27. Berpapasan🍒 (Revisi✔)

787 40 2
                                    

Happy reading

___________________√

Tok..tok...tok

Lea mengetuk pintu kamar keponakannya, "Honey kamu udah bangun belum?" Ujar Lea sedikit berteriak.

"Udah bund." Sahut Elyn dari dalam.

"Yaudah bunda tunggu di bawah, kamu segera turun oke!"

"Iya!"

Setelah itu Lea pergi dari depan pintu kamar Elyn dengan anggun. Wanita tersebut terlihat sangat cantik dengan style formal yang ia pakai, terlihat sangat cocok dan pas dibadannya yang langsing dan mempunyai boddy yang bagus.

Elyn membuka pintu kamar, pakaiannya juga sudah rapih dengan seragam sekolah yang ia pakai, tak lupa kunci motor dan jaket kulit yang berada di tangannya.

Suara sepatu menggema di atas tangga, dengan raut wajah datarnya Elyn menuruni tangga. Kenapa tidak pakai lift? Ya itung itung olah raga pagi, pikirnya.

Sesampainya dibawah, Bunda Lea menyambutnya dengan hangat. "Morning sayang, sarapan dulu yu. Bunda udah masak buat kamu." Ajak Lea di sertai senyum lembutnya.

Hati Elyn menghangat mendapat perlakuan manis dari bunda Lea, bolehkah ia egois ingin terus mendapatkan kasih sayang ini lebih lama?

Matanya memanas, yang malah membuat Lea khawatir dibuatnya. "Kenapa nangis sayang? Kamu masih sakit hm?"

"Gimana udah di obatin luka yang semalem? Kalo kamu masih sakit, jangan sekolah dulu ya.. Bunda khawatir takut kamu kenapa-napa di jalan." Khawatir Lea yang membuat Elyn menerbitkan senyum tipisnya.

"Elyn gak papa bunda.." gadis itu terkekeh kecil merasa lucu dengan Lea.

"Yaudah, kalo masih sakit bilang sama bunda oke?!" peringat Lea yang hanya di angguki oleh Elyn.

Kini keduanya duduk dengan hening, "Ayo sayang makan." Ujar Lea yang di jawab gelengan oleh sang empu.

Dahi Lea mengernyit bingung, "Kenapa gak mau? Masakannya bukan selera kamu ya? Apa mau bunda bikinin lagi? Kamu mau apa?" Tanya Lea beruntun.

"Areksa bund, kita tunggu dia." Ujar Elyn pelan dan langsung di mengerti oleh Lea.

Tuk..tuk..tuk

Suara sepatu memenuhi keheningan, keduanya melihat kearah tangga. Disana terdapat Areksa sudah rapih dengan seragam sekolah yang sama persis seperti Elyn, Bedanya Areksa celana dan Elyn rok.

Elyn mengkode Lea agar mengajak Areksa untuk ikut sarapan dengan mereka.

Lea mengangguk, "Areksa?" panggil Lea dingin dengan wajah datarnya.

Seketika langkah Areksa berhenti, ia membalikkan badan untuk melihat siapa yang memanggil namanya barusan dan ternyata adalah adik papah angkatnya. "I-iya tan? Ada apa?" tanya Areksa gugup.

"Sarapanlah terlebih dahulu."

Areksa melirik Elyn yang hanya diam dengan raut wajah datar andalannya. Seakan mengerti Lea segera angkat bicara. "Tidak apa-apa, Elyn tak keberatan."

Revalina's TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang