"Mau pilih cara yang mana, ya terserah dari kamu saja mau yang mana" ujar Jingyu sembari berdiri dan berjalan mengambil snack lagi. Sudah seperti rumah sendiri saja.
"Setiap orang memiliki jalan cintanya masing masing. Mana bisa kau meniru gaya kami yang hebat ini" tambahnya dengan tangan sudah membawa keripik kentang. Membuat wang yibo berdecak, merebut bungkus yang masih menggelembung dari genggaman sang paman. Lalu melemparnya kedada Jingyu."Hah..memang sialan kalian berdua. Ku likir dengan berbicara dan bercerita disini, akan menemukan jalan keluar. Ternyata justru tanmbah buntu, bahkan di sesatkan!" Ujar yibo geram sambil melihat Jingyu memungut snack dilantai.
"Kondisi yang dihadapi kan berbeda pada setiap orang. Kalau Jingyu dia suka, hanya saja uke nya menganggap musuh karena pamanmu suka sekali jail dan menganggunya"ujar Yangyang kembali bercerita.
"Lalu kalau ayah, mommy mu merasa tidak pantas di cintai karna hidup dan keluarganya terlalu buruk" tambah Yangyang menepuk pundak anaknya lalu semakin naik ke kepala dan berakhir mengacak acak rambut wang yibo.
"Nah sekarang permasalahan utamamu apa? Sesuaikan, jangan main ikut cara kami saja""Aku punya kekasih" ujar yibo yang sudah frustasi.
"Iya, Yanzi namanya kan?" Ucap Yangyang. Dan di anggukan oleh wang yibo
"Ini bagaimana caraku bercerita yaa?" Ucap yibo mengacak acak rambutnya.
"Terserah kau mau mulai dari mana" saut Jingyu lalu memasukkan keripik kentang kedalam mulutnya.
"Aku ganti pakaian dulu, tidak enak masih menggunakan setelan kerja" ujar yibo menarik dasi yang terasa mencekik lehernya akibat kepusingannya.
"Ya..yaa, asal jangan lupa kembali lagi kesini" ucap Jingyu mengibas kan tangannya mengusir.Pria dengan segala kepusingannya itu meninggalkan ruang tamu, naik ke atas. Dan turun lagi dengan menggunakan kaos dan celana pendek saja.
"Oke, kulanjutkan" ucap Wang yibo.
"Hmm..dari tadi juga kami menunggu dan mendengarkan keluh kesahmu. Sudah seperti tamu VIP saja" seloroh Jingyu.
"Begini, aku punya kekasih namanya Yanzi. Tapi, tapi aku tidak senga_Ralat! Secara sadar aku bercinta dengan Xiao zhan dalam kondisi pemuda itu mabuk" jelas yibo dan dihadiahi dua Toyoran pada kepala wang yibo secara bersamaan oleh ayah dan pamannya."Wah kau kacau sekali, bro" ujar Jingyu geleng geleng kepala.
"Itu namanya bukan keturunanku. Sejak kapan ku ajari tidak setia dengan pasangan" ujar Yangyang memijit pangkal hidungnya.
"Dengarkan dulu ceritanya, aku sudah menolak, ya awalnya. Ku antarkan dia pulang karena dalam kondisi mabuk, kasian jika dibiarkan sendirian" jelas yibo.
"Bilang saja mau cari kesempatan"potong Jingyu. Reflek Wang yibo mengambil segenggam keripik kentang lalu memasukkannya kedalam mulut pamannya. KURANG AJAR MEMANG PONAKKAN SATU INI HEHE."Niatku baik"seru wang yibo
"Mana ada niat baik berakhir dengan bersetubuh. Alasan saja" ujar Yangyang yang tidak membela putranya. Membuat wang yibo kesal sendiri.
"Kalian ini niat mau membantu aku atau tidak? Kenapa malah menghakimi diriku!" Seru wang yibo."Ya...namanya juga hidup! Harus ada hujatan sedikit dari kesalahan yang kau perbuat" sahut Jingyu santai.
"Ah sudahlah. Malas sekali aku melanjutkan cerita kalau begini akhirnya" ujar yibo meraih botol wine dan langsung meneguknya.
"Begitu saja merajuk, pantas mengatasi masalah tidak cepat selesai" ejek Yangyang pada anaknya.
"Zhan merayuku terus. Sampai pada akhirnya aku tidak kuat menahan gairah, dan kulakukan juga malam itu. Ternyata Hole nya masih sempit, lalu sekarang aku merasa bersalah karena sudah tergoda dengannya. Mau tanggung jawab, tapi ditolak mentah mentah. Dia tidak mau di cap sebagai perebut pacar orang. Karna aku keceplosan sudah memiliki kekasih" jelas wang yibo menceritakan nya tanpa jeda sedikitpun."Puas? Memang aku tidak setia, kuakui kalau aku sudah berselingkuh dari Yanzi. Tapi, sekarang mau bagaimana? Perasaan bersalah lebih dominan pada xiao zhan" tambah yibo serius.
