33

4.1K 352 7
                                    

Hanya semalam zhan dan wang yibo menginap di rumah Liam, keduannya kembali ke kota saat pagi. Percakapan semalam tidak berlanjut karna wang yibo terteguh dengan pertanyaan zhan. Juga zhan yang memilih istirahat.
Sekarang keduanya ada didalam mobik, hanya diam tanpa adanya pembicaraan. Zhan memandang ke luar mobil sambil mengelus sayang perutnya, rasannya ini benar benar mimpi buruk tapi berusaha ia hadapi.
Sementara wang yibo bingunf mau mencari topik pembicaraan, segala yang ia ucapankan hanya akan membuat pemuda di sampingnya marah marah dan berucap sinis. Dia takut jika suasana hati zhan yang buruk dapat mempengaruhi anaknnya yang ada di dalam sana.

Empat jam saling terdiam membuat mulut wang yibo gatal ingin berbicara. Setidaknya berbicara apalah, karna sudah tidak tahan dengan semua ini akhirnya wang yibo membuka pembicaraan lebih dulu.
"Kita makan yaa?" Tanya yibo hati hati
"Aku masih kenyang" ujar zhan menggeleng.
Melihat zhan yang lemas dan tidak memiliki semangat seperti biasannya, membuat wang yibo merasa bersalah. Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh perut rata zhan dengan lembut.
"Aku akan menjadi Daddy yang baik untuk anak kita, jadi jangan berfikir yang lain lain" ujar yibo selembut mungkin.

Mata zhan melirik tangan yibo yang mengelus perutnya, ia dapat merasakan tangan lebar itu menyentuh kulit perutnya walau masih tertutupi oleh bajunya, rasanya nyaman. Mual yang biasanya ia rasakan sedikit berkurang.
Namun pandangannya kembali keluar jendela.
"Apa mungkin alat itu rusak? Bisa jadi aku tidak hamil! Aku kan laki laki" ujar zhan berusaha positif.
"Kau belum percaya? Lihatlah mama dan kakak iparku saja laki laki tapi dia bisa menciptakan mahluk lain seperti aku dan ponakkanku. Apa kau mau ke rumah sakit untuk memeriksa nya?" Ajak yibo langsung membelokkan mobilnya menuju rumah sakit.

Mereka berhenti di sebuah rumah sakit besar milik keluarga Wang.
"Ku rasa memang harus USG, bisa jadi hasil testpack itu salah" ujar zhan

Wang yibo menggenggam tangan pemuda mania itu, zhan juga tidak memiliki tenaga untuk menolak karna tubuhnya sangat lemas, jadi keduanya masuk secara bersamaan.
Berhubung tidak banyak pasien, maka wang yibo cepat mendapatkan giliran. Wang yibo berdiri dan mengelus kepala zhan lembut .
"Giliran kita" ujar yibo sambil mengulurkan tangannya pada zhan

Zhan telah merebahkan tubuhnya dan siap untuk di USG, matanya terus melihat ke arah monitor yang memperlihatkan kondisi rahimnya. Dadanya sangat berdebar saat dokter mangatakan bahwa di dalam sanaa terdapat janin yang mulai tumbuh.
Setelah itu zhan tak mendengar kata kata dokter lagi, pikirannya kacau. Mereka berdua keluar untuk menebus vitamin di apotik, rasannya ingin menanggis.
"Ayo pulang" ajak yibo tersenyum namun zhan menolak dan merebut kunci mobilnya.
"Aku mau pulang sendiri! Jangan mengikutiku!" Seru zhan membawa vitamin untuk kandungannya berharap yibo mendengarkannya.

"Kenapa kau sedih? Aku sudah mengatakan berkali kali kalau aku akan bertanggung jawab zhan" jelas yibo menahan zhan agar tidak menjauh.
"Kau masih punya kekasih! Aku tidak mau menerima tanggung jawabmu!" Seru zhan menatap yibo.

"Aku sudah putus dengan yanzi. Jadi terima tawaranku dan menikah denganku, kita akan membesarkan anak kita bersama" tutur yibo sabar
"Hahaha alasanmu hanya karna rasa tanggung jawab dan rasa bersalah kan?" Seru zhan dan bodohnya malah di iyakan oleh yibo ini.
"Maka, aku tidak mau menerima tanggung jawabmu! Aku tidak mauuu!!!!!!" Ujar zhan meninggalkan yibo begitu saja dan pulang menaiki mobilnya sendirian.

ONE NIGHT (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang