12. Mimpi🍒 (Revisi✔)

1.7K 71 1
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*

Seorang gadis kecil tertawa bahagia bersama teman-temannya dan seorang perempuan yang hanya menatap mereka dengan senyuman tipis.

"KAKAK-KAKAK! KAK FEBY JAILIN IZA MULU." Teriak seorang bocah kecil.

"IZA KAMU JANGAN ASAL NUDUH AKU YA! RORA TUH YANG JAILIN KAMU BUKAN AKU!" Teriak seorang gadis kecil dengan wajah garangnya.

"NGGA! BUKAN RORA YANG JAILIN IZA! TAPI BANG GIO!"

"HEHH KO NAMA ABANG DI BAWA-BAWA! NEVAN KALI YANG JAILIN IZA!"

Gadis yang di panggil kakak hanya menggeleng kepalanya pelan, padahal mereka berdekatan mengapa harus berteriak?

Perdebatan itu tak berhenti sampai di sana. "BANG HAIKAL KALI YANG JAILIN IZA BUKAN AKU!"

"ABANG DARI TADI DUDUK YA! MANA ADA ABANG JAILIN IZA!" Teriak pria kecil yang bernama Haikal.

"AAAA UDAH! KALIAN SEMUA JAHAT!" Jerit si bontot Iza, dan langsung berlari ke arah Kakaknya berada di ikutin oleh teman-temannya.

Iza merentangkan tangannya minta di peluk oleh sang Kakak, tentu saja gadis remaja tersebut menyambut tubuh kecil sang Adik dengan senang.

"Udah hm?"

"Hiks Kakak, mereka jahat! Jailin Iza mulu. Mentang-mentang Iza yang paling kecil!" Adunya dengan bibir mengerucut lucu.

"Ishhh! Iza bohong tuh kak! Ini namanya pencemaran nama baik tau!" Sahut pria kecil sinis.

"Iya tuh, kita kan anak baik, rajin, pintar mana ada kita jailin nie bocil." Sahut seorang perempuan kecil sedikit narsis.

Remaja itu hanya diam sembari mengusap-ngusap punggung adiknya yang paling kecil. "Udah, kalian ini gak boleh berantem tau."

"Sini kalian duduk sama Kakak."

Mereka menuruti perintah sang kakak. "kamu gak boleh jahilin Iza terus Rara." Ujarnya lembut.

Mereka semua menatap Rara garang sedangkan sang pelaku hanya menyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehe soalnya seru Ka, kalo jahilin Iza xixi." jawabnya sembari terkekeh kecil.

"Kamu ini Ra..Gak berubah ya" Remaja itu menjawil hidung kecil Rara. Rara mengerucutkan bibirnya sebal. "Ishh kakak! Suka banget jawil hidung Rara yang imut, cantik dan menggemaskan ini."

"Sok cantik banget kamu Ra." Sahut Seorang gadis kecil sinis.

Dengan tampang angkuhnya Rara mengangkat dagunya tinggi dengan tangan bersedekap dada. "Lah memang aku cantik, kalah saing? Bilang kawan." Ujar Rara narsis.

"Hih cantikkan aku kali."

"Cantikkan aku!."

"Aku!."

"Aku!."

"Gak! pokonya aku yang paling cantik!"

"Aku yang paling cantik bukan kamu!"

"Aku!"

"Aku!"

"Cukup! Disini yang paling cantik cuman Kak Reva!"

"Bukan kamu! Atau kamu!" Sahut pria kecil dengan nada dingin.

Keduanya terdiam walaupun tatapan mereka melotot satu sama lain, Remaja yang bernama Reva hanya bisa terkekeh kecil.

Revalina's TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang