"Lihat sayang, kita berhasil!" Ujar Rei sambil menunjukkan hasil penjualan gula palm yang mulai meningkat dari hari ke hari.
Mendengar Rei memanggilnya dengan panggilan sayang Zenira terdiam dia memang baru kali ini di panggil seperti itu oleh suaminya, dia tertunduk malu dan seperti senang sekali dengan panggilan itu.
"Kenapa kamu jadi seperti ini?" Tanya Rei sambil menggenggam tangan Zenira.
"Baru kali ini kamu panggil aku sayang!" Ujar Zenira membuat Rei sadar apa yang baru saja dia katakan kepada istrinya itu.
Rei kemudian memanggil Zenira dengan panggilan sayang beberapa kali dan tentu Zenira jadi sangat senang karenanya.
"Ah kamu ini, baru di panggil begitu saja sudah senang!" Ujar Rei membiarkan Zenira memandangnya begitu dalam.
"Aku tak minta apa-apa, kamu panggil sayang seperti ini saja aku sudah sangat senang!" Ujar Zenira lagi.
Rei jadi geli karenanya, baru kali ini Zenira nampak begitu senang padahal dia cuma dipanggil sayang saja olehnya tapi karena Zenira senang dengan panggilan itu akhirnya Rei terus saja memanggilnya dengan panggilan itu.
"Sayang!" Ujar Rei menggoda Zenira.
Semakin hari Rei semakin tak kaku kepada istrinya ini dan itu semakin membuat Zenira merasa bahagia, dia semakin bisa mengikuti apa yang diinginkan Rei kepadanya, bahkan kini mereka semakin melengkapi.
"Kamu semakin cantik saja!" Puji Rei setiap hari dan ini benar-benar membuat Zenira semakin sayang saja kepada suaminya ini.
Tapi semua kemesraan itu sempat terusik saat sebuah telepon nyasar masuk ke telepon genggam Rei, entah siapa tiba-tiba menelepon Rei dan mencoba menggoda pria yang sudah beristri itu.
Zenira yang mengetahui telepon itu sering kali mengganggu suaminya jadi kesal dibuatnya.
"Aku gak tau, sayang. Aku harus bicara bagaimana lagi agar kamu percaya kepadaku!" Ujar Rei dengan kesal.
"Kalau kamu tak kenal mengapa dia terus saja meneleponmu!" Keluh Zenira.
"Lihat aku blokir, lihat!" Teriak Rei yang terus saja dituduh main belakang oleh istrinya.
Tapi semua itu belum juga berakhir, meski sudah di blokir penelepon gelap itu beberapa kali mengirimi Rei parfum mahal entah apa maksudnya. Tentu Zenira jadi sangat marah dibuatnya.
"Buang, aku gak mau tau!" Ujar Zenira dengan sangat kesal.
Rei menyetujui permintaan Zenira itu dan membuang semua botol parfum yang di terimanya.
"Kalau tidak kenal kenapa dia seperti tau kamu kerja di mana?" Tanya Zenira lagi dengan sangat marah.
"Jangan begitu, aku benar-benar tidak tau siapa yang mengirimiku semua ini percayalah!" Pinta Rei dengan mengiba.
Zenira yang awalnya tak percaya kepada suaminya pelan-pelan mulai merasa ini adalah hal yang di sengaja oleh seseorang agar dia dan suaminya sering sekali bertengkar, dia jadi penasaran siapa gerangan yang berniat seburuk ini kepadanya.
Zenira meminta Rei mengusut siapa dalang di balik semua ini dan jika sampai dia tau siapa orang yang membuat rumah tangganya jadi sering ribut Zenira berjanji akan memberinya pelajaran berat dan tak terampuni lagi.
"Rei pokoknya kamu harus cari siapa pelaku semua ini!" Ujar Zenira dengan sangat kesal.
Rei kemudian menyetujui permintaan istrinya itu, dia kemudian meminta Tora untuk membantunya mengusut semua ini karena dia mulai tak nyaman dengan semua teror yang menghampirinya ini.
"Baik, Tuan. Akan saya coba cari siapa yang membuat masalah ini!" Ujar Tora saat dia datang ke cafe Rei pagi ini.
"Tapi aku curiga pelakunya orang dekat, karena dia tau aku dan Zenira sedang mesra-mesranya!" Ujar Rei mencoba mencari-cari penjelasan dari semua ini.
"Baik, kalau saya tau akan segera saja informasikan kepada, Tuan!" Ujar Tora berusaha membuat Rei lebih tenang.
Setelah beberapa hari mencari petunjuk akhirnya Tora menemukan sebuah petunjuk.
"Tuan kenal wanita ini?" Tanya Tora kepada Rei saat mendapatkan siapa orang yang mengirimkan botol parfum ke cafe Rei.
"Dari mana kamu mendapatkan foto ini!" Ujar Rei penasaran.
"Ini aku dapat dari seorang penjual makanan di sebrang cafe ini, Tuan!" Jawab Tora menjelaskan asal foto itu.
"Ini Rika wanita yang pernah ku hamili. Dia teman Sopiah yang waktu kapan pernah kita bahas!" Ujar Rei.
Tora akhirnya tau siapa wanita itu dan menuju rumah Rei untuk menanyakan kepada Sopiah benarkah Rika sedang berada di Jakarta dan sedang meneror Rei majikannya sendiri.
"Be-Benar, Tuan. Itu, Rika!" Ujar Sopiah terbata-bata.
Rei menghela napas panjangnya. Dia pikir Rika sudah tak lagi akan mengganggunya ternyata dia salah, wanita itu masih saja mengganggunya bahkan kini berani membuatnya mendapatkan masalah dengan Zenira istrinya yang jelas-jelas hubungan mereka sedang adem ayem ini.
Zenira akhirnya tau siapa yang mengganggu rumah tangganya dan meminta maaf kepada Rei karena telah tak percaya kepada suaminya itu.
"Tapi kita harus mengusut wanita ini agar dia tak selalu saja mengganggu kita!" Ujar Zenira.
"Baiklah jika itu yang kamu mau, aku akan segera membuatnya jera karena sudah membuat kita menjadi sering ribut seperti ini!" Ujar Rei bersama dengan Tora berusaha mencari Rika yang saat ini tinggal entah di Jakarta bagian mana.
Bukan Rei namanya jika dia tak bisa menemukan dimana Rika tinggal saat ini, tak lama kemudian Rei segera menemui Rika, wanita yang sepertinya masih sangat sakit hati kepadanya.
"Hai, aku mau bicara denganmu!" Ujar Rei yang tiba-tiba hadir di depan Rika.
Rika tersentak dia tak menyangka Rei bisa menemukan tempat persembunyiannya ini.
"Dari mana kamu tau aku di sini?" Teriak Rika yang sempat enggan berhadapan dengan Rei sedekat ini.
Rei kemudian menarik tangan Rika dan memintanya menjelaskan semua ulahnya kepada Zenira istrinya.
Awalnya Rika menolak untuk meminta maaf kepada Zenira, tapi karena Tora terus memaksanya akhirnya Rika mau juga meminta maaf kepada istri Rei itu.
"A-aku tak berniat mengganggumu, aku hanya ingin Rei tak melupakanku semudah ini!" Ujar Rika kepada Zenira.
Zenira awalnya nampak kesal dengan perkataan Rika ini, bukankah semua ini sudah berlalu sangat lama lalu mengapa dia masih saja mengungkit-ungkit masa lalunya itu.
Happy Reading 🥰😘
TBC 📒🤗Don't forget for like, vote, comment and subscribe 🌟🌟 Thank You ❤️🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK
عاطفيةWarning mengandung adegan vulgar dan unsur Dewasa!!! Bukan bacaan untuk anak-anak!! Bijaklah dalam membaca! 21++ 18+ "Menikahlah denganku!" Betapa senangnya hati Zenira ketika pria asing yang baru dia kenal langsung melamarnya. Bay...