ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.
BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.
HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.***
Inilah kisah yang Faizal ceritakan kepada istrinya.
***
Sc : Fecebook
BY : Ustadz Fatih KarimKISAH ISTRI SHOLEHAH YANG SANGAT PATUH DAN SETIA KEPADA SANG SUAMI
......................~~°°}{°°~~........................Kisah nyata ini saya dapatkan dari kitab 'Uqudulujain. Sebuah kitab yang banyak dikaji di berbagai pondok pesantren di Indonesia. Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani ini cukup populer karena merupakan salah satu kitab yang membahas tentang tata cara hidup berumah tangga yang islami.
Semoga kisah yang ditulis kembali ini dapat menginspirasi para wanita khusunya yang hendak/sudah membina mahligai rumah tangga agar mendapatkan berkah dalam pernikahannya. Kisah setia ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Ketika Rasulullah SAW masih hidup, tersebutlah seorang istri yang shalihah. Wanita setia ini begitu taat kepada suaminya. Suatu hari, karena kewajiban agama untuk pergi berjihad, sang suami hendak berangkat memenuhi panggilan suci untuk berjihad Dia berpesan pada istrinya.
"Istriku tersayang yang kucintai, aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini." Setelah berpesan demikian pada istrinya, berangkatlah si suami menuju medan jihad.
Beberapa hari berlalu, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa Ibunya sedang sakit parah. Orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita shalihah tersebut untuk segera menjenguk Ibunya.
"Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang."
Dengan gelisah wanita tersebut menjawab. "Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dan salam saya pada ibu." Si utusan pun pulang kembali tanpa membawa wanita tersebut.
Malam berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa Ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita tersebut, air matanya berlinang mendengar kabar Ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan di saat terakhirnya Dia tidak berada di sampingnya.
Utusan tersebut berkata. "Sekarang ibumu telah tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini." Namun istri yang shalihah ini sambil menangis tersedu menjawab. "Bukanya saya tidak mencintai ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin."
Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau datang walaupun Ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, Dia adukan masalah tersebut pada Rasulullah S.A.W.
Dengan nada sedikit kesal Dia berkata kepada Nabi SAW. "Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui ibunya."
Rasulullah bertanya. "Kenapa dia tidak mau datang?"
"Wanita itu mengatakan bahwa dia tidak mendapata izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad," jawab utusan yang mengadu ke Rasulullah SAW tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Jalan
General FictionKira-kira bagaimana perasaan kalian, ketika ada beberapa orang yang tidak kalian kenali mengaku menjadi keluarga, bahkan salah satunya mengaku menjadi calon suami, bagaimana? Mungkin yang kalian rasakan adalah hal yang juga Aziza rasakan. Merasa as...