#20

153 3 0
                                    

Sekarang sudah pukul 22.00
Dan Aletta tetap ga mau plg ke rumah karena dia mau nunggu hasil keadaan nya langit.
Yah langit sedaritadi masih di periksa oleh dokter.

Aletta mondar mandir di depan pintu ruang UGD, dia juga sesekali mengintip dari kaca pintu ruangan UGD itu, dia melihat dokter berusaha dengan keras untuk menyelamatkan diri langit.

"Ya Tuhan... Ku mohon langit ga boleh pergi... Langit kamu kuat bukan... Tetap bertahan ya.. Aku selalu di sisi kamu... " batin Aletta, lalu dia menghela nafas kasar.

"Dek... Kamu pulang aja ya istirahat dan ganti baju kamu, baju kamu darah darah gitu semua dek" ujar Rayna khawatir ke Aletta.

"Ga kak... Aku mau di sini nunggu langit"

Rayna menghela nafas lelah, Aletta tetap kekuh ingin menetap di rumah sakit ini.

"Sayang sini pangku kakak" ujar Rayna lembut ke Aletta.

Lalu Aletta berjalan ke Rayna dan duduk di
Pangkuan nya.
Rayna tersenyum tipis ke Aletta lalu ia juga mengelus elus rambut Aletta sayang. Arhan yg melihat itu jdi meneteskan air mata nya.

Arhan melihat interaksi Rayna dan Aletta seperti melihat interaksi Aletta dan bunda nya, saat bunda ny masih ada di dunia.

"Aletta, kamu pulang ya sayang, istirahat..  kan besok kamu harus sekolah" ujar Rayna membujuk Aletta agar segera plg karena dia bsk harus sekolah.

"Tapi kak... Letta mau tunggu langit"

"Letta, langit sekarang lagi berjuang antara hidup dan mati, dan sekarang dokter lagi berusaha membantu nya, asal kamu tau ta, langit sayang sama kamu, dia ga mau kamu khawatir karena diri nya sendiri... Dan juga langit ga suka kalau cewek yg ia sayang ga jaga waktu tidur nya, emang kamu mau langit marah sama kamu"

Aletta langsung menggeleng.

"Jdi sekarang kamu pulang ya sayang, kamu yakin kan kalo langit bisa selamat? "

"Iya kak aku yakin kalo langit bakalan selamat, langit anak yg kuat kan dia ultramen"

"Hahaha iya sayang, langit ultramen kamu kan jdi dia bakalan kuat, kalau ada dora di samping nya ultramen nya pasti bakalan selamat, sekarang pulang ya biar kakak anter ke depan  temuin bodyguard, oh iya arhan bodyguard yg kau suruh udh nunggu di depan kn? "

"Udah , dh dri tdi nunggu "

"Yauda aku anter Aletta ke bodyguard dulu ya kalau ada apa apa langsung kabari aku"

"Iya"

"Bang Letta pulang ya... Kalau ada kabar tentang langit kabarin Aletta..."

"Iya dek, kamu jgn terlalu memikirkan ini ya di rumah nnti lambung kamu jdi kumat kalo banyak pikiran"

"Iya bang"

"Ydh ati ati di jalan ya dek"

Aletta hanya mengangguk aja , lalu Rayna langsung mengantarkan Aletta ke bodyguard.
Setelah mengantarkan Aletta, Rayna balik lagi ke arah ruangan UGD dia menunggu bersama dgn arhan di depan ruang UGD itu.

Mereka berdua terus berdoa untuk keselamatan langit.
Lalu tak lama itu dokter tiba tiba keluar.

Arhan dan Rayna langsung bangkit dri duduk nya dan menatap dokter itu dgn tatapan serius.

"Dok kondisi adik saya gimana dok"
Tanya Rayna to the point ke dokter nya itu.

"Adik kamu kritis, dia kehilangan banyak darah karena kecelakaan itu, dan sekarang kondisi nya benar benar kritis, saya mohon bantu doa agar pasien bisa selamat dari maut nya, saya bakalan berusaha sebisa syaa untuk menyembuh kan pasien saya"
Ujar dokter itu dan seketika Rayna langsung lemes, untung nya arhan langsung menahan tubuh Rayna agar tdk jatuh.

"Kalau begitu saya akan segera memindahkan ke ruangan inap saja"

"Dok... Tolong pindah kan pasien ke ruangan VVIP, biaya nya akan saya bayar" ujar arhan, Rayna yg denger itu langsung membulat kan mata nya.

"Han... Kamu ga usah bercanda, ruangan VVIP sgt lah mahal"

"Kamu lupa aku kaya? "

"Oh iya"

"Yauda dok langsung saja pindahin pasien ke ruangan VVIP "

"Baiklah, saya akan membawa pasien atas nama langit ke ruangan VVIP, dan untuk melakukan pembayaran itu langsung saja ke tempat yg sudah di sediakan di lorong paling depan untuk melakukan bayar bayar"

"Baiklah dok"

Lalu dokter langsung menyuruh para suster nya untuk membawakan langit langsung ke ruangan VVIP.

Sedang kan arhan langsung ijin pamit sama Rayna untuk melakukan proses pembayaran.
Sedangkan Rayna dia ikut mengantarkan adik nya itu ke ruangan VVIP.

Saat sampai di ruangan itu, dokter dan para suster langsung membuat infus lagi untuk langit. Rayna yg melihat adik nya terbaring dengan lemah dan kata dokter ia kritis, dia takut ingin blg sejujurnya sama Aletta.

Rayna ga mau Aletta jdi kepikiran tentang hal ini, bisa bisa pelampiasan Aletta pasti ke penyakit lambung nya Aletta. Rayna ga mau itu.

Skip selesai dokter memasang beberapa alat medis di tubuh langit, baru lah dokter dan 3 susternya itu pergi dri sana.

Setelah dokter dan 3 suster itu pergi, Rayna langsung mendekat ke arah adik nya, dia duduk di samping langit dan mengelus elus lembut rambut adik nya itu.

"Langit... Bisa bisa nya lo tiba tiba kecelakaan gini... Dan sekarang lo kritis dek... Gmn gw mau ngasih tau kabar ini ke Aletta, pasti Aletta bakalan terus memikirkan mu dan pasti Aletta melampirkan nya ke lambungnya.

" langit... Lo adik gw yg kuat bukan, bangun yuk jgn tdr terlalu lama, lo ultramen nya Aletta kan jdi ultramen Aletta cepet sembuh, lo ga mau lihat cewe yg lo syg itu jdi skt karena memikirkan diri lo yg lagi kritis di rmh skit kan, cepet sembuh adik kecil ku" lalu rayna mencium pipi adik nya itu.

Sdg man arhan dia yg melihat itu dri luar langsung meneteskan air mata nya.

"Sumpah hari ini bawang banget" batin arhan sambil mengusap air mata nya.

Lalu arhan masuk ke dalam dan menemani rayna yg terus menggenggam telapak tangan adik nya dgn erat.

Mereka berdua berdoa untuk keselamatan langit.

****
Ok guys ini aja dlu yaa
Mungkin bsk up lgi
Yg bca jangan lupa vote yaa💗💗

Klo ad typo maafkan outhor:) 🙏

Mencintai dalam diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang