Satu

159K 2.2K 52
                                    

Happy Reading Guys 🐅

Cuaca hari ini sangat menggambarkan bagaimana perasaan seorang anak perempuan yang baru di tinggal pergi oleh kedua orang tua nya untuk selama lamanya.

Ayudiah Putriana, anak perempuan itu berjalan di tengah deras nya hujan untuk pulang ke rumah nya setelah acara pemakaman kedua orang tua nya sudah selesai.

Ayu berjalan dengan langkah lesu dan wajah yang tampak pucat, dirinya tak menyangka akan secepat ini ditinggal oleh orang yang ia sayangi.

Jarak rumah nya dan makam tidak lah jauh, setelah 10 menit berjalan kaki, kini ayu sudah tiba di rumahnya.

Kaki nya enggan melangkah masuk ke dalam rumah, dirinya terduduk di halaman rumahnya dan kembali menangis untuk kesekian kalinya.

"Hiks.. Hiks.. Kenapa kalian ninggalin ayu sendirian ma, pa. Ayu gak punya siapa siapa lagi."

Deswita, wanita renta yang berusia 65 tahun itu terkejut tatkala melihat cucu perempuan nya menangis di bawah guyuran hujan yang sangat deras.

Dengan langkah tertatih, nenek dari ayu itu mengambil payung dan menyusul cucu nya.

"Ya ampun nduk, kenapa hujan hujan an cu. Ayo masuk" ajak nenek.

"Gak mau nek, ayu gak mau masuk. Nanti ayu keinget sama mama dan papa terus"

"Gak boleh begini sayang, kasian mama sama papa kamu kalau liat kamu seperti ini" balas nenek.

"Mama sama papa jahat, mereka ninggalin ayu sendirian"

"Kamu gak sendirian ayu, kamu masih punya nenek dan mas Reza" jawab nenek.

Reza adalah Abang sepupu ayu yang berumur 30 tahun dan ikut ke kota mengantar nenek nya karna mendengar om dan Tante nya kecelakaan yang mengakibatkan nyawa mereka melayang.

"Kalian gak sama nek, gak sama seperti mama dan papa. Ayu udah gak punya tempat mengadu dan mengeluh lagi, rumah ayu udah pergi" tangis ayu.

Nenek dengan tangan yang sudah di katakan tak kuat lagi, kini menarik paksa cucu nya dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

Sampai di dalam rumah, nenek mengambil handuk dan mengeringkan tubuh cucu nya dengan penuh kasih.

"Loh, kenapa basah basahan gini?" Tanya Reza.

"Buatin teh anget untuk adek kamu" suruh nenek.

Reza mengangguk dan pergi ke dapur untuk membuat kan adik sepupu nya teh hangat.

Setelah selesai membuatkan teh, Reza kembali ke ruang tamu dan meletakkan teh hangat itu di atas meja.

"Minum sayang, biar badan nya anget" ucap nenek.

Ayu menolak teh buatan Abang sepupu nya dan berjalan ke arah kamar untuk mengganti pakaiannya yang sudah basah.

"Adek kenapa nek?" Tanya Reza.

"Sama seperti kamu dulu waktu kehilangan orang tua mu mas"

Reza menghela nafasnya dengan kasar, dia telah melalui hal yang sangat menyakitkan di dunia. Kini adik sepupu nya harus merasakan hal yang sama seperti dirinya dulu.

"Setelah seminggu disini, kita pulang ke kampung dan bawa adek mu"

"Adek mau gak ikut kita nek?"

"Mau gak mau, dia harus mau! Cuma kita sekarang keluarga nya mas"

Reza lagi lagi hanya mengangguk kan kepala nya dan menyuruh nenek nya masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.

17:00 WIB

PAK LURAH, PAK SUAMI [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang