27

5.7K 450 17
                                    

Bekerja dihadapkan dengan wang yibo sama saja memperlambat kinerjanya. Zhan sampai memilih untuk terus diam jika pria itu mengajaknya bicara. Masa bodoh mau berbicara sampai pagi pun tidak akan mau ia tanggapi kecuali itu menyangkut perusahaan.
Jadi, sedah tiga minggu ini zhan berada satu ruangan dengan pria yang seharusnya dihindari. Berkali kali menahan kesabaran dan mengelus dada supaya betah dan tahan berada di perusahaan ini. Ingat gajinya besarr.
Ternyata lebih baik bekerja dengan Fanxing dibandingkan wang yibo. Bosnya yang asli walaupun suka mengancam minta surat pengunduran diri, tapi tidak pernah mengganggu konsentrasinya. Berbeda dengan wang yibo.
Zhan sampai menghubungi Fanxing untuk memastikan apakah sudah benar sudah ada penggantian pemimpin. Awalnya respon bosnya sedikit terkejut, mungkin mereka tidak saling kerja sama, kentara sekali. Namun, setelah panggilan itu dimatikan, bosnya kembali menelfon dan mengatakan  jika beberapa bulan kedepan wang yibo akan memimpin disana.

"Aku baru saja mengirimkan email, tolong dibaca" ucap zhan tanpa menatap bos barunya.
"Aku saja yang kesana, kita baca berdua" ujar yibo beranjak dari kursi kerjanya, lalu mendekati zhan.

Dengan sengaja ia berdiri dibelakang pemuda manis itu kemudian menumpukkan tangan bersama. Sedikit mencondongkan badan kedepan hingga dada nya menempel pada kepala zhan.
"Yang mana harus ku priksa?apa ini?" Tanya yibo
"Silahkan kalau mau membaca disini, aku permisi ketoilet" ujar zhan, mengusir wang yibo pasti tidak akan mempan. Maka, zhan memilih untuk pergi dari ruangan itu dan beralasan ingin ke toilet.
"Ketoilet sungguhan atau hanya alasan?" Tanya wang yibo menatap punggung yang kian menjauh.

Wang yibo menguasai kursi itu, ia duduk disana dan menyandarkan punggungnya.
"Satu bulan, tapi tidak ada kemajuan sedikitpun. Tanda tanda zhan memiliki perasaan padaku juga tidak nampak, lalu aku harus melakukan cara apa?" Ujar yibo bingung.

Setiap hari wang yibo mencoba menggoda, tapi tidak mempan. Memberikan barang barang mahal justru zhan memiliki alergi dan perhatian juga telah ia lakukan setiap jam.
Tunggu! Perhatian? Sepertinya sejak kemarin wang yibo melihat wajah zhan pucat. Dan kantung mata yang nampak sayu tidak bisa bohong. Jika di telaah lagi, pemuda itu lebih sering kekamar mandi, tapi bukan toilet diruangan itu melainkan khusus karyawan.

"Apa jangan jangan dia sakit? Jangan sampai aku terlalu fokus memggoda sampai lupa kesehatannya" gumam yibo lekas menyusul zhan untuk memastikan siapa tau zhan pingsan di sana.

Namun baru mau membuka pintu, pemuda manis yang hendak di susul sudah kembali keruangannya. Zhan melewati yibo begitu saja tanpa menyapa.
"Masih mau duduk dikursiku?" Tanya zhan yang sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat ataupun mengusir yibo.
"Tidak, apa kau baik baik saja?" Tanya yibo mengamati wajah pemuda didepannya.
"Ya" bohong zhan karna sedari tadi ia merasakan mual, tapi sudah ia keluarkan saat izin ketoilet tadi. Sejak kemarin badannya terasa kurang sehat. Namun ia tetap memaksakan bekerja.

"Kau yakin? Sepertinya sekarang kau terlihat lemas tidak seperti biasanya" ujar yibo berdiri didepan meja zhan agar bisa menatap nya lebih jelas.
"Kalau tau aku lemas maka jangan buat aku semakin susah" ujar zhan sambil memegang kepalanya yang pusing sembari menatap layar monitor.

Baiklah untuk hari ini wang yibo mengalah, daripada jalannya semakin jauh untuk mengapai pemuda manis ini. Lebih baik membiarkan pemuda ini tanpa godaan hari ini adalah solusi yang tepat. Setidaknya masih bisa mengamati gerak gerik si sekretaris yang mulai aneh.

ONE NIGHT (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang