Jika bukan karna ayahnya yang tiba tiba mengangkat panggilan dari yanzi, mana mungkin wang yibo mau berbicara dengan mantan kekasihnya. Hingga sekarang ia terdampar kesebuah restoran, VIP dengan seorang wanita yang bergelayut bak monyet di lengannya. Bukannya makan, justru malah menempel bagai lintah saja.
Wang yibo tidak ada niat sedikitpun untuk bertemu. Tapi, kata ayah dan pamannya sebelum mengejar xiao zhan lebih baik selesaikan dulu masalahnya dengan yanzi. Supaya enak kalau mau berjuang kedepannya, tak ada hambatan. Apalagi mereka menilai kalau xiao zhan adalah pemuda yang enggan merusak hubungan orang.
Fine, wang yibo akan mencoba saran itu, jika memutuskan melalui telfon selalu ditolak maka sekarang saatnya secara langsung.
Wang yibo merasa risih karna terus di tempeli oleh yanzi, padahal dulu biasa biasa saja. Kelakuan wanita ini kalau sedang bertengkar pasti akan berakhir begitu. Atau kadang berakhir di ranjang dengan desahan manja.
Tapi sekarang rayuan dan godaan wanita ini tidak lagi mempan dan tidak bisa mengalahkan nikmatnya Hole sempit milik xiao zhan. Jadi keputusan wang yibo sudah bulat, sebulat pantat zhan ingin putuss.Langkah pertama yang harus ia lakukan adalah, menyingkirkan dulu tangan yang melingkar di lengannya. Lalu kepala yanzi yang bersandar di bahunya. Kemudian ia segera berdiri dan berpindah duduk dikursi depan. Wang yibo dapat mendengar helaan nafas kasar dari mulut wanita itu, tapi wang yibo tidak peduli.
"Aku mau putus denganmu!" Ucap yibo dengan lantang dan tegas.
"Aku tidak mau!" Tolak yanzi sambil melipat tangannya diatas perut dan sudah memasang wajah ngambek seperti wanita pada umumnya.Jurus yang biasa yanzi lakukan pada yibo saat bertengkar. Dan dulu wang yibo selalu berusaha membujuk nya saat itu. Saat dimana pria itu lama menjemputnya, tidak mengajaknya belanja, selalu beralasan sibuk kerja, atau mendahulukan keluarga dari pada dirinya. Pada akhirnya cara itu ampuh membuat pria itu kembali kepelukannya.
Namun sayangnya itu dulu, karna yibo yang dulu bukan lah yang sekarang. Sekarang wang yibo sudah terkena pelet dari xiao zhan, tidak menginginkan yang lain lagi. Sekarang sudah jelas kan perbedaannya bahwa keinginannya cuma satu yaitu bertanggung jawab pada sekretaris kembarannya. Sudah cukup, tak ada yang lain. Jadi mau yanzi cemberut hingga bibirnya turun ke lantai ia tidak akan peduli."Aku sudah bosan dengan hubungan kita" tambah yibo mencoba menjelaskan agar yanzi paham.
"Bosan? Dibagian mana yang bosan? Apa kepuasanmu terhadap kemampuan ku di atas ranjang?" Tebak yanzi
"Aku akan belajar gaya yang lain agar kau bisa ku puaskan sampai melayang ke angkasa, jadi tidak perlu putus dan mencari orang lain, sayang. Aku masih bisa memperbaikinya" ujar yanzi berdiri handak berpindah duduk di samping wang yibo. Namun pria itu telah berdiri saat melihat yanzi berdiri hendak meraihnya.
"Bukan karna itu! Tapi aku lelah menjalani kisah cinta kita. Selalu saja ada pertengkaran di antara kita. Kau juga selalu mempermasalahkan sesuatu yang tidak patut di salahkan. Kau ingin di mengerti terus tanpa peduli betapa sibuknya aku" jelas yibo."Memang apa salahnya manja dengan kekasih sendiri? Bukanya kau senang jika aku bergantung padamu" seru yanzi.
Wang yibo menggelang, entah harus dengan cara apa ia menjelaskannya. Tidak mungkin kan membawa nama xiao zhan di dalam pertengkaran ini. Dia cukup yakin kalau wanita yang enggan di putuskan ini pasti akan melabrak xiao zhan dan meminta zhan untuk menjauh dari yibo. Jika yibo menyebut nama zhan saat ini.
"Salah, itu sangat salah. Aku muak, aku lelah, dan aku benci wanita manja sekarang" ujar yibo membuat yanzi menanggis .
'Apa aku keterlaluan?' Batin yibo."Maafkan aku, aku akan berubah dan memperbaikinya. Tapi, jangan putuskan aku ya? Mulai sekarang aku tidak akan terlalu tergantung padamu, dan tidak akan terlalu manja. Apapun akan ku lakukan oke? Asal kita tetap bersama" ujar yanzi sambil menanggis.