DuaPuluhDua

31.5K 1.2K 56
                                    

Happy Reading Guys 🐅

Bayu terus terusan merengek kepada istrinya malam ini, karna perut nya mual dan kepalanya sakit.

Mereka tengah berada di kamar dan berbaring di atas ranjang, tapi hanya Bayu yang berbaring, ayu duduk bersandar di tempat tidur dengan memijit kepala suaminya.

"Ayu buatin teh anget, ya"

"Ndak mau" rengek Bayu

"Minum sedikit aja, biar perut nya enakan"

"Ndak mau, ayang"

Ayu menghela nafas lelah nya karna suaminya tidak mau memakan apa apa setelah tadi sore hanya makan sayur asam.

"Mas mau apa, hm?" Tanya ayu dengan lembut

"Pijitin aja, kepala mas sakit banget, nyut nyutan"

Ayu menurut, ia melanjutkan acara memijit kepala suaminya dan sesekali mengelus kepala itu dengan sayang.

Lama kelamaan Bayu tertidur dengan mulut ternganga, ayu menarik tangan nya dari jidat Bayu dan turun dari ranjang dengan perlahan, karna sedari tadi dirinya sudah menahan ingin buang air kecil.

Bayu yang hanya tidur tidur ayam kini terbangun lalu menangis karna istrinya sudah tak berada di samping nya.

"Hiks.. Hiks.. orang lagi sakit malah di tinggalin" ucap Bayu yang kini menenggelamkan wajah nya di bantal

Ayu yang baru selesai buang air kecil, kini keluar dari kamar mandi dan mendengar suara isakan dari dalam kamar mereka.

"Siapa nangis?" Monolog ayu

Ayu tak menggubris suara tangisan tersebut, ia kembali menghampiri suaminya yang kini sudah tidur dengan posisi terlungkup.

Suara tangisan tadi kembali terdengar dan semakin keras, ayu melihat tubuh suaminya bergetar dan ternyata sang suami lah yang menangis.

"Loh, mas, kenapa nangis?" Tanya ayu yang memegang lengan suaminya

Bayu menepis tangan istrinya dan menangis sejadi jadinya, ayu yang mengerti jika suaminya tengah merajuk pun langsung mengatakan jika dirinya tadi habis dari kamar mandi untuk buang air kecil, tapi Bayu yang terlanjur merajuk tak ingin mendengar alasan istrinya dan menyuruh ayu untuk keluar dari kamar mereka.

"Yaudin, ayu keluar" ucap ayu yang kini sudah beranjak dari ranjang dan berjalan menuju pintu untuk keluar dari kamar

Melihat itu, Bayu semakin menangis dan kini malah membuang bantal serta guling di lantai.

Ayu hanya melirik dengan ekor mata nya lalu melanjutkan langkah nya untuk keluar dari kamar dan kembali menutup pintu kamar mereka.

"Kok bisa ya dia jadi lurah?" Tanya ayu pada dirinya sendiri

Ayu kini berjalan ke arah pintu utama rumah nya lalu membuka pintu tersebut dan ingin pergi ke rumah Abang nya untuk melihat keadaan sang Abang.

Namun, baru kakinya ingin menginjak tanah, suara suaminya mengurungkan niatnya untuk melihat Abang eja nya di rumah.

"Jahat" ucap bayu yang sudah berdiri di ambang pintu dengan mata sembab nya

Ayu membalikkan tubuhnya dan menghampiri suaminya yang sudah ingin kembali menangis.

"Utututu, suaminya ayu, jahat kenapa, sayang? Ayu jahat kenapa?" Tanya ayu sambil mengusap sisa air mata suaminya

"Hiks.. Hiks.. adek mau kemana?"

"Pulang, tadi katanya gak mau liat muka ayu, yaudah ayu mau pulang aja ke rumah mas, eja" jawab ayu yang senang menggoda suaminya

"Ndak boleh, ayang" rengek Bayu sambil menghentak hentakkan kedua kaki nya

PAK LURAH, PAK SUAMI [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang