DuaPuluhDelapan

23.8K 1K 19
                                    

Happy Reading Guys 🐈

Hari, minggu dan bulan berlalu, usia kandungan ayu sudah menginjak 9 bulan dan beberapa hari lagi ia akan melahirkan.

Pagi ini, ayu tengah berbelanja sayur di depan rumah nya dan mengobrol dengan Lasmi yang usia kandungan nya sama dengan ayu, dua ibu hamil itu tengah membicarakan tentang calon anak mereka yang akan mereka jodohkan kelak jika kedua nya berbeda jenis kelamin.

Bayu menyusul istri nya dan mengajak sang istri kembali ke rumah saat ayu sudah selesai belanja.

"Bentar lagi, sayang, kenapa sih buru buru suruh pulang?"

"Kenapa? Kamu gak liat langit udah mendung gitu? Keasikan menggosip sih" jawab Bayu

Ayu dan lasmi sontak mendongak kan wajah mereka ke atas dan melihat langit yang memang sudah sangat hitam, Lasmi buru buru pulang dan ayu pun langsung masuk ke dalam rumah.

Sampai di dalam rumah, Bayu tak henti henti nya mengomel hingga membuat ayu pusing dan mau tak mau ia langsung mengecup bibir suami nya agar diam, Bayu yang di perlakukan seperti itu hanya memandang tajam wajah istrinya yang selalu seperti itu jika dirinya tengah marah.

"Jangan gitu ih ngeliat nya" ucap ayu

"Sukaaa banget bikin suaminya marah, kenapa sih, yang?"

"Ya maaf" cicit ayu

Bayu menghela nafas nya dan mengajak istri nya untuk duduk di sofa, Bayu ikut duduk di samping istrinya lalu mengelus perut besar sang istri dengan lembut dan sayang.

"Ibuk kamu nakal banget, dek, sering bikin ayah marah" adu Bayu

"Ngadu terus"

"Tuh, dek! Kalau ayah kasih tau pasti ibuk gak terima, malah ayah yang di marahin balik" adu Bayu lagi

"Mas, ih, ayu kan udah minta maaf, ayu gak tau kalau tadi itu udah mendung"

Bayu tak membalas ucapan istrinya  dan hanya menghela nafas lelah nya saja lalu melanjutkan mengelus perut istrinya dengan lembut, melihat suaminya hanya diam dan tak merespon ucapan nya, ayu merasa sang suami marah kepadanya dan ia langsung menepis dengan pelan tangan Bayu yang berada di perut nya.

"Kenapa?" Tanya bayu

"Mas marah, ngapain elus elus perut, ayu"

Bayu terkekeh dan mencubit ujung hidung kecil istrinya lalu mengecup ujung hidung tersebut.

"Mas gak marah, sayang, mas cuma mau adek inget kalau adek itu lagi hamil besar, gak boleh di luar terlalu lama dengan cuaca yang gak bagus"

Ctarrr

Setelah mengatakan itu, kilat dan hujan pun langsung turun, ayu terlonjak kaget dan langsung memeluk tubuh suaminya karna terlalu terkejut.

"Tuh, denger kan?" Ayu mengangguk kan kepalanya dan semakin erat memeluk tubuh sang suami

Hujan turun dengan sangat deras dengan di iringi angin kencang dan petir, Bayu mengajak istri nya untuk masuk ke dalam kamar karna kilat nya terlihat sangat jelas saat mereka berada di ruang tamu tersebut.

Sampai di dalam kamar, mereka berdua langsung naik ke atas ranjang dan Bayu langsung memeluk istri nya yang sedari tadi terlonjak kaget saat mendengar suara gluduk, ayu sangat tak menyukai hujan karna hal tersebut selalu mengingat kan nya kepada kedua orang tua nya yang telah tiada dan sang nenek yang sudah berada di surga.

Bayu mengelus punggung istri nya dengan lembut dan mengecup pucuk kepala nya berulang kali.

"Mas" panggil ayu

PAK LURAH, PAK SUAMI [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang