19. Penyihir Yang Dibuang

707 59 0
                                    

"Nona bisakah anda mengubah hukuman Ken?!"

Mendengar itu Louise dengan sinis menyahuti perkataan Alin.

"Nona Aletta adalah satu-satunya penyihir lingkar delapan di negara ini dan orang itu dengan beraninya mengayunkan pedangnya ke leher nona Aletta, apa kau pikir itu bisa dimaafkan?!"

Alin tidak dapat menjawab dan hanya bisa menundukkan kepalanya.

Aletta yang sejak tadi diam memperhatikan akhirnya buka suara.

"Louise kemari lah"

Mendengar itu Louise dengan patuh duduk disebelah Aletta.
Tanpa basa-basi Aletta menyuapi Louise sebuah manisan buah.

"Apakah enak?!"

Louise segera mengangguk.

"Aku akan menyuapi mu lagi nanti, sekarang aku ingin berbicara dulu dengan Alin"

"Oke"

Aletta tersenyum dengan puas, setelah itu ia berganti memandang Alin dengan sedikit kekecewaan dimatanya.

"Saya bisa mengubah hukuman pria itu, tapi bagaimana menurut tuan Baron?!"

"Apa pria itu pantas dihukum mati atau hukuman lainnya?!"

Tuan Baron Morgan yang sedari tadi diam tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan tiba-tiba dari Aletta.
Ia pun menjadi bingung harus mengucapkan apa.

Alin yang menunduk segera mendongakkan kepalanya setelah mendengar ucapan Aletta.
Ia menatap tak percaya dan penuh harap pada ayahnya.

Baron Morgan yang melihat mata penuh harap putrinya hanya bisa menghela napas panjang.

"Saya akan mengikuti keputusan nona" jawab Baron Morgan.

"Baiklah kalau begitu, saya akan mengampuni pria itu dan meminta putri anda untuk mengawasinya, apakah anda setuju?!"

Dengan berat hati Baron Morgan harus menyetujuinya, demi putrinya itu.

"Saya masih ada urusan, jadi saya harus pergi sekarang"

Baron Morgan dan Alin ingin meminta Aletta untuk tinggal lebih lama tapi Aletta segera menolaknya.

Saat diperjalanan pulang Louise dengan ragu-ragu bertanya pada Aletta.

"Apa kamu benar-benar akan melepasnya?!"

"Tentu saja"

Louise sedikit tidak setuju tapi ia tidak membantah keputusan Aletta.

"Apa kamu luang untuk beberapa hari ke depan?!" tanya Aletta tiba-tiba.

"Untukmu akan selalu ada waktu luang" jawab Louise dengan cepat.

"Jangan memaksa jika memang tak ada, aku bisa menemanimu bekerja"

"Itu hanya akan membuatmu lelah" tolak Louise.

"Bagaimana jika menundanya selama dua hari, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat"

"Baiklah, mau ku bawakan makan siang?!"

"Mau, aku sangat senang kamu jadi lebih perhatian padaku"

Aletta hanya menatap Louise tanpa menjawab.

* * *
[ Host, pemilik asli tetap tidak ingin kembali ]

[ Tak apa, jadi berapa lama aku akan berada disini?! ]

[ 70 tahun host ]

[ Sangat lama?! ]

[ Itu sudah sangat cepat host, karena umur penyihir biasanya mencapai umur 200 tahun ]

[ Tapi jika host tidak setuju, Nini akan mencari cara untuk host bisa kembali lebih cepat ]

[ Oke, selamat berjuang ]

Jujur saja Aletta sudah menduga pemilik asli tidak akan mau kembali sejak ia mendapat permintaan itu dari Alin.
Dan mau tidak mau ia harus tinggal disini dalam waktu yang cukup lama.

Tapi karena ada Louise, Aletta tidak terlalu memusingkannya.
Sekarang ia malah sedikit menantikan masa depannya.
Ia sangat penasaran, apakah hubungannya dengan Louise akan bertahan lama sampai ia pergi nanti.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️

Si Batu Loncatan Dan SistemnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang