9. Penyihir Yang Dibuang

976 85 0
                                    

Aletta tiba di hutan kegelapan, hutan yang terkenal sebagai sarang para monster.
Meskipun terkenal dengan harta tersembunyinya tidak ada orang yang berani datang kemari.

Konon katanya orang-orang yang telah masuk kedalam hutan ini tidak pernah lagi terlihat batang hidungnya.

Tapi karena Aletta berencana untuk menangkap banyak monster, hutan ini adalah satu-satunya pilihan.

Saat Aletta hendak masuk hutan, tiba-tiba Louise muncul dibelakangnya.

"Nona kita bertemu lagi"

"Saya benar-benar tidak menyangka akan bertemu nona saat saya hendak berburu disini"

'Muka orang ini pasti begitu tebal, apa dia pikir aku tidak tahu jika ia diam-diam membuntuti ku' batin Aletta.

Aletta hanya menatap sekilas pria itu dan pergi begitu saja.

"Nona pergi berburu sendiri tidak akan menyenangkan, saya akan menemani anda"

Disepanjang perjalanan Aletta masih mengabaikan pria itu.
Tapi mendengarnya berceloteh tanpa henti, lama kelamaan Aletta menjadi sedikit terganggu dan menghentikan langkahnya.

"Tuan Louise, saya tidak tahu tujuan anda apa tapi bisakah anda diam?!" ucap Aletta.

Aletta menatap tajam kearah Louise.
Sayangnya Louise yang ditatap sama sekali tidak takut dan malah tersenyum dengan gembira.

"Sudah saya duga anda mengetahui identitas asli saya"

Aletta mengernyitkan dahinya.
Ia sangat tidak senang dengan reaksi konyol Louise.

"Lalu kenapa jika saya mengetahuinya, anda ingin membungkam saya?!" ucap Aletta sedikit sarkas.

"Tentu saja tidak, bagaimana saya bisa menyakiti nona Aletta yang hebat?!"

"Cukup basa basinya, cepat sebutkan tujuan anda sekarang juga" kata Aletta dengan tidak sabar.

Melihat Aletta yang mulai marah, Louise samasekali tidak terlihat takut atau gentar.
Bahkan senyum konyolnya masih terpampang di wajahnya.

"Saya ingin mengajak anda untuk bekerjasama" ucap Louise dengan santainya.

"Tidak tertarik"

Kali ini Louise yang menjadi sedikit tidak senang dengan jawaban cepat Aletta.

Melihat reaksi Louise, mendadak Aletta merasa tidak berminat lagi untuk menghukum orang-orang itu.
Aletta berpikir untuk membiarkan Louise saja mengurus orang-orang itu.

"Orang-orang itu berencana ingin menyakiti anda lagi, apa anda akan tetap bersikap santai seperti ini?!"

"Mereka bebas melakukan apa saja jika mereka memiliki kemampuan"

Luise menghela nafas panjang mendengar jawaban Aletta ini.

"Anda benar, saya sekarang merasa apa yang telah saya lakukan selama ini nampak konyol didepan anda"

"Kenapa anda baru menyadarinya sekarang?!"

"Saya memang bodoh, mau bagaimana lagi?!"

Aletta segera mengangguk setuju dengan pernyataan Louise ini.
Sedangkan Louise sedikit terpana dengan reaksi yang diberikan oleh Aletta.

"Kenapa anda tidak berniat untuk balas dendam, anda dapat mengatasi mereka dengan sangat mudah bukan?!"

"Awalnya saya memang ingin berurusan dengan mereka, tapi karena anda merusak mood saya, saya jadi mengurungkannya"

"Ah, kalau begitu maafkan saya karena sudah merusak suasana hati anda yang baik"
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️

Si Batu Loncatan Dan SistemnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang