Pergi ke toilet itu bisa cepat jika saja wang yibo tidak mencegahnya. Berhubung sudah tidak tahan lagi, akhirnya ia menumpahkan seluruh isi perutnya pada kemeja pria itu. Untung aja gak di mukanya biar tau rasa. Dia tidak sengaja salahkan saja pria itu yang menahannya.
Kemeja putih wang yibo jadi kotor, hingga sepatunya juga. Tapi itu tidak menjadi masalah karna wang yibo justru lebih khwatir akan kondisi calon istrinya.
Tanpa menghiraukan kemejanya yang kotor, wang yibo langsung meraih pundak zhan.
"Kau sakit? Ayo biar aku antar ke rumah sakit zhan" ajak yibo
"Aku baik baik saja" ujar zhan menggelengkan kepalanya dan menepis tangan yibo.
"Aku hanya mual saja" tambah zhan berharap setelah mengatakan itu membuat wang yibo benci dan marah padanya. Setidaknya ilfeel karna muntahannya.
"Seburuk itu kah?" Tanya yibo mengambil jarak dan masuk ke toilet melepas kemejanya dan di buang ke tempat sampah. Menggantinya dengan kemeja Fanxing yang ada di lemari kantor.
"Jika kau berfikir aku akan menyerah mendekatimu, maka kau salah besar zhan" ujar yibo kembali dengan senyum semangat.Ada hembusan nafas lelah dari xiao zhan, ia sudah kehabisan stok kesabaran. Selama ini ia bersabar karna gaji kantor yang besar. Tapi, demi mempertahankan kewarasannya ia sungguh tidak sanggup.
Sejak tiga hari lalu ia selalu memikirkan keputusannya untuk mengundurkan diri. Nampaknya sekarang adalah waktu yang tepat.
Zhan telah membuat surat pengunduran diri sejak kemarin. Namun masih ragu untuk menyerahkannya, tapi sekarang sudah tidak lagi ia benar benar muak. Tidak masalah jika dia harus kehilangan gaji besarnya dari pada harus kehilangan akal sehatnya.
Mengambil surat itu dari meja lalu menyerahkannya ke wang yibo.
"Ini hanya pemikiranku saja, apa mungkin bayinya sudah tercetak?" Tebak wang yibo tanpa menerima surat yang di berikan zhan.
"Hah? Jangan sembarangan!" Seru zhan tak terima.
"Mungkin saja, kau muntah. Kata orang orang kalau maul mual begitu tandanya hamil zhan" jelas yibo
"Orang keracunan saja mual dan muntah" saut zhan dan meletakkan surat itu diatas meja.
"Iya...kau keracunan spermaku. Baguskan?" Ujar yibo santai
"What? Kau bilang apa?" Seru zhan
"Keracunan spermaku! Karna malam itu aku keluar banyak di dalammu" jelas yibo tanpa dosa.Sedangkan xiao zhan melotot seperti siap melahap manusia di depannya. Ingin rasanya dia mencekik leher wang yibo sekarang juga.
Awalnya zhan santai dan tidak kepikiran sampai disana. Hamil? Mana mungkin, dia itu laki laki. Tapi kenapa dia jadi sedikit kepikiran saat wang yibo mengatakan kalau pria itu menggeluarkan banyak di dalam. Sialan.
"Maaf sepertinya aku sudah tidak kuat bekerja di sini" ujar zhan final membuat wang yibo menaikkan satu alisnya heran.
"Aku tidak punya kewenangan untuk menerima itu. Karna hak plaing penting tetap ada di tangan Fanxing. Jadi, kau tidak bisa mengundurkan diri begitu saja" jelas yibo sambil mengelus pipi zhan yang selalu cemberut saat bersamanya."Baiklah, aku akan mengajukannya pada Fanxing" ujar zhan sambil melangkahkan kakinya keluar.
"Kau mau kemana?" Tanya yibo mengekor .
"Perternakan dimana bosku yang asli berada"
"Astagaaa...itu jauh sekali jadi biar aku antarkan. Tapi, kita harus kerumah sakit dulu untuk memastikan kau hamil atau tidak" ajak yibo menarik tangan pemuda itu erat agar tidak mudah terlepas.