BENAR DIA

157 2 0
                                    

       Tora mengangguk, benar juga apa yang dikatakan oleh Rei. Memang beberapa hari yang lalu seorang teman Tora datang ke kamarnya untuk sekedar ngobrol dan merokok dengannya. Tapi saat kejadian temannya itu memang di beritahu oleh Tora jika dia memiliki tabungan untuk keluarganya di kampung.

     Pelayan Ramon itu memang sangat polos sehingga menceritakan letak detail dari tabungannya itu.

    "Oh, bisa saja temanmu itu yang mencuri tabunganmu, Tora!"  ucap Pak Ridho, petugas keamanan di rumah Ramon.

   "Ah, kalau begitu ayo kita laporkan saja ke polisi!" Saran Rei pada Tora yang terlihat masih sangat kebingungan.

    Tak mau menunggu terlalu lama, Rei bergegas menghubungi Pak Suryo. polisi yang di kenalnya untuk mencoba mencari pelaku pencurian uang tabungan Tora.

     Setengah jam kemudian Pak Suryo tiba di rumah Ramon dan bergegas melakukan pemeriksaan atas semua bukti yang dia temukan.

    Dari bukti yang dikumpulkan mereka menemukan  bahwa pelakunya sepertinya sudah tahu semua letak barang yang ada di kamar Tora.

    Pemuda malang itu di minta memberi penjelasan tentang ciri-ciri temannya yang mungkin dapat membantu Pak Suryo mengusut pelaku pencurian ini.

     "Hidungnya pesek, rambutnya ikal dan kebetulan dia tinggal tidak jauh dari rumah, Pak Ramon." ucap Tora memberi keterangan.

    Pak Suryo kemudian bergegas pergi menuju rumah teman Tora yang diperkirakan pelaku dari pencurian ini.

    Benar saja saat Pak Suryo menuju rumah teman Tora itu, terduga pencurian sudah tidak ada di tempat.

    Sepertinya dia sudah cukup ahli dalam pencurian sehingga bergegas pergi untuk menghilangkan jejak.

     Tora tampak sedih karena uang yang selama ini dia kumpulkan itu akhirnya raib dan tak berbekas.
    "Sudah jangan sedih, biar uangnya aku ganti saja." ucap Rei menghibur Tora.

    Tora menceritakan sebenarnya uang yang hilang jumlahnya tak seberapa di bandingkan dengan kecewanya Tora kepada temannya itu, temannya memang mantan narapidana yang baru dia kenal.

    Selama ini temannya itu terlihat baik-baik saja dan tak pernah sekalipun Tora curiga, tapi nyatanya temannya malah melakukan kejahatan yang katanya sudah lama dia tinggalkan.

    "Siapa nama temanmu itu, Tora?" Tanya Rei penasaran.

     "Tatang, mas Rei!

    "Tatang? Mana sketsa wajahnya?" Tanya Rei seperti mengingat nama yang dia kenal.

     Pak Suryo kemudian menunjukkan gambar sketsa wajah teman Tora itu dan betapa kagetnya Rei ketika gambar wajah yang dia lihat itu sama persis dengan Tatang anak buah Albert yang pernah dia temui di rumah Albert.

    "Ah, iya aku ingat dia siapa!" ucap Rei yang sekali lagi mengetahui dalang dari rusuhnya rumahnya belakangan ini tetaplah Albert dan Albert lagi.

    "Pak Rei, kenal?" Tanya Pak Suryo memastikan.

    "Fix, ini orang suruhan Albert!" Ucap Rei sambil mengingatkan Pak Suryo yang memang sudah pernah datang ke rumah Albert untuk mengambil Tyra, adiknya saat dulu pernah di sekap oleh temannya itu.

     Adelia yang mendengar percakapan Rei di pos depan rumahnya kemudian menghampiri Rei dan menanyakan perkembangan kasus Tora.

    Karena masih sangat kesal, Rei mengatakan bahwa dalang dari kasus ini adalah Albert, Adelia mengatakan dugaannya ternyata benar.

TERJEBAK PERNIKAHAN KONTRAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang