Si Batu Loncatan Dan Sistemnya

1. Kembali

Aletta membuka matanya yang berat dengan perlahan.
Atap putih itulah yang pertamakali Aletta lihat.
Dan setelah mengamati sekitarnya, Aletta segera tahu jika ia sedang dirumah sakit.
Sayangnya ia tidak tahu dunia mana yang ia tempati sekarang.

[ Nini, ini dimana?! ]

Aletta sedikit gugup karena Nini tidak langsung menjawab pertanyaannya.
Untungnya setelah menanti selama beberapa menit, akhirnya Nini mulai bersuara.

[ Selamat host, akhirnya host kembali ke dunia asal host ]

Setelah mendengar itu, Aletta membeku dan tiba-tiba saja air matanya mulai menetes.
Jujur saja Aletta selalu merindukan dunianya.

[ Host jangan menangis, apa kembali itu terlalu menyedihkan untuk host?! ]

[ Nini tahu hidup host disini tragis, bahkan akan lebih tragis lagi kedepannya, tapi maaf Nini tak bisa memilih dunia mana host akan singgah ]

Mendengar ucapan Nini, airmata Aletta seketika berhenti.
Benar, ia lupa jika nasibnya memang cukup menyedihkan.

Aletta memandang ruangan itu dengan pandangan kosong.
Ia tidak merasa sedih karena sudah terbiasa seperti ini.

[ Ngomong-ngomong sudah berapa lama aku dirawat?! ]

[ Sudah hampir dua minggu host ]

[ Baru sebentar dong ]

[ Di setiap dunia memiliki perbedaan waktu host, kebetulan dunia host ini memiliki waktu yang lebih lambat dari dunia yang pernah host kunjungi ]

Aletta segera mengangguk mengisyaratkan jika ia mengerti.

Saat Aletta masih asik berbincang dengan Nini, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis asing.

"Ah, anda sudah bangun, aku akan segera memanggil dokter" seru gadis itu.

"Anda siapa?!"

Gadis itu membeku ketika ditanya oleh Aletta dan menatap Aletta dengan gelisah.
Tapi setelah beberapa lama, akhirnya ia angkat bicara.

"Maafkan saya, saya yang telah menabrak anda" ucap gadis itu dengan gemetar ketakutan.

Ia benar-benar tidak sengaja menabrak Aletta.
Waktu itu ia terlalu larut dalam kesedihan hingga tak fokus saat menyetir dan berakhir menabrak orang didepannya ini.

"Jangan takut, selama anda membayar biaya pengobatan saya, saya tidak akan menuntut anda" ucap Aletta dengan santai.

Aletta cukup bersyukur ia bisa selamat dari kecelakaan itu.
Jadi ia tidak terlalu peduli tentang orang yang menabraknya.

"Tapi sekarang anda lumpuh, benarkah anda akan memaafkan saya semudah itu?!"

"Apa maksud anda?!"

"Kaki anda tidak sengaja terlindas mobil lain saat anda terlempar, karena terlalu parah, kaki anda harus diamputasi"

Saat terbangun tadi Aletta tidak langsung mengecek kondisinya. Karena Aletta samasekali tidak merasakan sakit ditubuhnya, ia pikir jika tubuhnya sudah baik-baik saja.
Ia tak menyangka kenyataan pahit segera menghilangkan angan-angan indahnya.

Dan setelah memastikan jika ucapan orang itu benar, seketika pikirannya menjadi kosong dan iapun jatuh pingsan.

* * *
Setelah Aletta bangun dari pingsannya, Aletta segera menanyai Nini.

[ Nini, apa aku juga tokoh dalam cerita?! ]

[ Benar host ]

Aletta tidak begitu terkejut mendengar kenyataan kejam itu.
Karena sejak ia terbangun di dunia lain ia sudah menebaknya.

[ Jadi kamu tahu masa depanku?! ]

[ Tentu saja host ]

[ Bisakah kamu memberitahuku?! ]

[ Bisa host ]

Nini mulai menceritakan masa depannya yang tragis.
Dan Aletta hanya bisa menghela nafas panjang.

[ Host tolong jangan putus asa, Nini akan selalu menemani dan membantu host ]

[ Karena sekarang kita berada di dunia modern, Nini juga bisa membantu host mencari uang ]

[ Kita juga bisa memperkerjakan orang untuk merawat host, jika keluarga host menelantarkan host ]

Mendengar perkataan Nini tiba-tiba Aletta tersadar.
Benar, sekarang ia memiliki teman tidak seperti yang diceritakan oleh Nini.
Tanpa sadar ia mulai tersenyum.

Sayangnya senyuman harus bertahan sebentar, karena kedatangan gadis asing itu.

"Nona, saya membawa kabar gembira"

"Saya sudah dapat menghubungi keluarga anda dan mereka akan kemari besok"
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️