Si Batu Loncatan Dan Sistemnya

7. Gadis Pemeran Novel

Berbeda dengan Aletta yang kini tengah sibuk dengan pendidikan dan bisnis kecilnya, Larisa sang protagonis saat ini tengah sibuk menanam bunga.

Saat tengah asyik dengan hobinya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh datangnya seorang pembantu.

"Non Larisa ada tamu yang mencari nona, tuan menyuruh anda untuk segera menemuinya"

Larisa melirik pembantu itu dengan tidak senang, tapi segera ia menyembunyikannya dan menanggapinya dengan senyuman.

"Baik bibi, apa bibi tau siapa yang mencari ku?!"

"Tuan muda Raymond dari Moonlight company, nona pasti pernah mendengarnya kan?!"

Mata Larisa berbinar setelah tahu siapa yang mencarinya, kemudian mengangguk dengan penuh semangat, seolah lupa dengan kekesalannya tadi.

Bagaimana ia tidak bersemangat, yang tengah mencarinya adalah pria idamannya di dunia novel ini.

Benar, ini adalah dunia novel yang ia baca sebelum kecelakaannya.

Setahun yang lalu Larisa yang telah mengalami kecelakaan entah bagaimana ia terbangun ditubuh orang lain.
Seperti yang terjadi pada Aletta, kebetulan Larisa juga memasuki tubuh orang yang memiliki nama yang sama dengannya.
Sialnya itu adalah karakter antagonis.

Tapi beruntungnya ia masih ingat dengan jelas isi novel itu, ditambah ia juga mendapat ingatan dari tubuh pemilik asli, ia dapat segera merubah nasibnya tanpa dicurigai.

"Nona, bisakah anda cepat pergi?!"

Pembantu yang tadi memanggil, mendesak Larisa untuk segera pergi karena ia takut tuannya akan memarahinya.

Larisa terbangun dari lamunannya dan bergegas untuk membersihkan diri.

'Kurang ajar, jika bukan karena ada Raymond pasti aku akan memecatnya sekarang juga' batin Larisa.

Sayangnya sekarang ia masih harus berpura-pura terlihat baik.

"Tolong bibi sampaikan pada ayah untuk menemani tamu itu sebentar, saya ingin berganti pakaian terlebih dahulu" ucap Larisa dengan lembut.

Larisa yang hendak pergi ke kamarnya tiba-tiba mendengar suara yang akrab dari arah belakangnya.

"Kenapa perlu berganti pakaian, kamu sangat cocok memakai itu"

Larisa segera menengok ke asal suara itu.
Dan ia sangat gembira melihat sesosok pria yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Rei, bagaimana bisa kamu ada disini?!"

"Risa, sopan sedikitlah pada tuan muda Raymond" sahut ayahnya yang tengah berdiri mendampingi Raymond.

Mendengar ucapan ayahnya, Larisa pura-pura terkejut dan menatap tak percaya pada pria yang saat ini tengah tersenyum melihatnya.

"Bagaimana bisa, bukankah kamu mengatakan jika kamu hanya pegawai kantor biasa sama sepertiku?!" ucap Larisa.

"Ceritanya panjang tapi maaf sudah membohongimu"

Sejujurnya Larisa telah mengetahuinya sejak lama identitas Rei yang sebenarnya.
Pria itu adalah karakter favoritnya tidak mungkin ia tidak mencaritahu informasi tentangnya, ia bahkan sudah memiliki rencana untuk mengincarnya.

Raymond memiliki hobi menyamar sebagai pekerja magang di kantor-kantor miliknya.
Kebetulan saat itu Raymond yang tengah berpura-pura menjadi pekerja magang di kantor tempat Larisa bekerja.

Larisa memang tidak bekerja di perusahaan milik ayahnya dan memilih untuk bekerja di perusahaan milik Raymond karena ia ingin mengejar Raymond.

Saat tau Raymond tengah menyamar, tentu saja Larisa berpura-pura tidak mengetahui identitas pria itu dan perlahan-lahan mendekati Raymond.

Entah memang keberuntungan atau memang semesta mendukungnya.
Larisa selalu mendapati Raymond dalam kesulitan dan tentunya ia akan selalu membantunya.
Itulah awal mula kedekatan mereka.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...😊😊