31. Siapa Gea??🍒 (Revisi✔)

677 33 0
                                    

Happy reading
__________________√

Evelyn meninggalkan sekolah dengan motor sportnya yang membelah jalanan ibu kota.

Sehabis dari roftoop, gadis itu segera pergi dari area sekolah. Mungkin dia akan menenangkan pikirannya atau akan menyelesaikan masalahnya satu persatu?

Ia melajukan motornya diatas kecepatan rata-rata, banyak yang menyumpah serapih dirinya. Tetapi, tak dipedulikan oleh gadis itu.

Sesampainya ditujuan yang ia datangi, Elyn memarkirkan motornya terlebih dahulu lalu membuka helm full fack yang terpasang dikepalanya dengan slowmotion.

Tangannya merapihkan jaket kulit hitam yang terpasang dibadannya dengan cantik. Raut wajah datarnya sangat terlihat pas dalam diri Elyn.

Kakinya melangkah memasuki gedung yang bertulisan RUMAH SAKIT X.V.K
entah apa singkatan dari Rs ini.

Matanya tertuju kedepan dengan tajam, tak sedikit orang yang menyingkir ketika gadis itu lewat di koridor.

Aura yang sangat mencengkam membuat mereka tak berani untuk menghalangi jalan gadis itu.

Ketika sampai di ruangan yang ia cari, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Elyn masuk kedalam yang terlihat seperti tak ada orang didalamnya.

"Selamat siang Queen!" Sapa mereka serentak yang menyambut kehadiran Queen mereka.

Elyn hanya mengangguk sekilas, mata tajam itu menjelajah kesana kemari melihat anak buahnya yang berada di ruangan ini. Sampai matanya tertuju pada seorang perempuan yang terbaring diatas brangkar dengan dibantu alat pernapasan yang terpasang dimulutnya.

Ia menghampiri perempuan tersebut, meneliti setiap inci wajah dengan mata yang masih tertutup.

Mengangguk pelan lalu melihat mereka semua dengan dingin,"Kenapa?"

Salah satu dari mereka menjawab ucapan Evelyn dengan tegas,"Maaf Queen. Tetapi nona Gea memaksa ingin bertemu dengan Queen, bahkan nona Gea sampai nekat keluar mansion dan berakhir disekap oleh para musuh. Tetapi, untung saja kita bisa melacak keberadaan nona Gea dengan cepat!"

Elyn memutar bola matanya malas, selalu saja seperti ini! Matanya kembali tertuju pada Gea, ia berdecak pelan. "Ceroboh!"

"G-gue dengen!" Ujar Gea perlahan membuka matanya.

"Yayaya, terserah!"

Gea mengerucutkan bibirnya, "Lo gak kasian apa sama gue?"

"Gak!"

Gea terkekeh kecil, ia sangat rindu suasana seperti ini dengan Elyn."Gue mau ikut sama lo Lyn! Gue gak mau dikurung dimansion mulu!"

Gadis itu berdecak pelan mendengar ucapan Gea,"Gak usah banyak tingkah! Lo masih sakit!"

"Aisss sibaaal! Coba lo bayangin! Gue, udah 10 tahun dikurung disana! Gue juga pengen kebebasan Lyn! Gue pengen punya temen banyak!"

Evelyn menatap dalam mata Gea yang terlihat kelam, ia menghela nafas kasar."Trus? Kalo lo celaka siapa yang mau disalahin? Liat diri lo sekarang! Lo begini karna berusaha kaburkan?! Gue gak mau Ge, lo kenapa-napa."

Gea mengerjapkan matanya pelan, baru kali ini ia mendengar ucapan sepanjang ini dari bibir gadis didepannya. Tapi ia juga tau bahwa Elyn sangat khawatir padanya.

"Tapi Lyn....gue juga punya kehidupan diluar sana!"

"gue tau, tapi kalo lo udah sembuh, gak mungkin gue larang lo buat keluar mansion!"

"Gue gak bakal sembuh Lyn...."

Elyn memegang bahu Gea yang terlihat bergetar menahan tangis,"Tatap mata gue!"Printah Elyn yang langsung dituruti oleh Gea.

"Kalo lo gak yakin sama diri lo sendiri, lo gak bakalan sembuh Ge! Tapi, kalo lo yakin sama diri lo, gue juga yakin lo pasti dan bakal sembuh seperti sedia kala."

"Ini hanya tentang waktu Ge, lo tinggal tunggu waktu itu, dengan serius menjalani pengobatan yang lagi lo jalani!" Ujar Elyn menatap dalam manik mata Gea yang terlihat berkaca-kaca.

Gadis itu mengkode agar semua anak buahnya untuk keluar dari sini, yang langsung dimengerti oleh mereka semua.

"TAPI KAPAN?! KAPAN WAKTU ITU AKAN TIBA?! 10 TAHUN LYN! 10 TAHUN BUKAN WAKTU YANG SINGKAT! DAN GUE, UDAH NUNGGU ITU DARI 10 TAHUN YANG LALU! DIMANA GUE BISA SEMBUH KEMBALI!"

"GUE CAPE LYN! GUE CAPE! HIKS." Gea memegang tubuhnya dengan tangisan yang sudah pecah.

"GUE TAU! GUE TAU LO PASTI CAPE NUNGGU GEA! TAPI GUE BISA APA HAH?! BILANG SAMA GUE! GUE BISA APA BIAR LO CEPET SEMBUH? GUE BUKAN TUHAN YANG BISA LANGSUNG KABULIN PERMINTAAN LO!" Sentak Elyn dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya.

"Gue juga cuman manusia biasa..." Lirih Evelyn dan langsung memeluk Gea dengan erat.

Tangisan Gea semakin kencang, tangannya memukul mukul dada Elyn yang memeluknya dengan erat."G-gue mohon Lyn...g-gue hiks gak mau disana lagi! Gue hiks pengen ikut sama lo hiks..." Ujar Gea disertai isak tangisnya.

Elyn hanya diam sesekali ia menyeka air mata yang menuruni pipi cubbynya.

"Gue kesepian hiks."

"Gue gak punya siapa-siapa lagi selain lo hiks gue mohon, kali ini tolong kabulin permintaan gue buat ikut sama lo Lyn."

"Gue gak mau lanjutin pengobat-"

Reflek Elyn melepas pelukannya dengan kasar, matanya menatap tajam Gea."DENGAN CARA LO GAK MAU LANJUTIN PENGOBATAN LO! TRUS 10 TAHUN ITU GAK ADA ARTI APA-APA BUAT LO GE?! LO UDAH BERJUANG SELAMA ITU GEAA! GUE GAK MAU PERJUANGAN LO BERAKHIR SIA-SIA! LO PAHAM GAK?!"

"GUE TAU LYN! JUSTRU ITU, KARNA UDAH LAMA! GUE JADI MIKIR KALO MUNGKIN INI EMANG UDAH TAKDIR GUE SEBAGAI GADIS PENYAKITAN! GUE CAPE, GUE MAU NIKMATIN SISA HIDUP GUE SAMA LO BUKAN SAMA OBAT-OBATAN ATAU ALAT YANG SELALU TERPASANG DIBADAN GUE!"

Pada akhirnya tangisan keduanya pecah, Elyn menggeleng kepalanya tak setuju dengan pemikiran Gea yang sepintas."Gue janji, gue bakal bawa lo sama gue." Ujar Elyn yakin tetapi tak menutupi bahwa air matanya terus mengalir tanpa henti.

Mata yang tadinya penuh keputus asaan akhirnya terlihat cerah,"B-bener?"

Gadis itu mengangguk mantap,"Dengan 1 syarat!"

"Apa?"

Elyn memejamkan matanya bimbang, apa keputusannya sudah benar? Atau bahkan sangat salah? Ia kembali membuka matanya lalu menghela nafas pelan. Semoga ini jalan yang terbaik, pikirnya."Lo boleh ikut sama gue, tapi lo jangan stop pengobatan lo!"

"Tapi-"

"Gak ada tapi-tapian! Kalo lo mau ikut gue, lo harus lakuin syarat itu!" Ujar Elyn mutlak.

Gea menghela nafas, lalu mengangguk pasrah, "Iya.....gue mau. Tapi janji, lo bakal Bawa gue dari mansion itu?!"

"Hm. Gue janji."

Senyuman tipis terukir disudut bibir keduanya, akhirnya mereka berpelukkan layaknya adik dan kakak.

ALGEA KARINA PERMATA

MAU TAU SIAPA GEA?! IKUTIN PART SELANJUTNYA!JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAU TAU SIAPA GEA?!
IKUTIN PART SELANJUTNYA!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

Revalina's TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang