Boss and Secretary - 90

580 51 0
                                    

"Aku ingin memperbaiki hubungan kita, Adrian." Chelsea berkata dengan wajah anggun dan kalemnya.

"Terlambat. Aku sudah muak denganmu."

"Tidak ada kata terlambat." Kata Chelsea tanpa menatap Adrian. "Aku ingin kita pergi ke konselor pernikahan." Lanjutnya.

Adrian terdiam sesaat. "Tapi aku dan Suzanne sudah..."

"Aku tahu kamu dan Suzanne tidak melakukan apa pun."

Adrian terheran-heran. "Maksudmu?"

"Suzanne sudah mengatakan semuanya padaku." Chelsea melirik Adrian dan tersenyum seolah dia merasa menang.

Suzanne, sialan!

***

Hari minggu ini Nilaa, Suzanne dan Debora mengadakan piknik di taman. Ada danau bening di tengah taman dan ratusan jenis bunga yang berjejer di taman kota yang tertata rapi dan bersih itu.

Mereka membawa makanan dan minuman dari rumah. Debora memotret Suzanne yang sibuk berpose mengenakan floopy hats sedangkan Nilaa sibuk mencatat sesuatu di buku catatannya.

"Wah, aku cantik sekali di sini!" Puji Suzanne pada dirinya sendiri saat melihat hasil poto dari Debora.

"Ya, lihat siapa yang memotretnya." Kata Debora sombong.

"Kamu sibuk apa sih? Dari tadi nulis terus." Tanya Suzanne pada Nilaa.

Nilaa menutup buku catatannya. "Aku sedang belajar menulis."

"Istri bos kita mau jadi penulis ya?" Debora menggoda Nilaa.

"Aku ingin punya kesibukan." Jawab Nilaa.

"Well, mengenai Elena dan Jasmine..." Suzanne melirik Nilaa.

"Aku tidak mau ambil pusing." Nilaa tidak ingin menambah beban hidupnya dan pikiran negatifnya.

"Iya, alangkah lebih baiknya kita tidak perlu memikirkan hal-hal aneh yang membuat pikiran kita jadi tidak tenang." Debora lebih suka berpikir positif.

Suzanne menggigit apel merah sembari memposting salah satu fotonya yang paling cantik ke media sosial. "Aku memberitahu Chelsea soal hubungan palsu antara aku dan Adrian."

"Apa?!" Mata Debora melebar. "Kenapa? Kamu sudah dibayar Adrian loh."

Suzanne kembali menggigit apelnya. "Rasanya tidak nyaman saat aku harus menjadi orang ketiga di antara hubungan Adrian dan Chelsea meskipun hubungan itu hanya palsu."

"Ya, itu benar. Terus bagaimana dengan uang Adrian."

"Akan aku kembalikan." Suzanne menatap Debora.

"Itu keputusan yang tepat, Suzanne." Nilaa berkata dengan agak bijak. Dia mengambil croissant dan menggigitnya.

Debora menepuk bahu Suzanne alih-alih lembut dia malah menepuknya dengan kasar."Aku tahu kamu sebenarnya anak yang baik."

"Aw!" Suzanne agak terlambat mengaduh kesakitan.

Tiba-tiba pria bermata sipit yang memiliki rahang memukau itu kembali muncul di hadapan Nilaa. Pria yang memberinya nama Rose.

Nilaa, Debora dan Suzanne menatap pria asing itu. Pria itu duduk dan mengambil apel di keranjang buah. "Pagi yang menyenangkan bukan? Kita kembali bertemu Rose." Kai tersenyum pada Nilaa.

"Siapa dia?" Tanya Suzanne pada Nilaa.

"Emmm..."

"Halo. Aku Kai. Selebriti dari negara Asia." Kai mengulurkan tangannya pada Suzanne.

Suzanne seperti patung saat harus berhadapan dengan pria asing yang mengaku selebriti itu.

"Aku teman Rose. Kamu tidak perlu takut begitu."

"Rose?" Suzanne melirik Nilaa. Yang dilirik menggaruk-garuk tengkuk lehernya.

"Siapa Rose?" tanya Debora dengan mata melotot.

"Ini." Kai menunjuk Nilaa dengan jari telunjuknya. "Ngomong-ngomong, aku sangat terkenal loh di Asia. Fansku sangat banyak. Jangan tatap aku seperti begitu. Aku tahu kalian mengagumiku." Katanya dengan percaya diri dan senyum kharismatic.

"Kamu memang tampan." Puji Debora.

"Terima kasih, cantik." Kai melempar senyum pada Debora.

"Tapi, temanku ini bukan Rose. Kamu mungkin salah orang." Kata Debora yakin kalau Nilaa belum pernah mengganti namanya menjadi Rose.

"Oh, iya, aku lupa. Namamu bukan Rose. Aku yang memberi nama dia Rose. Oh, my God! Jadi, siapa namamu?" Kai menatap dengan tatapan menggoda ke arah Nilaa.

"Bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara kalian?" Tuntut Suzanne pada Nilaa.

"Jangan bilang kalau kamu dan dia..." Debora tidak bisa menghentikan pikiran negatifnya. Akhir-akhir ini sepertinya dia lebih suka pikiran negatif dibandingkan positif.

***

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang