Rei langsung membaringkan Zenira di bawahnya dan mulai membuat Zenira merintih dengan lembut.
"Rei sudah!" Bisik Zenira.
Rintihan Zenira membuat Rei semakin bersemangat dan melanjutkan aksinya.
Rei bergerak bebas hingga tiba di titik kenikmatan dan kelelahan.
"Sudah, ya. Besok kan kamu harus kerja!" Ujar Zenira bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Rei menurut saja kemudian mulai terlelap karena kelelahan.
Malam semakin larut dan Rei terbangun di malam hari.
Tak mau melewatkan malam indah ini begitu saja Rei kembali menarik tubuh Zenira ke samping tempat tidur dan mulai aktif bergerak lagi.
Zenira yang sebenarnya lelah memilih pura-pura tidur agar Rei tak terlalu lama memainkan permainannya.
Lelah dengan aktivitas malamnya, Rei kembali melanjutkan tidurnya dan mulai bermimpi.
*****
Keesokan harinya.
Rei terbangun di pagi hari saat Zenira sudah bersiap untuk turun.
Rei menariknya dan meminta Zenira tetap di kamar untuk menemaninya bersiap.
"Sudah, aku lelah!" Bisik Zenira melepas pegangan tangan Rei yang semakin erat saja.
"Sebentar aja, yang tadi malam kurang seru!" Bisik Rei membaringkan tubuh Zenira di tempat tidur.
Zenira mau tidak mau harus menuruti permintaan Rei lagi, Rei mulai membuka satu persatu baju yang menempel di tubuh Zenira dan mulai membuat Zenira kembali merintih.
"Jangan dalam-dalam!" Bisik Zenira yang tak kuat dengan gerakan Rei pagi ini.
Rei tak peduli dengan rengekan istrinya itu, dia kemudian melanjutkan gerakannya hingga akhirnya Zenira dan dirinya sampai di puncak kenikmatan.
"Oh, ini baru oke!" Ujar Rei sambil menarik pedang panjangnya dan bergegas menuju kamar mandi.
Zenira yang kelelahan hanya bisa berbaring dengan lemas dan tak dapat bergerak lagi, kakinya terasa sangat pegal dan sangat berdenyut.
"Aku sarapan di cafe saja kalau kamu kelelahan!" Bisik Rei sambil mencium kening Zenira yang masih basah dengan peluhnya setelah olahraga pagi mereka.
Zenira tak menjawab dan memilih untuk melanjutkan dengan selimut melilit tubuhnya yang masih polos itu.
"Nanti siang kalau lelah, pesan saja makanan online ya!" Bisik Rei lagi kemudian berpamitan dan meninggalkan Zenira di atas kasur dengan lelah yang belum juga habis.
Siang harinya seperti permintaan Rei, Zenira memilih memesan makanan online saja. Dia tiba-tiba ingin sekali makan bakso jumbo yang ada aneka ragam isi di dalam baksonya seperti isi telur, tetelan daging, keju sampai yang rasa pedas mercon semua ada yang pernah dibelinya beberapa hari yang lalu.
Bakso ini harganya memang terbilang cukup mahal harganya 35 ribu tapi sebanding dengan rasa yang di tawarkan dan ukurannya yang sebesar mangkok dan daging baksonya sangat besar.
Sebelum memakannya Zenira mengambil foto baksonya ini dulu kemudian mengirimkannya kepada Rei, suaminya.
"Ya ampun besar sekali!" Respon Rei saat menerima foto dari istrinya itu.
Zenira tertawa puas dan mulai memakan bakso berukuran besar itu, tak lama dia pun kenyang dan melaporkan kepada Rei kalau bakso tadi sudah pindah ke perutnya.
Rei membalas pesan Zenira itu dengan tertawa, dia tak menyangka jika Zenira bisa menghabiskan bakso berukuran besar itu sendirian.
"Jago sekarang makannya!" Jawab Rei saat Zenira berhasil memakan semua bakso yang tadi di fotonya.
Sore menjelang dan Rei akhirnya pulang dari cafe dia langsung mengajak Zenira makan malam di luar saja dia pikir saat ini Zenira butuh makanan yang nikmat dan belum pernah dia makan sebelumnya.
"Memangnya kita mau kemana?" Tanya Zenira sebelum masuk ke mobil.
Rei tak menjawab, dia hanya mulai menyetir menuju sebuah rumah makan steak yang berlokasi tak jauh dari rumah mereka dan ternyata tempatnya sangat ramai.
Zenira di minta Rei memesan lebih dahulu menu pilihannya dan dia memesan steak sapi bagian rusuk karena dia tau bagian itu adalah bagian yang paling enak dari daging sapi.
Rei memesan bagian has dalam yang merupakan bagian favoritnya.
Tak lama pesanan mereka datang, steak pesanan Zenira datang dengan saus yang sangat wangi di lengkapi kentang goreng, sayuran dan tak lupa adalah keju untuk penambah rasa makanannya.
Sama dengan Zenira, Rei memesan dengan kentang goreng dan sayuran yang biasa ada di hidangan steak pada umumnya.
"Kamu coba dulu, bagaimana menurutmu!" Rei mempersilahkan Zenira makan duluan.
Benar saja makanan ini sangat enak nikmat dan membuat Zenira sampai merem melek di buatnya.
"Benar enak!" Ujar Zenira sambil mengangkat jempolnya.
"Tak salah kan aku mengajakmu kemari?" Ujar Rei mencoba mendapatkan jawaban yang jelas dari istrinya itu.
Zenira kembali mengangkat jempolnya dan mengakui memang masakan di tempat ini sangat enak dan tak pernah dia makan sebelumnya.
"Lain kali kalau kita kemari lagi, kita harus mengajak Mami dan Papi!" Saran Zenira kepada suaminya.
"Mami dan Papi sudah sering aku ajak kemari, kamu aja yang belum pernah aku ajak!" Ujar Rei menggoda Zenira.
Mendengar perkataan Rei itu, Zenira langsung cemberut padahal mereka sudah menikah cukup lama masa dia baru kali ini di ajak ke tempat makan enak ini, pikir Zenira.
Rei tak lupa menawarkan Zenira untuk tambah, jarang-jarang kan mereka makan di tempat seperti ini, pikir Rei.
Zenira yang tak mau menyia-nyiakan tawaran suaminya itu kemudian memesan lagi menu steak has dalam yang sama seperti yang di pesan oleh Rei ini dan tak lama menu ini sudah tersaji di meja Zenira dan Rei tak mau berlama-lama lagi Zenira langsung menyantapnya.
"Makan sayurnya juga!" Bisik Rei mengingatkan.
Zenira memang terbilang jarang makan sayur ini karena dia terbiasa makan makanan instan yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya namun mau tak mau karena dia sedang program hamil dia harus membiasakan diri untuk makan sayur lagi meski hanya sedikit.Rei tak mau mengganggu Zenira yang sedang asik dengan steak yang di pesannya, meski begitu dia nampak senang karena belakangan ini Zenira sudah mulai memperbaiki pola makan dan berharap ini dapat mempercepat program hamil mereka.
21++
18+
Happy Reading 🥰❤️
TBC 😘🖤
Don't forget for like, vote and comment 🌟 Thank You 🤗😊
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK
RomansaWarning mengandung adegan vulgar dan unsur Dewasa!!! Bukan bacaan untuk anak-anak!! Bijaklah dalam membaca! 21++ 18+ "Menikahlah denganku!" Betapa senangnya hati Zenira ketika pria asing yang baru dia kenal langsung melamarnya. Bay...