Happy reading
__________________√
.
.
.
.Salah satu dari mereka berdecak pelan, dia memutar bola matanya malas, "Mengapa kau menembakku?! Lihat sekarang! Kau sendiri yang mati!"
Dia memutar otaknya, "Tapi, untung saja aku bisa lepas dari sana haha. Hm, sudah kuduga dia memang sebodoh itu." Senyuman miring tercetak jelas dikedua sudut bibirnya yang tampak merah dengan lipstik.
Matanya melirik bekas tembakan yang baru saja dijahit, dia berdecak kesal."Tunggu saja kehancuranmu, bocah ingusan!"
_____√
Vania mengacak ngacak rambutnya prustasi, ia terus mondar mandir lantaran cemas dengan sahabat satu-satunya. Beberapa kali dirinya melirik ponsel yang ia pegang, namun pesan yang ia kirim tak kunjung dibalas.
Gadis itu menggigit kukunya,"Lyn....lo kemana?" Lirihnya pelan.
____√
Sedangkan orang yang dicemaskan sedang terbaring dirumah sakit, matanya mengerjap pelan lalu melihat sekeliling ruangan yang didominasi berwarna putih."Ck. Sial! Pake acara mampir kesini segala lagi!" Ucapnya sembari mendengus kesal.
Elyn mengambil ponselnya yang berada dinakas, setelah meraih benda pipih tersebut. Gadis itu segera menghubungi seseorang.
"..."
"Bagai mana dengan Tika? Apa ada yang luka?"
"...."
"Bagus. Jika kalian ada yang luka, segeralah pergi kerumah sakit! Biar saya yang tanggung biayanya!" Ujar Elyn dingin.
"..."
"Hm."
Tut
Panggilan terputus dengan Elyn yang mengakhirinya.
Disini tak ada siapa-siapa, kecuali dirinya sendiri. Ia tak mengabari siapapun termasuk keluarga laknatnya itu. Lagian untuk apa mengabari mereka? Toh mereka juga tidak peduli kepadanya bukan?
Ia teringat dengan teman perempuannya itu, tanpa pikir panjang. Elyn segera menelpon Vania yang terlihat sudah menyepamnya sangat banyak. Mau itu dengan pesan atau panggilan.
"...."
Ia mendengus kesal dengan suara cempreng gadis disebrang sana.
"Hm. Rumah sakit harapan sehat! Gue sharelock." Ujar Elyn datar lalu mematikan panggilan secara sepihak.
Gadis itu menghela nafas lelah, pikirannya kembali tertuju pada kejadian bersama mereka.
"Sialan!"
"Jika bertemu dengannya lagi! Akan kubunuh langsung! Dasar pengecut!"
Luka yang berada dibahu menurutnya itu hanya luka kecil. Tetapi mengapa ia sampai bisa pingsan dan dilarikan kerumah sakit?! Itu sangat lah memalukan bagi seorang Elyn a.k.a Reva.
Karna lelah memikirkan masalah tersebut, ia memilik untuk memejamkan matanya.
Beberapa menit kemudian, gadis itu sudah tenggelam di alam bawah sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revalina's Transmigrasi
Teen Fiction⚠Warning Typo bertebaran⚠ Cerita tidak dilanjutkan!! Happy reading... Revalina Agramada nama seorang gadis yang memiliki sejuta pesona di mana-mana, sayangnya hidup Reva tak seindah namanya. Gadis biasa yang hidup di panti tak membuat sifat Reva sep...