18

5.1K 411 20
                                    

Zhan akui kalau dulu ia pernah sempat tertarik dengan bosnya.tapi itu dulu, sebelum ia tahu bahwa keluarga Wang itu memiliki sifat pemaksa dan pengancam. Tak ada letak sisi baiknya. Yaa walau masih rayol. Tapi, itu tidak membuatnya menjadi tergila gila. Sekarang? Justru rasa ingin menghindar .tak terbayang jika harus hidup dengan manusia pemaksa dan pengancam begitu. Pasti maunya menang terus.
Lihat saja, berkali kali di usir tapi tetap tak menurut. Zhan hanya minta wang yibo membiarkannya makan siang sendiri dengan tenang. Eh malah pria itu duduk dihadapannya. Sepertinya menyingkirkan pria itu agar menjauh tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Padahal ia tidak salah apapun pada wang yibo.kini malah seperti dikejar debt collector saja.
Jika sekedar mengusir menggunakan suara tidak mempan, maka zha akan mencoba menggunakan jalur lain. Membuat ilfeel contohnya.
"Pesanlah, kau mau makan apa?" Ujar wang yibo mendorong buku menu ke hadapan zhan.

Pemuda manis itu menyeringai tipis. Kesempatan emas. Saatnya ia menunjukkan betapa rakusnya dirinya.
"Aku mau, ini, ini ,ini dan_" ujar zhan memesan banyak sekali menu, mungkin sekitar sepuluh hidangan pun ada.

Zhan melirik wang yibo, melihat reaksi pria itu. Menunggu kesan hujatan atau wajah jijik. Namun, belum ada guratan seperti yang ia inginkan membuatnya berdecak kesal dalam hati.
"Aku steak saja, medium well jangan yang terlalu mentah karena aku tidak suka" ujar wang yibo mengembalikan menu pada pelayan.
"Daging mentah yang ku suka hanya xiao zhan" tambah yibo masih sempat sempatnya menggoda.

Maksud hati ingin membuat pemuda manis itu tersipu oleh godaannya.tapi, yang di dapat hanyalah cibiran malas.
"Cemberut terus, kau itu seharusnya senang ditemani makan oleh pria tampan sepertiku" ujar wang yibo narsis sambil menoel dagu xiao zhan supaya tidak melengos terus.
Okeeeee, zhan melupakan satu hal lagi tentang keluarga Wang. Narsisnya minta ampun dan tingkat kepercayaan diri sendiri setinggi langit hingga menembus ke angkasa dan sepertinya akan menabrak rasi rasi bintang atau bahkan planet lain.

"Aku lebih suka makan sendiri!" Ujar zhan sembari menepis tangan wang yibo yang dengan tidak sopan memegang dagunya.
"Kalau aku suka denganmu" ujar wang yibo maju terus pantang mundur. Sangat mencerminkan keturunan Wang sejati.
Dagu tidak boleh disentuh maka sekarang hidung mancung zhan yang jadi sasaran.

Tarik nafas dalam dalam lalu hembuskan perlahan. Zhan berusaha menguatkan dirinya karena lebah ini tidak mau pergi juga. Sesusah itu menyingkirkan penyengat.
Sembari menunggu makanan datang, zhan lebih banyak diam. Wang yibo dominan berbicara disana. Padahal jelas jelas sudah di cueki, tapi tetap gas terus.
Akhirnya satu persatu pesanan pun tersaji di meja juga.penuh sekali karena xiao zhan yang memesan di sana.

"Habis?" Tanya wang yibo memastikan
"Oh jelas, aku 'rakus" ujar zhan berbohong.sebenarnya porsi makan zhan sedikit. Tapi, berhubung mau membuat ilfel, paksakan saja makan banyak.
"Baguslah, habiskan tanpa sisa" ujar wang yibo mulai memotong steak pesanannya.

Sementara zhan tidak melihat raut risih sedikitpun. Membuatnya harus berfikir cara yang lebih lagi.
Nampaknya rakus tidak mempan. Ia pun mekan menggunakan tangan saja, padahal jelas jelas disana ada sendok,garpu dan pisau.
Risih risih kau wang yibo. Memangnya siapa yang suka dengan orang rakus di tambah tidak memiliki etika saat makan? Tidak ada, hanya orang gila saja mau. Zhan tersenyum miring tipis setelah bergumam dalam hati.

"Memangnya enak makan pakai tangan? Kau juga belum cuci tanganmu kan? Kalau ada kuman dan bakteri terbawa masuk ke dalam, bagaimana?" Ujar wang yibo menaikkan sebelah alisnya.
"Oh, baguslah anggap saja tambah gizi" asal zhan menjawab wang yibo itu tanpa di pikir.
"Begitu,ya? Ku coba juga" ujar wang yibo malah meletakkan garpu dan pisau dan memegang daging sapi panggang itu menggunakan tangan dan langsung mengigit.

Zhan sampai dibuat melongo.pria didepannya malah ikut ikutan, bukannya ilfeel dengan kelakuannya.
"Kau tidak risih?" Tanya zhan
"Tidak" ujar wang yibo tersenyum, lalu menyentakkan kedua alisnya.
'Kau pikir aku tidak bisa membaca gerak gerikmu? Mau membuatku ilfeel,kan? Tidak semudah itu!' Batin wang yibo tersenyum devil.

ONE NIGHT (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang