20. Apa bisa?🍒 (Revisi✔)

1K 61 4
                                    

Happy reading

__________√

Tujuannya sekarang adalah tempat MMA, gadis itu turun dari motornya. Berjalan melewati lautan lelaki yang menatapnya hormat.

Elyn tak memperdulikan itu semua, yang ada dalam pikirannya sekarang bagaimana cara melampiaskan emosi dan kesedihannya secara bersamaan.

Ia datang kesini bukan untuk ikutan tanding. Tetapi, ia akan menempati satu ruangan untuk melampiaskan emosi dan kesedihannya sekarang.

(Jika banyak yang salah dalam part ini, mohon maaf ya hehe..)

Belum kalian ketahui, tempat ini adalah miliknya. Dulu ia pernah melakukan balap motor hanya untuk membangun tempat yang ia tempati sekarang.

Tak ada yang tau bahwa Elyn a.k.a Reva mempunyai tempat untuk tanding MMA. Karena ia dulu memang setertutup itu dengan orang lain.

Seorang pria yang memiliki tubuh kekar menghampiri Elyn dengan sedikit menunduk hormat, sedangkan gadis itu sendiri hanya menampilkan raut wajah datarnya.

"Selamat siang big bos." Sapa pria itu dengan raut wajah datarnya.

Elyn mengangguk kecil sebagai jawaban, "Apakah seperti biasa, big bos?"

"Hm"

"Ingin saya antarkan keruangan?"

"Tidak."

Pria itu mengangguk lalu ingin berpamitan, "Baik, jika big bos membutuhkan sesuatu panggil saya saja, Kalau begitu saya permisi. "

"Hm"

Pria itu meninggalkan Elyn di lorong ruangan yang cukup sepi, tanpa banyak bicara Elyn segera berjalan ke tempat ruangan pribadinya, Gadis itu melirik kesamping sebentar lalu menyeringai.

"Main-main heh?!" Batin Elyn.

Tetapi Elyn merubah arah tujuannya, dia malah membelokkan kakinya ketempat taman belakang berada.

Suara ketukan sepatu menggema di lorong yang sepi dengan pencahayaan yang sangat minim. Tetapi, itu tak membuat ia takut malah ia merasa sedikit tenang dengan kesunyian.

Sesampainya di taman belakang, Elyn melirik sekitar tak banyak yang ada disana, hanya beberapa orang yang sedang berlatihan.

Mereka yang ada di sana menyadari kehadiran Elyn segera menghampiri big bos mereka, "Selamat malam big bos." Ujar salah satu dari mereka dengan sopan dan hormat.

"Malam."

Mereka ingin mengeluarkan kata-kata tetapi terpotong oleh ucapan dari Evelyn.

"Lanjutkan, saya hanya ingin latihan." Sahut Evelyn dengan raut wajah datarnya serta tatapan tajam yang selalu menghiasi mata cantik Elyn.

"Baik, big bos." Mereka kembali berlatihan dan meninggalkan Elyn sendiri.

Nah jadi kenapa mereka tau kalo Reva a.k.a Elyn adalah Reva big bos mereka. Jadi, waktu ia menjadi Reva, identitasnya tak di ketahui sama siapapun termasuk orang-orang yang ada di sini.

Waktu itu Elyn bilang jika ia akan mengungkapkan identitasnya kesemua orang yang ada disana, dan tentu saja itu di setujui oleh pengurus tempat ini.

Elyn memberikan Fotonya sebagai Elyn bukan sebagai Reva, dan ia juga memerintahkan kepada orang yang pertama ia temui untuk menyebarkan fotonya agar mereka tau bahwa ia adalah pemilik tempat ini.

Untuk panggilan big bos memang mereka sendiri yang memanggilnya seperti itu, ia pun tak mempermasalah kannya.

Gadis itu melamun memikirkan ucapan pak satpam tadi, seketika amarah dan kesedihan yang tadi sempat reda seketika berkobar kembali.

Revalina's TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang