Empat

44.5K 1.7K 52
                                    

Happy Reading Guys 🐅

Sudah sebulan ayu tinggal di desa bersama nenek dan Abang nya, sudah sebulan juga Bayu secara terang terangan mendekati adik sepupu dari sahabatnya itu, namun ayu selalu cuek dan selalu mengegas ketika Bayu mendekati nya.

Hal itu tak membuat Bayu menyerah dan semakin ingin mendapati gadis yang bernama ayu tersebut.

Seperti sore ini, Bayu datang ke rumah nenek Deswita untuk memberikan oleh oleh yang di bawa mama nya yang baru pulang berlibur dari Singapore.

"Assalamualaikum" ucap Bayu

"Waalaikumsalam" jawab nenek dari dalam dan membuka pintu.

Bayu nampak kecewa, ternyata yang membuka pintu adalah nenek, bukan ayu yang dirinya harapkan.

"Ada apa nak Bayu?" Tanya nenek.

"Ini nek, ada oleh oleh dari ibuk" jawab Bayu sambil menyodorkan beberapa kantong dan langsung di terima oleh nenek.

"Makasih ya nak Bayu, sampaikan terima kasih juga dari nenek untuk ibu kamu"

"Iya nek, nanti Bayu sampaikan" balas Bayu yang celingak celinguk melihat ke arah dalam rumah.

"Kamu cari siapa?" Tanya nenek.

"Ha? E-enggak kok nek, kalau gitu Bayu pulang dulu ya nek"

Nenek mengangguk kan kepala nya lalu kembali masuk ke dalam rumah, sedangkan Bayu menghela nafas nya dengan kasar karna sejak tadi pagi sampai sekarang dirinya tak melihat keberadaan wanita nya.

Bayu ingin menelpon Reza, tapi sahabatnya itu sudah tak berada di rumah dan sedang berlayar, dia pasti tidak tau keberadaan ayu. Bayu lagi lagi menghela nafas nya dan mengacak rambut nya seperti orang frustasi.

"Gila mas?" Tanya adik Bayu yang melihat Abang nya sedang mengacak rambut nya sendiri.

Bayu menatap Adik nya dengan wajah datar dan berjalan menghampiri sang adik lalu menjepitkan kepala nya di ketiak nya.

"Aduh aduuh, sakit mas. Lepas!"

"Berani banget ngatain mas gila"

"Iya iya, maap mas. Lepas dong"

"Gak!"

"Ibuuuk, tolongin buk" teriak adik Bayu.

Desi selaku ibu dari Bayu pun keluar lalu melihat anak sulung nya yang tengah menjepit kepala adik nya di ketiak sambil mengetuk kepala adiknya.

"Aduuh, apa apaan sih mas" ucap Desi.

"Dia ngatain mas gila, buk" adu Bayu.

"Udah udah, lepas dulu adek nya"

Mau tak mau Bayu melepaskan adik nya dan kembali menjitak kepala sang adik dengan keras.

Pletak.

"Aaawhhh, sakit mas" jerit adik Bayu.

Dengan tampang yang sama sekali tidak merasa bersalah, Bayu duduk di kursi depan rumah nya sambil memainkan ponselnya.

Ting..

Ting..

Ting..

Bunyi suara mangkok kaca yang di pukul dengan sendok terdengar di halaman rumah itu, dari rumah tetangga sebelah terdengar suara seorang perempuan yang memanggil tukang bakso itu dan menyuruh nya untuk berhenti.

"Ayu" ucap Bayu yang baru melihat wanita nya keluar dari rumah dan berlari sambil membawa mangkok.

"Ayu?" Gumam adik Bayu dan melihat ke arah dimana tatapan mata Abang nya mengarah.

PAK LURAH, PAK SUAMI [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang