"Wah, jarang-jarang kamu mau memasak untukku!" Seru Zenira yang bahagia dengan tawaran dari Rei hari ini.
"Rei mulai tertawa sambil berdiri di dekat kompornya.
"Sip sudah siap!" Ujar Rei membawa sepiring besar spaghetti karbonara dengan taburan keju di atasnya.
"Sepertinya ini enak, tapi harus di cicipi dulu!" Zenira mengambil garpu dan mengambil sesendok penuh spaghetti yang nampak nikmat.
"Mmmm, enak!" Puji Zenira dan melanjutkan makan siangnya.
"Kamu suka?" tanya Rei yang bergegas duduk di samping Zenira karena takut kehabisan.
"Suka ini enak!" Puji Zenira sambil melanjutkan makannya kembali.
"Kenapa kita tidak mengirimkannya ke rumah Mamimu, Mami pasti senang mendapatkan kiriman makanan seenak ini!" Saran Zenira langsung disanggupi oleh Rei dan dia pun mulai memasak menu yang sama untuk di kirim ke rumah Maminya.
"Sudah jadi!" Seru Rei kemudian mengajak Zenira berganti baju dan bergegas menuju rumah kediaman orang tuanya.
Tak membutuhkan waktu lama mereka sudah tiba di rumah kediaman orang tua Rei dan nampak Ramon yang sedang berkebun bersama Adelia di halaman samping rumah mereka.
"Papi!" Sapa Rei saat turun dari mobilnya dan segera membukakan pintu mobil untuk istrinya.
"Wah, kalian datang!" Sambut Adelia dengan sangat bahagia.
"Ada angin apa sampai kemari siang hari begini!" Tanya Ramon yang bergegas membersihkan tangannya dari sisa tanah sehabis membuat lubang untuk bunga-bunga yang baru di belinya.
"Papi juga baru membeli bunga?" Tanya Zenira.
"Iya, Papi baru beli bunga, memangnya kenapa?" Tanya Ramon lagi.
Zenira bercerita jika dia juga tadi baru saja pulang dari pasar bunga untuk membeli beberapa bunga baru yang mereka tanam di taman belakang rumah.
Mendengar perkataan Zenira itu Ramon sangat bahagia sekali, ternyata perasaannya dan Rei tak jauh berbeda.
"Oh iya, kami datang membawakan spaghetti, ayo kita makan selagi masih hangat!" Ajak Rei sambil menggandeng tangan Maminya masuk rumah menuju dapur.
"Kamu masak sendiri, Rei?" Tanya Adelia tak percaya Rei bisa memasak makanan semenarik ini.
Rei memasang wajah kecewa, dia tak menyangka Maminya tak tau jika dia bisa memasak makanan yang lezat ini.
"Iya, Mami. Rei masak sendiri!" Ujar Zenira membela suaminya yang sudah memasang wajah masam.
"Coba Mami cicipi!" Ujar Adelia penasaran dengan rasa masakan putranya itu.
"Mmm, enak!" Lanjut Adelia yang baru kali ini mencicipi masakan Rei.
"Mami suka?" Tanya Rei penasaran.
"Enak, Mami suka. Sering-seringlah masak seperti ini untuk Mami!" Ujar Adelia sambil melanjutkan makannya.
"Papi, ayo cicipi juga, kata Mami ini enak lo!" Ucap Rei mempromosikan masakannya kepada Ramon.
Ramon mengambil piring dan mulai mengambil beberapa sendok spaghetti yang di bawa Rei untuknya.
"Wah, enak sekali ini. Kamu jadi jago masak ya, sekarang!" Puji Ramon kemudian menambahkan porsi spaghetti di piringnya.
"Ayo, Zenira. Jangan diam saja, kamu makanlah lagi. Kamu pasti belum kenyang kan?" Ujar Adelia lalu mengambilkan piring untuk menantunya itu dan mempersilahkan Zenira makan di sampingnya.
Zenira yang sangat senang menuruti permintaan Adelia dan melanjutkan makannya yang tertunda tadi.
Rei tak mau kalah, dia juga mengambil piring dan mulai makan di samping Papinya.
"Eh, Tora. Biar aku tawari dia makan juga!" Ujar Rei bergegas berjalan menuju kamar Tora untuk menjemputnya.
Tora yang sedang asik dengan sebatang rokok di jemarinya langsung ditarik Rei untuk segera makan bersama keluarganya.
Awalnya Tora menolak namun karena di paksa akhirnya dia menurut juga.
"Wah, nikmat juga!" Puji Tora sambil mengambil beberapa sendok lagi spaghetti yang masih tersisa.
Memang sebenarnya Rei ini jago sekali masak, namun karena Tyra adiknya dulu sering sekali meledeknya karena merasa makanannya tak enak akhirnya Rei tak pernah memasak lagi apalagi untuk Mami dan Papinya.
"Sering-seringlah masak seperti ini, jangan lupa kirim kemari!" Goda Adelia sambil menyendokkan spaghetti terakhir yang di bawakan Rei tadi.
"Habis!" Seru semua yang ada di ruangan itu.
Rei merasa sangat tersanjung karena masakan yang dibuatnya di sukai oleh semua. Dia jadi semangat untuk memasak lagi lain waktu.
"Coba masak makanan lain seperti sate, soto atau apa ya!" Pinta Adelia.
"Masak seblak aja gimana?" Tanya Rei memberikan rekomendasi menu yang sangat dia sukai.
Zenira kemudian mengingat nama makanan itu dan mengangguk setuju. Dia memang baru tau dengan menu seblak dari pesanan Rei kemarin di kantor. Makanan itu nampak sederhana namun tetap enak dengan beragam topping yang unik dan murah.
"Bikin kan Mamimu ini pempek juga, Mami suka sekali makan pempek!" Ujar Mami penuh harap.
Rei menghela napas panjang, dia tak menyangka idenya memasak hari ini justru membuat semua memintanya memasak makan-makan yang bahkan belum bisa dia buat.
"Belajarlah, kamu pasti bisa. Kamu ini jago masak lo. Sayang kalau bakatmu ini kamu pendam terlalu dalam!" Goda Ramon pada Rei sambil tersenyum simpul.
Rei tertawa, mana ada dia punya bakat terpendam, yang ada dia terpaksa mempelajari ini demi membuat semua orang di rumahnya bahagia.
"Ah, aku masak yang sederhana saja. Jangan yang susah-susah!" Keluh Rei sambil membereskan piring makan mereka semua.
Tora tertawa melihat wajah Rei yang lucu dan serba salah itu.
"Kenapa kamu tertawa, kamu mau bikin aku pusing juga!" Canda Rei kepada Tora yang sudah di anggapnya seperti saudaranya sendiri.
Tora malah tertawa semakin kencang saja dan membuat Rei semakin kesal.
"Sudah jangan kesal, biar nanti aku bantu untuk memasak makanan selanjutnya, memangnya mau masak apa?" Tanya Zenira menghampiri dan langsung membantu Rei membereskan piring kotor lalu mencucinya.
"Bagaimana kalau kita masak seblak?" Tanya Rei kembali ke rencananya yang semula.
"Memangnya kita butuh apa saja untuk bahannya. Mami jadi penasaran cara membuatnya!" Ucap Adelia sambil berdiri membuka lemari penyimpanan makanan.
"Kerupuk, bakso, sosis, udang, kaldu ayam dan mie!" Jawab Rei menyebutkan bahan yang dia butuhkan.
"Ada semua, ya sudah biar Mami membantumu membuat makanan ini!" Ujar Adelia menawarkan bantuannya kepada putranya itu.
Adelia mulai mengikuti instruksi dari Rei, awalnya hanya merendam kerupuk mentah kemudian menghaluskan bawang putih dan tak ketinggalan kencurnya.
Happy Reading 🥰🤗
TBC 📗😘
Don't forget for like, vote comment and subscribe 🌟🌟 Thank You ❤️🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK
RomanceWarning mengandung adegan vulgar dan unsur Dewasa!!! Bukan bacaan untuk anak-anak!! Bijaklah dalam membaca! 21++ 18+ "Menikahlah denganku!" Betapa senangnya hati Zenira ketika pria asing yang baru dia kenal langsung melamarnya. Bay...