Happy Reading
"Kakakk!" Teriak anak kecil antusias sambil berlari menuju pintu ketika melihat sang kakak yang baru pulang dari luar negeri setelah meninggal kan mansion selama 1 minggu.
Hap
Untung saja anak kecil itu mendarat di pelukan kakaknya dengan selamat.
"Adekkk. Kebiasaan kamu ini ya, Kakak kan udah bilang jangan lari-lari. Kalo jatuh gimana?" Omel sang kaka sembari menatap adiknya dengan mata melotot horor.
Anak kecil itu menundukkan kepalanya takut "Maaf Kakak, Kael janji deh ini yang terakhir kalinya." Cicit anak kecil itu yang bernama Kael.
"Janji mulu kamu. Dari kemarin juga janji gak akan lari-larian lagi, tapi sekarang? Kamu langgar!"
Kael memeluk Kakaknya erat. Bocil itu menaruh kepalanya di bahu sang kakak dengan nyaman "Kaka jangan marah-marah mulu. Kael kangen tau gak sama Kakak! Kael kesepian di sini" Lirih Kael.
"Mama selalu sibuk sama temennya. Sedangkan Kael gak ada temen di mansion..."
Vania mengelus lembut punggung sang Adik yang terlihat bergetar kecil. Dirinya yakin bahwa adiknya menangis "Udah cup cup. Adik Kakak gak selemah itu, Dan yang Kakak tau, Adik Kakak ini bukan penakut" Ujar Vania lembut.
Kael mengangkat kepalanya dan langsung berpapasan dengan wajah Vania "Kakak benar. Kael bukan penakut dan Kael juga gak lemah. Kael kan kuat hehe" Cengir Kael sembari menghapus sisa-sisa air matanya.
"Iyalah. Adik Kakak gitu loh!" Seru Vania senang.
"Hahaha"
Keduanya tertawa bahagia meskipun tanpa sosok Ibu di antara mereka.
***
Seorang Wanita paruh baya memasuki mansionnya yang terlihat gelap dan sunyi. Jam menunjukkan pukul 02.48 yang artinya hari sudah sangat larut malam.
Di dapur. seorang gadis yang terbangun dari tidurnya karna merasa haus.
Setelah selesai gadis itu ingin kembali kekamarnya yang berada di lantai 2 bersebelahan dengan kamar sang Adik. tetapi jalan gadis itu berhenti ketika melihat sang Mama yang baru pulang.
Vania menatap datar Mamanya yang terlihat santai menaiki tangga tanpa menyadari kehadiran dirinya.
"Dari mana??" Tanya Vania datar.
Gerakan Wanita itu berhenti ketika mendengar suara yang sangat familiar di pendengarannya. Wanit Itu membalikkan tubuhnya "Bukan urusanmu!" Ujar Wanita itu ketus.
"Lupa sudah memiliki anak dan keluarga?"
Wanita itu menatap tajam anak tirinya "Aku sudah bilang. Ini bukan urusanmu! Bocah"
Vania mengangguk-nganggukkan kepalanya seakan mengerti "Cih. Kau hanya menumpang disini tetapi lihat kelakuan mu lebih dari tuan rumah" Gadis itu menatap rendah Wanita yang berstatus menjadi Ibu tirinya.
Melirik belanjaan yang di bawa oleh Wanita itu "Bahkan barang yang kau pegang itu semua uang dari ayah ku. Kau tidak malu?"
Naya yang tak terima di katai seperti itu oleh anak tirinya segera menghampiri Vania dengan tangan terkepal dan mata yang terus menatap tajam gadis itu "KAU!-"Bentak Naya tetapi di potong oleh Vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revalina's Transmigrasi
Teen Fiction⚠Warning Typo bertebaran⚠ Cerita tidak dilanjutkan!! Happy reading... Revalina Agramada nama seorang gadis yang memiliki sejuta pesona di mana-mana, sayangnya hidup Reva tak seindah namanya. Gadis biasa yang hidup di panti tak membuat sifat Reva sep...