengan ayahnya juga masih sangat harmonis.
Melihat dari layar saja Aletta bisa dengan jelas mengetahui jika mereka saling mencintai.
Itu tidak seperti yang Aletta bayangkan.

Sebelumnya Aletta tidak pernah mengawasi orangtuanya, jadi ia tidak tahu hubungan antara ayah dan ibunya.
Selama ini ia hanya berspekulasi berdasarkan cerita dalam novel.

"Sekarang jelas yang jadi masalahnya adalah si Larisa ini, sayang sekali aku belum bisa pulang" seru Aletta.

Berbeda dengan suasana harmonis ayah dan ibunya.
Hubungan ibunya dan Larisa hanya terlihat baik dipermukaan.

Tidak ada yang salah dengan ibunya, ibunya terlihat begitu tulus saat merawat Larisa.
Sedangkan Larisa, ternyata ia diam-diam begitu membenci ibunya.

Tentunya ia tidak menunjukkannya, ia akan selalu berpura-pura bersikap baik dan patuh pada ibunya jika didepan orang-orang.
Hanya saat sendirian lah ia akan menunjukkan rasa bencinya, bahkan ia sampai berniat mencelakakan ibunya.

'Benar-benar gadis yang mengerikan' batin Aletta.

* * *
Setelah beberapa bulan mengambil cuti, akhirnya hari ini Aletta memulai pendidikannya.

Aletta sangat gugup hingga jantungnya terus berdetak dengan kencang.
Jujur saja ia sedikit takut jika ia tiba-tiba dikeluarkan.

Syukurlah apa yang ia takutkan tidak terjadi dan ia diperbolehkan mengikuti kuliah lagi.

Seperti pemilik asli Aletta telah memutuskan untuk mengambil jurusan bisnis karena ia juga menyukai jurusan ini.

Bicara soal bisnis tiga bulan yang lalu Aletta mulai mencoba untuk membeli beberapa saham dan berinvestasi dengan uang tabungan milik pemilik asli.

Berkat nasehat dari Nini kini uang Aletta telah berlipat ganda.
Bahkan ia bisa membeli sebuah toko souvernir kecil di dekat apartemennya beberapa hari yang lalu.

Sayangnya Aletta akan sibuk dengan kuliahnya.
Jadi ia memutuskan untuk merekrut orang untuk mengelola tokonya.

Beruntung Nini membantu menemukan orang yang cocok, orang itu adalah Luise.
Pria yang pernah ia temui di cafe, namun sepertinya pria ini tidak mengingatnya.

Awalnya Aletta ragu untuk memperkerjakan Luise, tapi Nini meyakinkan jika Luise sangat kompeten dan dapat dipercaya.
Akhirnya Aletta memutuskan untuk bertaruh dan mempercayai Nini.

Bagaimana Aletta tidak ragu, Luise menyembunyikan identitas aslinya dan ditingkat pendidikannya yang tinggi mustahil ia mau diperkerjakan menjadi pegawai toko kecil.
Akan sangat masuk akal jika ia memiliki motif tersembunyi.

[ Host tenang saja Nini akan mengawasinya juga ]
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...😊😊

Si Batu Loncatan Dan SistemnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang