"Sepertinya, ah bukan mungkin, mas Rei!" Bisik Tora cepat meralat ucapannya.
"Apa kamu pikir ini ulah, Pak Ridho!" Ujar Rei mencoba membaca pikiran Tora.
Tora mengangguk, memang Pak Ridho pernah bekerja di rumah ini sebagai sopir beberapa bulan sebelum Rei bekerja, tapi pak Ridho di pecat karena banyak sekali penagih hutang yang datang ke rumah Rei untuk mencarinya.
Rei yang risih dengan para penagih hutang itu akhirnya memecat Pak Ridho dan baru akan menerima pria paruh baya itu jika urusannya sudah selesai.
"Mami, pikir juga dia!" Lanjut Adelia mencoba menyakinkan Rei.
"Jadi, dimana terakhir kali mas Rei, tau dia tinggal?" Tanya Pak Suryo polisi kenalan Rei yang ikut dalam tim kepolisian ini.
"Terakhir saya tau dia bekerja untuk sebuah toko bangunan tak jauh dari rumah ini!" Ujar Rei mencoba mengingat-ingat tentang sopirnya yang sudah lama sekali tidak dia temui.
"Baiklah, kalau begitu biar saya coba cari keberadaannya!" Ucap pak Suryo bergegas keluar dari rumah Rei menuju toko bangunan yang di informasikan Rei, yang berjarak 500m dari rumah Rei.
*****
Di toko bangunan.
Setiba di toko yang di informasikan Rei, polisi langsung mengepung tempat ini. Nampak pemilik sangat panik karena merasa tak pernah melakukan kesalahan yang melanggar hukum.
"Selamat sore, Pak. Benar ini tempat kerja Pak Ridho." Sapa pak Suryo begitu memasuki toko.
"Benar, ada apa ya?" Tanya Pemilik toko dengan wajah was-was.
Pak Suryo menceritakan perihal dugaan yang di layangkan untuk Pak Ridho yang ternyata sopir di tempat ini, setelah mendengar penjelasan dari pihak polisi pemilik toko bercerita jika Pak Ridho memang pernah bekerja di toko ini namun sudah berhenti.
Jadi dimana terakhir, bapak tau tempat tinggalnya!" Tanya pak Suryo lagi.
Pemilik toko mengaku tidak tau dimana Pak Ridho kini tinggal sebab beberapa minggu yang lalu seorang karyawannya yang lain berkata jika Pak Ridho memiliki banyak hutang dan menghilang dari tempatnya tinggal.
"Wah, bisa jadi tuduhan ini benar." Ujar pak Suryo yang semakin yakin dengan tuduhan Rei.
"Memangnya ada apa, Pak?" Tanya pemilik toko yang belum tau masalah pak Ridho mantan karyawannya.
"Begini, pak. Sebuah rumah tak jauh dari sini kerampokan dan karena kerampokan ini pemilik rumah kehilangan uang di dalam brankas. Tentu bukan orang sembarangan yang bisa membuka brankas!" Tutur Pak Suryo memberikan penjelasan.
"Benar, kalau begitu Pak. Kemarin sebelum dia keluar dari sini juga brankas saya di bobol, sayang di tempat ini nggak ada CCTV!" Tegas pemilik toko yang membuat pak Suryo semakin yakin saja.
"Jangan tuduh-tuduh sembarangan, Pak." Teriak Pak Ridho yang tiba-tiba datang ke toko tempatnya dulu bekerja.
"Heh, kamu. Kalau bukan kamu siapa yang mencuri isi brankas saya!" Tuduh pemilik toko dengan ketus.
Pak Ridho tampak tak terima dengan tuduhan itu, dia terus saja mengelak hingga Pak Suryo dan rekannya membawanya ke kantor polisi terdekat.
*****
Di kantor polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK
Любовные романыWarning mengandung adegan vulgar dan unsur Dewasa!!! Bukan bacaan untuk anak-anak!! Bijaklah dalam membaca! 21++ 18+ "Menikahlah denganku!" Betapa senangnya hati Zenira ketika pria asing yang baru dia kenal langsung melamarnya. Bay...