GAK CUKUP SEKALI

441 1 0
                                    

      Setelah bersenda gurau di mobil akhirnya Rei melajukan mobilnya menuju rumah karena dia nampak sudah kelaparan.

    "Ayo kita pulang!" Seru Zenira saat mobil sudah mulai melaju dengan kencang.

      *****

     Keesokan harinya.

    Zenira sudah bangun saat Rei masih terlelap, dia bergegas mandi dan membereskan beberapa pekerjaan rumah yang belum sempat dia kerjakan kemarin seperti memasukkan baju kotor dan membersihkan sepatunya.

    Setelah selesai dia segera berganti baju dan menyiapkan sarapan sederhana untuk Rei.

    Rei bergegas pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap pergi ke cafe, hari ini ada beberapa pelanggan yang berjanji akan datang ke cafe untuk mengambil kopi pesanan mereka, tentu ini adalah kabar baik untuk Rei karena berarti dia harus siap-siap mengosongkan gudangnya lagi.

       "Kamu sudah bangun?" Tanya Rei yang baru turun dari kamarnya dan bergegas sarapan.

      "Aku buatkan roti sandwich ya, semoga kamu suka. Selamat makan!" Ujar Zenira yang membuat Rei sangat bersemangat untuk memakannya.

    "Aku suka sekali sandwichmu!" Ujar Rei saat dia melanjutkan sarapan paginya.

     "Kita pergi sekarang?" Tanya Zenira dengan semangat.

    "Ayo!" Ajak Rei sambil melangkah keluar menuju pintu.

      Rei dan Zenira segera menuju cafe.

    Seperti biasa mereka datang paling pagi sebelum karyawannya datang dan tak lama setelah Rei membuka pintu, satu persatu karyawannya mulai memasuki cafe.

    "Selamat pagi semua, hari ini akan jadi hari yang sibuk untuk kita jadi kita harus semangat, ya!" Ujar Rei sambil melangkah menuju kantornya.

   Zenira mengikuti langkah Rei dari belakang.

   "Pagi Rei!" Sapa teman Rei yang baru datang dan memang sudah memiliki janji dengan Rei untuk mengambil pesanannya.

    Dengan ramah Rei segera melayaninya dan mereka menyempatkan diri untuk mengobrol beberapa saat tentang kualitas kopi yang terakhir kali di beli oleh teman Rei ini.

     Setelah berbincang lama, akhirnya tamu Rei ini melakukan transaksi dan saling bersalaman.

    "Sukses!" Ujar Rei lega saat tamu pertamanya pulang.

    "Kamu masih ada janji lagi Rei?" Tanya Zenira pada suaminya.

   "Ada, dua lagi. Doa kan aku ya!" Pinta Rei kepada Zenira.

    Zenira mengangguk dan berharap suaminya sukses besar hari ini.

    Dan benar saja tamu kedua Rei akhirnya datang dan tak lama kemudian mereka bergegas menuju gudang dan mengambil kopi pesanannya.

      Setelah semua beres Rei sempat menawari tamunya itu untuk minuman kopi terlebih dahulu tapi nampaknya tamu Rei ini sedang sangat sibuk sehingga tak sempat sekedar minum kopi untuk sesaat.

      Belum juga tamu kedua pulang Bram teman Rei yang lain sudah datang ke cafenya.

     "Rei!" Sapa Bram dari kejauhan yang memanggilnya.

    Rei menyambutnya dengan ramah dan mereka sempat mengobrol cukup lama.

    "Bagaimana kabarmu?" Tanya Rei kepada Bram yang semakin sukses saja.

    Bram menunjukkan beberapa tumpukan uang yang di bawanya.

    "Kamu lihat ini!" Ujar Bram tertawa dengan cukup keras.

    Rei ikut tertawa dan mengerti apa maksud temannya itu.

   "Kamu mau yang mana?" Tanya Rei menyodorkan beberapa contoh kopi yang di milikinya.

    "Ah, aku mau yang kemarin saja!" Ujar Bram mengingatkan Rei.

    Rei langsung meminta seorang karyawannya mengambilkan biji kopi yang di inginkan Bram dan tak lama mereka melakukan transaksi seperti biasa.

    Rei merasa lega karena Bram menyukai bisnis dengannya. Karena sangat sibuk Bram kemudian pamit untuk pulang dan berjanji kepada Rei untuk segera kembali ke cafenya tidak lama lagi.

    Rei berterima kasih kepada Bram karena sudah menjadi partner bisnisnya.

    Saat Bram pulang adalah saatnya Rei makan siang, kemudian Zenira mencari menu makan siang yang paling tepat dengan membuka aplikasi pemesanan makanan secara online, kebetulan hari ini banyak promo dan sangat sayang jika dia tidak gunakan.

    "Kamu jadi pesan apa?" Tanya Rei yang melihat Zenira masih sibuk mencari menu yang cocok.

    "Aku mau pempek, kamu mau apa?" Tanya Zenira.

    "Tumben mau pempek?" Tanya Rei.

   Zenira memperlihatkan promo yang berlaku di aplikasi itu dan Rei akhirnya akhirnya setuju membeli menu yang sama dengan Zenira.

     Tak lama kemudian pesanan mereka tiba, Rei segera memakannya dan memang rasa dari pempek ini sangat enak dan tak seperti pada umumnya pempek yang dia beli.

     "Wah, bisa nih kita pesan lagi lain kali!" Ujar Rei yang suka rasa dari menu yang dia pesan ini.

    "Kamu pasti habis banyak!" Ujar Zenira sambil melanjutkan makan pempeknya.

    Rasa pempek ini ternyata membuat dia teringat akan kedua orang tuanya, Rei meminta Zenira untuk memesan lagi menu yang sama untuk mereka bawa pulang.

    "Aku pesan 5 porsi ya, aku juga mau!" Rayu Zenira yang memang tau jika Rei juga masih mau menikmati pempek ini.

    Rei tersenyum dan mengangguk setuju dengan saran Zenira.

   Saat Zenira sedang menunggu pesanannya datang tak lama ada tamu terakhir yang di tunggu Rei akhirnya tiba.

    "Hai, aku ingin mengambil kopi pesananku!" Ujar tamu Rei sambil berjalan masuk ke cafe Rei yang penuh kehangatan itu.

     "Kamu suka kopi terakhir yang kamu beli?" Tanya Rei untuk mengetes kualitas kopi yang di jualnya.

    Tamunya mengangguk dan mengatakan dia tidak pernah kecewa dengan kualitas kopi yang di kirimkan Rei selama ini.

    "Syukurlah kalau kamu suka, aku hanya khawatir dan tak ingin membuatmu tambah khawatir!" Ujar Rei sambil mengantarkan tamunya itu ke gudang untuk mengambil pesanan kopinya.

    Saat Rei menuju gudang, pesanan pempek Zenira tiba dan segera saja dia menyantapnya.

    "Wah, kenyang sekali!" Ujar Zenira yang sudah menghabiskan pempek keduanya ini.

    "Punyaku mana?" Tanya Rei saat kembali dari gudang.

    "Ini, Rei. Tenang saja!" Ujar Zenira sambil menunjukkan pesanan pempek yang masih utuh.

    Rei tertawa lepas dan mencubit Zenira yang nampak masih kekeyangan.

    "Habis ini kita ke rumah orang tuaku dulu ya, setelah itu baru kita pulang!" Ujar Rei sambil membereskan barang-barangnya.

    "Kamu mau pulang sekarang?" Tanya Zenira sambil melempar pandangannya ke jam dinding di dalam kantor Rei.

    "Tak apa, sudah beres kok!" Ujar Rei sambil menarik tangan Zenira.

    Zenira hanya tertawa melihat tingkah suaminya ini, mereka akhirnya menuju rumah kediaman keluarga Rei dan betapa senangnya Adelia saat Rei membawakannya pempek yang sudah lama sekali tidak di nikmatinya.

       Happy Reading 😘


       TBC 📒🥰


       Don't forget for like, vote comment and subscribe 🌟🌟 Thank You ❤️🖤

TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang