Entah keputusan yang benar atau tidak, membuat wang yibo menjauh dengan cara makan banyak dan menggunakan tangan pula. Sekarang zhan merasakan perutnya sakit, padahal baru empat piring yang berhasil dihabiskan.
Biasanya hanya makan satu porsi, itupun sudah sangat kenyang. Apa lagi sekarang, sudah sakit saking kenyangnya. Zhan merasa tidak sanggup menampung lagi. Terlalu penuh! Lembungnya tidak kuat. Semakin di paksakan ia justru mau muntah.
Wang yibo yang sejak tadi sudah selesai dengan steak. Dia menggigit langsung bagai manusia rakus. Bahkan menjilat sisa sisa dijari agar zhan melihat bahwa mereka sama sama menjijikan, tidak ada kasta pembeda.
"Kenapa? Sudah kenyang? Mau di bantu?" Ujar wang yibo bingung melihat raut wajah zhan.
"Jangan ajak aku bicara dulu" balas zhan sambil mengangkat tangan. Wang yibo berisik sekali, ia sedang berusaha menegak air agar tidak ada yang menyangkut di tenggorokan.Tidak perlu diminta bantuan, wang yibo sudah tau jika zhan tidak mungkin menghabiskan makanannya.
"Aku masih lapar, bagi ya?" Ujar wang yibo menarik tiga piring sekaligus, lalu melahapnya dengan cepat.Rencana zhan untuk membuat wang yibo menjauh sepertinya tidak berhasil. Niat hati ingin pria itu ilfeel dengan kelakuannya. Ternyata sekarang ia yang di buat terkejut, sisa sisa makanan di sana di habiskan semua oleh manusia yang ingin dia hindari.
"Lain kali, gunakan cara lain jika mau membuatku tidak menyukaimu" ujar wang yibo mengusap sudut bibir dan tangannya menggunakan tisu yang sudah di sediakan oleh pihak Restoran.
"Ahh...jadi kau sudah tau rencanaku" gumam zhan.
"Lagi pula kau itu aneh, disukai pria tampan, kaya, royal seperti aku tapi tidak mau" ujar wang yibo sambil berdiri mendahului.
"Aku saja yang bayar" tambah yibo.Kesempatan untuk kabur, zhan buru buru berdiri dan melangkah lebar menuju pintu keluar.
"Aku harus malu karna ketahuan atau bagaimana? Kenapa jadi seperti menghindar dari kejaran penagih hutang begini?"gumam zhan sambil sesekali menengok ke belakang untuk memastikan bahwa wang yibo tidak mengejar dirinya.Dan sekarang ia malah bingung sendiri. Mau ke kantor? Pasti disusul. Kalau pulang? Masih jam kerja. Mau jalan jalan? Tapi yang ada di otaknya hanya berkas berkas kantor.
"Arghh...menyusahkan saja" umpat zhan seraya menghentak hentakkan kakinya.
"Sudahlah, jalan saja yang penting terhindar dari pria itu" ujar zhan menuju zebra cross hendak menyebrang.Lampu rambu lalu lintas berubah hijau dan zhan siap untuk melewati jalan raya demi sampai di seberang sana. Baru juga dapat setengah, tiba tiba ia merasakan ada sebuah tangan yang menggandengnya tanpa dosa.
"Kujaga, agar tidak ada kendaraan yang berani menyerempetmu" ujar wang yibo santai tanpa dosa.Lihatlah wajah xiao zhan yang terlihat tidak senang. Ia sangat frustasi dan tertekan. Ingin sekali ia mendorong pria sinting ini ke jalan agar tertabrak. Tapi ia takut di tangkap polisi.
"Tolong bisa tidak kau pergi menjauh? Kenapa kau selalu mengangguku terus?"ujar zhan mencoba berbicara selembut mungkin.
"Tentu saja tidak" balas yibo enteng.
"Kenapa? Kenapa kau berusaha dekat denganku? Perasaan dulu tidak seperti ini, kita hanya akan bertemu jika menyangkut pekerjaan!" Ujar zhan menarik tangannya dari cekalan pria di sampingnya.
"Kau tidak mengingat kejadian malam itu?" Tanya yibo setelah berhasil menyebrang jalan dan melepaskan tangan zhan.
"Kejadian apa?"ujar zhan pura pura lupa agar urusannya cepat selesai.Jalanan sedang padat, mereka pasti menghalangi orang yang hendak lewat. Yibo pun menarik tangan zhan supaya lebih menepi.
"Sini" ujar yibo menarik zhan hingga mereka berdiri di depan sebuah gedung yang entah milik siapa, tidak penting juga.
"Apa kau lupa? Maka aku akan mengigatkanmu. Malam itu kau mabuk, lalu singkatnya kita bercinta! Aku mengambil sesuatu yang penting bagimu dan kita menikmatinya" jawab yibo penuh penekanan.
"Oh...." ujar zhan dengan reaksi santai.
"Oh? Hanya oh yang kau keluarkan? Itu responmu?" Syok yibo tidak terima."Lalu, harus bagaimana? Sudah terjadi juga kan! Kenapa harus di bahas, kau pikir aku marah denganmu? Begitu?" Tanya zhan.
Kepala wang yibo serasa Migran mendapatkan respon seperti itu. Sampai ia mengusap rambutnya frustasi.
"Seharusnya kau meminta pertanggung jawaban!" Seru yibo.
"Aku tidak mau! Dan tidak usah!" Singkat zhan.
"Kenapa seperti itu? Padahal aku sudah sangat siap apabila kau meminta pertanggung jawaban dariku" ujar yibo
"Tidak perlu! Yang aku ingin hanyalah kita melupakan semua kejadian malam itu, anggap saja tidak pernah terjadi apapun. Lanjutkan kehidupan masing masing!"jelas zhan simpel.
