TIDAK ADIL

71 1 0
                                    

      "Kalau kamu lelah istirahat dulu saja, ya. Jangan kamu paksa bekerja. Kamu tak di target kok!" Ujar Zenira membuat Sopiah merasa senang.

      Sopiah berjalan menuju taman membersihkan beberapa sisi taman yang nampak sangat berantakan setelah itu dia bergegas menuju dapur untuk memasak makan siang.

     "Kamu masak apa hari ini?" Sapa Zenira saat memasuki dapur.

     Saya masak tumis kangkung dan perkedel jagung, Nyonya!" Jawab Sopiah menunjukkan sayuran yang sudah siap di masak.

    "Terima kasih kebetulan aku suka sekali dengan sayur kangkung!" Ujar Zenira kembali berjalan menuju kamarnya untuk menonton TV.

      Saat menonton televisi, Zenira melihat maraknya berita pencurian di beberapa kota, dia sangat kaget dan tak menyangka sekarang kejahatan semakin merajalela saja.

    Tak sedikit orang yang kehilangan akal kemudian memilih cara mencuri untuk mencari rezeki untuk dirinya dan keluarganya.

     Namun saat berita itu berlangsung, wartawan menceritakan bahwa pencurinya di duga adalah orang sekitar di wilayah itu dan betapa kagetnya Zenira saat melihat terduga pencuri yang merupakan temannya saat duduk di bangku sekolah menengah dulu.

     "Oh, itukan Raksa!" Gumam Zenira dengan kaget.
    Zenira tidak menyangka kalau temannya itu sampai berani menjadi pencuri di tempat tinggalnya sendiri, terlebih Raksa yang di kenal Zenira adalah seorang yang memang memiliki orang tua yang bercerai.

    Zenira ingin sekali bertemu dengan temannya itu sekedar ingin tau apa sebenarnya masalah yang sedang menimpanya sehingga dia memilih jalan yang salah ini.

      Zenira menghubungi Rei dan meminta ijin untuk bertemu Raksa, temannya. Awalnya Rei tak memberikan ijin karena perjalanan Jakarta Bandung yang lumayan jauh namun karena Zenira memohon akhirnya Rei memberikan ijin.

    Taksi online pun di pesan oleh Zenira dan dia bergegas menuju kantor polisi tempat Raksa di tahan. Setiba di sana Zenira meminta ijin kepada petugas untuk bertemu dengan temannya itu.

    "Raksa!" Sapa Zenira saat bertemu temannya yang telah lama tak dia jumpai.

    Raksa Hariadi, adalah teman satu angkatan Zenira. Begitu bertemu, Raksa nampak sangat senang.

    "Kemana saja kamu?" Tanya Raksa dengan terbata-bata.

    Zenira membuka suaranya dan menceritakan pertemuannya dengan Rei dan akhirnya memutuskan menikah.

    "Kamu sangat beruntung." Bisik Raksa.
    "Kenapa kamu lakukan ini?" Tanya Zenira penasaran.

   "Papaku meninggal, Zenira. Karena itu aku harus membayar hutang-hutang keluargaku!"

    Zenira nampak kaget dengan alasan Raksa ini, kenapa Papamu yang memiliki hutang tetapi justru anaknya yang harus membayar, pikir Zenira.

    "Iya, aku tau. Tapi, ayahku sempat punya hutang ke rentenir. Jadi kami harus bayar!" Lanjut Raksa dengan wajah yang sangat sedih.

    Zenira menanyakan berapa total hutang yang di miliki oleh ayahnya itu dan betapa kagetnya Zenira saat tau hutang Ayah Raksa 30 juta dari hutang total awal yang hanya 6 juta.

    "Kenapa bisa jadi sebanyak itu?" Tanya Zenira tak percaya.

    "Namanya juga rentenir!"

    Setelah berbincang cukup lama dan merasa puas, Zenira bergegas pamit pulang kepada Raksa. Zenira berjanji jika dia tau cara untuk menolong Raksa, dia akan segera menemui temannya itu.

     Karena hari sudah mulai sore Zenira bergegas pulang menuju Jakarta.

    Sesampainya di rumah Sopiah asistennya menyambut kedatangannya.

    "Bagaimana, Nyonya?" Tanya Sopiah saat melihat majikannya itu sudah pulang.

    "Ah sudah, aku tak bisa berbuat apa-apa!" Gerutu Zenira menanggapi masalah yang di hadapi Raksa.

    Zenira menceritakan kepada Sopiah jika masalah yang di hadapi Raksa adalah masalah hutang piutang dan sangat pelik karena berurusan dengan rentenir.

    Sopiah juga bercerita rentenir memang sangat lihai dalam mencari mangsa dan sangat sulit untuk di berantas.

    "Iya, kadang karena kita butuh akhirnya kita mau saja pinjam uang ke rentenir, tapi justru ketika di minta bayar kita yang kerepotan karenanya!" Tutur Zenira.

    Setelah perbincangan panjang lebar itu Zenira memulai makan siangnya dan berharap saat Rei pulang dia bisa segera mendapatkan solusi dari masalah temannya itu.

    Sore harinya Rei tiba di rumah, dia meminta Zenira menyiapkan air hangat untuk dia mandi, hari ini sangat melelahkan baginya sehingga Rei merasa air hangat akan sangat membuatnya kembali fit.

     Setelah selesai dengan ritual mandinya Rei mengajak Zenira untuk berjalan-jalan keliling Jakarta, sudah lama sekali rasanya dia tak mengajak istrinya itu jalan-jalan.

    Rei meminta Sopiah untuk tidak perlu memasak menu makan malam mereka hari ini karena Rei ingin mengajak istrinya makan di rumah makan yang sangat dia sukai sejak dulu.

    Tempat makan yang di tuju Rei adalah warung makan Bu Mia, warung ini menyajikan makanan khas Sunda yang segar dan nikmat, sangat sesuai dengan selera Zenira dan Rei.

    Zenira memesan nasi ayam bakar plus lalapan dan sambal sedangkan Rei memesan sate usus kesukaannya.

    Tak lama setelah di sajikan Rei dan Zenira langsung segera menikmati menu istimewa hari ini dari warung Bu Mia yang sederhana ini.

     "Kamu tau saja tempat makan enak!" Puji Zenira sambil melanjutkan makan malamnya.

     Rei bercerita dulu saat Papinya belum sekaya sekarang, Maminya sering sekali membelikannya sepotong ayam bakar di sini dan Rei makan berdua dengan Tyra, kenangan itu sangat berbekas untuk Rei.

     "Jadi kamu pernah mengalami masa sulit juga!" Bisik Zenira.

    Rei mengangguk dulu Papinya juga pernah terlilit hutang rentenir hingga mereka menginap di rumah Nenek Rei.

     Tapi dengan kebaikan seorang pengacara yang mau membantu Papi Rei, akhirnya hutang itu dianggap lunas setelah di bayar pokok hutangnya saja.

     Saat Rei bercerita tentang rentenir, Zenira meminta Rei mencari cara untuk membebaskan temannya itu dari lilitan rentenir agar dia bisa kembali berkumpul bersama dengan keluarganya.

     "Tapi masalahnya temanmu itu telah tertangkap basah mencuri!" Ujar Rei lagi.

     "Jadi dia tak bisa di tolong? Pinta Zenira.
     Rei teringat temannya yang pengacara. Dia berharap temannya itu bisa memberikan solusi dari masalah yang tengah di alami teman Zenira itu.

    "Nantilah, kalau dia bisa bantu aku akan kabari kamu, ya!" Ujar Rei membuat Zenira lebih tenang.

    Keesokan harinya Rei bertemu Evan, teman pengacaranya yang dia rasa bisa membantu teman Zenira itu.

    Menurut Evan Raksa bisa saja di bebaskan karena mencuri oleh desakan ekonomi bisa membuat orang itu di bebaskan. Asal tempat dia mencuri mau menganggap ini adalah kasus sosial.

        ❤️❤️


      Happy Reading 😘

      To be continued 🥰




    Don't forget for like, comment and vote. Thank you ❤️🖤

TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang