13. Penyihir Yang Dibuang

932 78 0
                                    

Setelah selesai makan, Louise segera mengajak Aletta untuk membahas bisnis.

"Jadi bangsawan mana yang akan menjadi target nona?!"

"Baron Morgan"

"Kenapa?!" tanya Louise dengan heran.

"Apa anda tahu tentang Alin Morgan?!"

"Saya tahu, gadis itu cukup terkenal di ibukota beberapa tahun yang lalu karena menguak kebusukan keluarga nona"

"Benar, tapi anda tahu dengan jelas siapa dalangnya bukan?!"

"Jadi, anda ingin balas dendam?!"

"Tidak, saya hanya ingin bermaksud baik untuk melindungi pengagum saya"

"Dia memang terkenal karena menjadi pengagum anda, tapi manfaat apa yang bisa diambil dari bangsawan pinggiran sepertinya?!"

"Saya tidak tahu, saya hanya tertarik dengannya"

"Nona bisakah anda serius?!"

"Saya sangat serius sekarang"

Louise memang melihat keseriusan Aletta, tapi mendekati Baron Morgan sama sekali tidak akan memberikan manfaat.
Dan lagi ia tidak ingin jauh-jauh dari wanita dingin ini.
Sayangnya ia tidak bisa menolak permintaan wanita itu.

"Baiklah, saya akan mendukung keputusan anda, lalu bagaimana rencana anda untuk mendekati mereka?!"

"Saya masih belum punya rencana, apa ada dapat memberi saya ide?!" tanya Aletta balik.

"Mereka bukan keluarga yang memiliki banyak harta, mereka tidak akan mampu menyewa saya" tambahnya.

Bukanya Aletta sombong, tapi memang saat ini ia adalah seorang tentara bayaran nomor satu di kerajaan ini dan belum ada yang mampu mengalahkannya.

"Anda memang benar, lalu bagaimana jika anda berpura-pura terluka?!"

* * *
Dikejauhan Aletta mendengar suara kereta kuda yang hendak melintas.

[ Host target sudah mendekat ]

[ Oke, terus awasi mereka ]

[ Baik host, tapi apa ini tidak berlebihan host ]

[ Memang, tapi sudah terlanjur kita lanjutkan saja ]

Setelah beberapa menit kemudian kereta yang ditunggu Aletta akhirnya tiba dan berhenti tidak jauh dari tempat Aletta berada.
Kemudian terjadilah keributan diantara orang-orang yang mengawal kereta itu.

"Naga?!"

"Apa itu naga sungguhan?!"

"Seperti itu asli, tidak ada monster sebesar itu selain naga bukan?!"

Orang-orang yang mengawal kereta itu terus berdiskusi tentang makhluk yang telah menghalangi jalan mereka.

Mendengar adanya keributan diluar, akhirnya sang pemilik kereta keluar dari keretanya.
Dan tanpa perlu bertanya Baron Morgan yang baru saja keluar segera tahu apa yang telah diributkan oleh para pengawalnya.

Tak berapa lama suara seorang gadis terdengar dari dalam kereta itu.

"Ayah ada apa?!"

Karena tidak segera mendapatkan respon dari ayahnya, gadis itu akhirnya juga ikut keluar.

"Monster apa itu, kenapa besar sekali?!" ucap gadis itu dengan terkejut.

"Kenapa kamu keluar, cepat kembalilah kedalam kereta?!"

"Kenapa yah, tidak ada bahaya kan?!"

"Sepertinya monster itu juga sudah mati bukan?!"

"Makhluk itu masih hidup"

Mendengar ucapan sang Baron seluruh rombongan menjadi gempar.

Aletta yang diam-diam menguping pembicaraan mereka juga terkejut dengan ucapan Baron Morgan.

Aletta sudah menyegel naga itu, bahkan nafas kehidupannya pun tidak akan terdeteksi.
Tapi Baron itu dapat mengetahuinya dengan mudah, tentu saja Aletta akan terkejut.

'Orang ini pasti ahli yang telah bersembunyi' batin Aletta.

"Kalian semua tenanglah, makhluk itu telah tersegel dan tidak akan membahayakan kita"

Aletta yang merasa kesempatannya telah datang segera menunjukkan dirinya.

"Siapa kalian?!" seru Aletta.

Melihat Aletta yang tiba-tiba muncul membuat mereka segera waspada.
Tapi berbeda dengan sang Baron dan putrinya, mereka berdua tercengang dengan penampilan Aletta.

"Vania"

"Ibu"

Ucap ayah dan anak itu dengan serempak.

Aletta sedikit mengernyitkan keningnya.

[ Nini, apakah ada cerita plot twist disini?! ]

[ Nini juga tidak tahu host ]
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️

Si Batu Loncatan Dan SistemnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang