Happy reading
"Bagus! Kau memilih yang tepat Reva!!"
Reva menatap Kakek Dam,"Tapi aku tidak mau ada yang mengetahuiku! Buatlah seakan akan ketua mereka sangat misterius! Aku tidak mau ketenanganku terusik!" Ujar Reva penuh penekanan.
Kakek Dam mengangguk,"Baiklah apapun untuk cucuk kakek," Senyum kecil Kakek Dam belum luntur tetapi ucapan Reva membuat senyuman itu luntur.
"Aku bukan cucuk mu!"
"Baiklah baiklah kau bukan cucuk ku,"
Kakek Dam menyandarkan punggungnya disofa,"Besok akan kuajari semua ilmu bela diri, memanah, mengendarai motor/mobil, menembak dll."
"Hm."
Reva ikut menyandarkan punggung kecilnya pada sofa, cukup lama sampai Reva mengecek jam tangan yang terpasang dilengannya.
Jam menunjukkan pukul 16.30 membuat gadis itu panik."Pak tua! Cepat antarkan aku pulang!" Suara Reva terdengar panik dan sedikit bergetar?
Kakek Dam membuka matanya, pria itu tidak tidur hanya memejamkan matanya saja.
"Baiklah ayo." Kedua orang yang berbeda gender tersebut beranjak dari sofa menuju pintu keluar.
"Ayo!"
Kini keduanya telah sampai dipagar yang terpasang jelas nama Panti asuhan.
Reva keluar dari mobil, gadis itu berlari kecil menuju panti, dia berbalik dan melambaikan tangannya, "Terimakasih Kakek!" Serunya setelah itu masuk kedalam.
Kakek Dam terkekeh kecil mendengar teriakan dari cucuk barunya itu, dia segera menyuruh sopir untuk menjalankan mobilnya kembali.
Flashback of!
Dari sana Reva menjadi ketua gang besar yang dulunya dipimpin oleh Kakek Dam dan sekarang berpindah tangan kepadanya.
Reva diajarkan untuk lihai mengendarai motor dan sampai dimana dia benar-benar bisa dan lihai mengendarai kuda besi tersebut.
Malam hari untuk pertama kalinya Reva diumur 15 tahun turun kejalanan dalam artian mengikuti balapan liar, gadis kecil itu meminjam motor sport Kakek Dam.
Untuk pertama kalinya Reva bangga karna dia menang juara satu dibalapan tersebut, banyak yang memujinya bahkan penasaran siapa dirinya. Karna waktu itu Reva sama sekali tak membuka helmnya dan juga karna tubuh Reva sudah dilatih oleh Kakek Dam membuat tubuh gadis itu semakin tinggi dan kuat.
2 tahun kemudian Reva bisa mengumpulkan uang sebenar 2M dari hasil balapannya, terkadang ia membagi-bagi hasil tersebut dengan sama rata.
1 minggu sekali atau 2 minggu sekali Reva selalu mengikuti acara balap motor dimanapun, pertama kali Reva sudah bisa mengumpulkan uang dan membelikannya pada motor sport agar tidak meminjam kepada kakek Dam, tak disangka ternyata pria tua itu sangat berjasa didalam hidupnya, Reva bersyukur.
Semua anggota tak ada yang mengetahui wajah ketua mereka sesuai dari permintaan Reva waktu itu pada Kakek Dam.
Setelah mengetahui ada panti asuhan Kasih Bunda, Reva a.k.a sekarang Evelyn segera mencari tau geng motornya dan yah...dia menemukan jawaban memuaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revalina's Transmigrasi
Teen Fiction⚠Warning Typo bertebaran⚠ Cerita tidak dilanjutkan!! Happy reading... Revalina Agramada nama seorang gadis yang memiliki sejuta pesona di mana-mana, sayangnya hidup Reva tak seindah namanya. Gadis biasa yang hidup di panti tak membuat sifat Reva sep...