Mood

531 29 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.

BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.

HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.

***

Setelah dari rumah sakit, Azila menjelma menjadi sosok yang pendiam, penurut, bahkan terkesan sangat dingin dan karena sikapnya yang tiba-tiba berubah membuat Faizal merasa aneh, harusnya Faizal bahagia marena Azila menjadi penurut, tapi tetap saja rasanya berbeda, Azila yang biasanya selalu penuh dengan alasan penolakan, sekarang apa-apa semuanya di iya-kan.

"Dimana, dia?" gumam Faizal saat keluar dari kamar mandi, tapi mendapati kamar yang kosong.

"Apa di bawah?" Faizal melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 01.15. Bergegas Faizal menjemur handuk yang digunakannya tadi di balkon kamar, lalu melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga dan menuju ke dapur, tempat yang pertama kali terpikirkan di kepalanya.

"Kamu mau masak apa?" tanya Faizal saat medapati Azila yang memotong-motong bahan makanan. Selama pernikahannya, Faizal selalu saja dibuat kagum dengan sosok Azila yang justru berbeda dengan apa yang Dia pikirkan saat pertama kali bertemu Azila di rumah sakit.

"Di kulkas cuman ada ayam sama bayam, jadi gue masak itu doang," jawabnya dengan fokus yang masih sama.

"Ayamnya mau kamu apakan?" Faizal berjalan ke arah Azila, berdiri tepat di samping istrinya itu yang sibuk memasak.

"Mau gue masak santan aja."

"Bisa masakin saya ayam kecap?"

"Oke." Lihat, Faizal berharap Azila akan menolak seperti hari-hari sebelumnya, atau justru akan menyuruhnya memasak sendiri, tapi sekarang? Perempuan itu justru terima-terima saja.

"Kamu kenapa, Azila?" tanya Faizal pada akhirnya.

"Kenapa?" tanya Azila balik, melirik Faizal sekilas.

"Udah dulu masaknya, saya mau bicara sama kamu," ucap Faizal, tangannya bergerak mematikan kompor dan menarik tangan Azila menuju meja makan. Lagi-lagi perempuan itu menurut.

"Kamu duduk."

"Ada apa?" tanya Azila setelah duduk, menatap Faizal yang duduk di depannya.

"Kamu kenapa? Kamu marah karena tadi pas kamu diperiksa sama dokter saya tiba-tiba keluar?" tanya Faizal setelah memikirkan baik-baik apa yang Dia lakukan beberapa jam yang lalu.

Azila hanya diam.

"Jadi kamu marah karena itu? Saya minta maaf, tadi saya dapat telepon dari abi, tidak enak jika mengangkatnya di dalam, jadi saya keluar sebentar," jelas Faizal, Azila hanya mengangguk.

"Gue maafin," ucap Azila.

"Masih ada yang mau lo bahas? Gue udah lapar."

"Apa yang dokter bilang?" tanya Faizal balik, Faizal tidak sempat mendengar hasil pemeriksan Azila, karena tadi saat Dia baru akan kembali ke ruangan dokter, Azila justru sudah berdiri di samping pintu sambil menatapnya datar.

"Gue udah bilang tadi, gue baik-baik aja, dan hasil pemeriksaannya bisa lo lihat langsung di kertas yang gue kasi tadi, bahkan nggak ada obat yang harus gue komsumsi," ucap Azila. Faizal memang sudah membacanya tadi, tapi tetap saja Dia penasaran dengan semua yang dikatakan oleh dokter.

"Terus kenapa kamu berubah?"

"Berubah?" bingung Azila. Faizal mengangguk, Azila tersenyum sinis.

"Zal, jangan buat gue muak dengan sikap lo yang seakan-akan sangat mengenal gue. Gue udah pernah bilang, jangan menganggap serius pernikana ini," ucap Azila datar, Faizal terdiam, ucapan Alif tempo hari melintas dipikirannya.

Persimpangan Jalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang