Perubahan

793 42 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.

BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.

HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.

***

Hari-haru berlalu dengan begitu cepat dan singkat, terhitung sudah lima hari setelah kesadaran Azila dari tidur panjangnya.

Hari ini sedikit berbeda, gadis dengan balutan hijab sepanjang siku terlihat sangat berseri-seri sejak pagi tadi, tentu karena moment inilah yang sangat Dia nantikan, keluar dan segera kabur.

Bukan ide yang buruk.

Selama di rumah sakit, hubungan antara Azila dengan mereka yang mengaku sebagai keluarganya kian membaik, terlebih Azila dan Zahrah, hanya saja kedekatan yang terjalin tidak serta-merta membuat Azila mengurungkan niat untuk kabur.

"Sudah siap semuanya?" tanya Arkan yang baru saja datang, Azila yang sedang berdiri di depan jendela segera berbalik.

"Sudah," jawab Zahrah sambil menyerahkan satu koper, sedangkan barang-barangnya yang lain sudah lebih dulu dibawa oleh Arkan tadi.

"Ayo, nak," ajak Zahrah.

"Kamu kuat jalan 'kan? Atau mau abi ambilin kursi roda?"

"Nggak usah, saya bisa kok."

Sepanjang jalan menuju lift, Azila menatap bingung orang-orang yang berlalu-lalang.

"Kok suananya beda banget," gumam Azila setelah berada di dalam lift.

Lift terbuka tepat di lobby rumah sakit, mereka segera berjalan ke luar, semua urusan di rumah sakit juga sudah selesai.

Zahrah membantu Azila masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir tepat di depan pintu rumah sakit. Setelah membantu Azila, Zahrah menuju tempat duduk di samping kemudi.

"Mereka di mana?" tanya Azila setelah mobil melaju.

"Mereka menggunakan mobil yang lain, mereka sudah menunggu kita di depan," jawab Arkan yang paham maksud pertanyaan Azila.

Saat keluar dari area rumah sakit, Azila baru menyadari satu hal, suasana yang mereka tempati saat ini sangat berbeda dengan suasana yang biasa Azila rasakan selama hidupnya.

Pandangannya terfokus pada keadaan sekitar melalui jendela mobil. Banyak hal asing yang Dia lihat, mulai dari gedung, orang-orang yang berlalu lalang, kendaraan, dan banyak lagi.

"Ini Indonesia bagian mana? Perasaan gue nggak pernah ke sini deh," gumam Azila yang ternyata masih dapat didengar oleh Zahrah, karena memang Azila duduk tepat dibelakang Zahrah.

"Kita di Singapura, sayang." Azila spontan membulatkan matanya, terkejut bukan main.

Azila sadar sekarang, jika sejak tadi tulisan-tulisan disepanjang jalan tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia, beberapa kejadian di rumah sakit juga harusnya membuat Dia lebih cepat menyadari dimana mereka berada sekarang.

Nafas Azila sempat tertahan untuk beberapa detik, lalu menghembuskannya dengan perlahan.

Gagal sudah rencana kabur gue.

"Kok bisa?"

"Bisa, rumah sakit di Indonesia tidak bisa memfasilitasi keadaanmu saat itu, makanya mereka menyarankan agar kamu di bawa ke sini," jawab Arkan.

"Separah itu?"

"Cukup parah. Apalagi mengingat kamu koma untuk waktu yang lama."

Lama?

Persimpangan Jalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang