2. Zordan dan Lidia🍒 (Revisi✔)

3.5K 209 12
                                    


Happy Reading

Setelah kepergian Elyn dari kantin, Suasana di sana terasa dingin dan mencengkram.

"Hiks...kenapa Za, Kenapa Elyn minta aku jauhin dia? hiks...apa aku pernah buat dia marah?" tanya Riri terisak.

Reza yang tak tega segera membawa Riri kedalam dekapan hangatnya. Dirinya juga bingung apa yang membuat Elyn seperti itu?

Ke empat cowok yang menjadi teman Reza pun sama hal nya dengan Reza. Mereka juga bingung apa yang membuat Elyn meminta mereka untuk menjauhi gadis itu?

Apakah ada orang yang menekannya agar Elyn berbicara seperti itu?

Atau memang itu kemauan Elyn sendiri?

"Elyn hiks..aku gak punya temen lagi selain Elyn. Za" lirih Riri sembari menangis.

Reza. cowok itu tak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa menenangkan Riri yang menangis pilu.

"Kamu sabar ya, kan masih ada aku sama mereka" ujar Reza lembut.

Riri mendongak menatap wajah Reza dari bawah "Hiks...tapi kalian beda, hiks...kalian semua cowok sedangkan Elyn cewek."

"Cuman Elyn yang mau berteman dengan tulus sama aku Za, Cuman dia yang gak manfaatin aku hanya karna deket sama kalian hiks aku mau Elyn."

Teman-teman Reza hanya bisa menatap Riri iba, apa alasan Elyn meminta mereka semua agar menjauhi gadis itu?

"Ri coba lo ngomong baik-baik sama dia, Siapa tau Elyn berubah pikiran" sahut Elzra di sertai senyum tipis.

Mendengar ucapan dari Elzra, perlahan Riri berhenti menangis. mata gadis itu menatap Elzra dengan senyum manis.

"Aku bakal bicara lagi sama Elyn. Makasih El" Riri memeluk Reza erat sekarang hatinya sedikit membaik karna saran dari Elzra.

Reza tersenyum tipis melihat Riri kembali membaik, cowok itu mengusap lembut kepala Riri dengan tangan besarnya.

***

Sedari tadi Elyn hanya melamun mengingat kejadian di kantin, dadanya sesak ketika melihat air mata Riri, apakah ini perasaan Elyn asli?

Apakah Elyn sesayang itu sama Riri?

Dug

Dug

Elyn memukul dadanya yang masih terasa sesak, tanpa di cegah air mata Elyn meluncur dari kedua kelopak matanya.

"M-maaf...maafin gue karna udah hancurin persahabatan kita Ri. Maaf..." lirih Elyn sambil menunduk kan kepalanya.

Entah kenapa beberapa detik yang lalu ia merasa bukan dirinya, Seakan tubuh nya di kendalikan.

"Sebenarnya apa alasan lo minta kita jauhin lo Lyn?" tanya Shaka mewakili semuanya.

Mereka menyusul Elyn sampai ke taman belakang ketika Riri sudah tenang, Dan pemandangan pertama yang mereka lihat gadis yang mereka cari sedang menangis sendirian.

Tubuh Elyn mendadak kaku, gadis itu menatap lurus kedepan sedangkan Reza dkk bersama Riri di belakang punggung Elyn.

Gadis itu bangkit dari duduknya, tanpa menoleh kebelakang Elyn segera beranjak dari duduknya lalu sedikit berlari dari sana meninggalkan mereka yang menatap Elyn curiga.

"Apa yang lagi lo hadapin Lyn?"

***

Bruk

Revalina's TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang