34

4K 360 8
                                    

Alasan zhan menolak ajakan wang yibo menikah bukanlah karna sok jual mahal! Dia sangat menghargai niat baik itu, hanya saja ia tidak mau menikah tanpa cinta. Siapa yang bisa menjamin hidup bahagia? Ditambah wang yibo baru saja putus dengan kekasihnya.
Membesarkan anak seorang diri bukanlah hal yang buruk! Meski ini adalah pengalaman pertamannya karna tiap pagi harus mengalami mual, pusing, malas dan emosi yang tidak teratur, namun nyatanya menunjukkan bahwa semua akan baik baik saja.
Zhan mungkin tidak berpengalaman dengan anak kecil tapi dia tidak ada niatan untuk menggugurkan janin yang tidak berdosa ini.

Beberapa kali wang yibo berusaha menemuinya, awalnya zhan tidak mau membukakan pintu itu pria itu! Tapi anak yang ada di perutnya semakin memberontak membuat zhan semakin pusing dan mual. Mungkin anaknya rindu dengan ayah biologisnya? Jadi akhirnya ia luluh dan membiarkan yibo masuk ke dalam.
"Akhirnya setelah tiga minggu kau akhirnya membukakan pintu" ucap wang yibo sambil melangkah masuk di dalam apartemen pemuda itu.
"Mau minum apa?" Ujar zhan
"Terserah, berikan saja apa yang ada di kulkasmu" ucap yibo tersenyum lembut
"Ini" ucap zhan sambil menyanderkan punggungnya di iringi nafas kasar.

Wang yibo melihat raut wajah calon istrinya yang nampak sangat lelah dan pucat.
"Apa anak kita menyusahkanmu?" Tanya yibo sambil mengelus perut yang masih rata itu.
"Kenapa mual mualnya tidak pindah kepadamu saja!" Seru zhan emosian.

Ada rasa bersalah yang menyerang ulu hati wang yibo melihat calon istrinya yang seperti ini. Dia sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi.
"Kalau bisa, berikan saja padaku. Biar aku yang di siksa oleh baby kita" ucap yibo menarik pemuda itu untuk bersandar di dadanya.

Zhan itu tidak memberontak, ia sangat nyaman bersandar di dada wang yibo. Dia baru tahu bahwa sentuhan tangan yibo di perutnya cukup meredakan rasa mualnya.
"Enak?"
"Biarkan aku tidur seperti ini" pinta zhan
"Baiklah, tidurlah. Keluarga ku sudah tau semua tentang kehamilanmu dan mereka ingin aku segera menikahimu" ucap yibo sambil mengelus kepala zhan.

Zhan akui berada di dalam pelukan yibo sangat nyaman, mualnya mulai hilang tidak menyiksa seperti biasanya. Bahkan ia sampai ketiduran dan bangun bangun sudah ada di tempat tidur.
"Mau makan?" Tanya yibo saat merasakan pergerakan
"Emm"
"Katakan! Kau dan anak kita mau makan apa" ucap yibo
"Kau saja yang memasak" ujar zhan membuat wang yibo kaget
"Aku tidak bisa memasak, kalau tidak enak bagaimana?" Ujar yibo menjelaskan

Zhan kira wang yibo tidak akan menuruti kemauannya, ternyata pria itu sudah berdiri di dapur dengan lengan kemeja yang sudah di gulung sebatas siku.
"Oke, aku akan memasak untukmu, tapi kalau tidak enak kita pesan online saja ya" pinta yibo sambil mencari tutorial masak di hp nya.

Zhan tidak akan mengelak kalau wang yibo memanglah sosok pekerja keras tanpa menyerah. Selalu berusaha walau sudah di pukul mundur, dia senang hanya saja zhan akan kalah kalau lawannya adalah masa lalu pria itu.
Acara masak memasaknya cukup lama, sampai membuat zhan tertidur di meja makan.
"Sudah jadi" ucap yibo sambil membangunkan pemuda manis itu.
"Kenapa cuma satu? Kau tidak makan?" Tanya zhan
"Untukmu saja, lagipula aku tidak yakin kalau ini enak" ucap yibo sambil memperhatikan zhan yang sedang mengunyah, melihat ekspresinya

Wang yibo heran melihat wajah zhan yang sangat menikmati masakannya, jadi ia memcobanya sedikit.
"Huekkkk..... asin sekali, jangan di makan ini tidak sehat" ujar yibo hendak menarik piring itu tapi di tepis oleh zhan.

"Tidak mau!"
"Kasian anak kita kalau terlalu banyak memakan garam" ujar yibo khwatir

Zhan tetap melanjutkan sesi makannya tanpa menghiraukan perkataan yibo, walau rasanya tidak enak tapi perutnya masih bisa menerima.
Wang yibo terus memperhatikan bibir yang sejak tadi mengunyah, andai saja mereka sudah menikah pasti akan lebih mudah memberikan perhatian setiap hari.
"Kenapa kau masih belum berubah pikiran? Apa kau masih tidak percaya kalau aku betul betul bertanggung jawab" tanya yibo
"Alasanmu masih sama, begitu juga dengan jawabanku" ujar zhan ketus
"Jika aku katakan aku mencintaimu apa kau masih menolakku?" Tanya yibo membuat zhan membeku mendengar perkataan tersebut.

ONE NIGHT (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang