Boss and Secretary - 95

472 42 114
                                    

Nilaa kembali tidak sengaja bertemu dengan Kai. Aktor terkenal dari Asia itu duduk di sampingnya tanpa malu-malu. "Sedang apa, nona cantik?" sapanya dengan senyum khasnya yang lembut dan rupawan.

"Kamu lagi." Keluh Nilaa. Dia menyesap kopi hangat dari gelas plastik.

"Ya, aku. Memangnya kenapa? Kamu duduk sendirian di taman ini. Di mana suamimu yang macho itu?"

"Dia bekerja bukan pengangguran seperti kamu." Kata Nilaa sewot.

"Wow! Aku bukan pengangguran. Aku aktor terkenal loh." Dia kembali membanggakan dirinya yang seorang aktor terkenal.

"Aku tidak mengenalmu."

"Kalau begitu kita kenalan dulu." Dia mengedipkan sebelah matanya pada Nilaa.

"Aku, Kai." Dia mengulurkan tangannya pada Nilaa. "Aktor tertampan di Asia." Katanya dengan bangga.

Dahi Nilaa mengernyit. Betapa narsisnya pria di depannya itu. Membanggakan diri seolah hanya dia pria tampan di dunia ini. Nilaa ingin sekali menyiram wajah Kai dengan air kotor agar dia sadar dia tak setampan yang dipikirannya.

"Terlalu bangga pada label aktor tampan bisa membuat karirmu jatuh."

"Hahaha. Kamu ini lucu sekali! Faktanya aku memang aktor tampan dan terkenal. Karirku ini sedang berada di atas dan akan selalu di atas. Mungkin karirku akan turun sedikit saat usiaku empat puluhan tahun. Aku akan menjadi aktor legenda."

Terlalu banyak omong! Pikir Nilaa. Bagaimana bisa ada aktor yang modelannya seperti Kai? Aneh sekali! Kalau dia memang seterkenal itu haruskah dia memamerkannya pada orang asing yang baru sekali bertemu.

Nilaa melihat Elena yang datang dari pinggir jalan mendekatinya di bangku taman. Nilaa makin badmood saat harus melihat Elena dan senyuman wanita yang paling menyebalkan baginya itu.

"Di sini rupanya kamu, Nilaa." Elena tersenyum sinis pada Nilaa kemudian matanya tertuju pada Kai. "Siapa pria ini?"

Kai tersenyum dengan sombong. "Kamu pasti seorang introvert karena tidak mengenalku. Biar aku tebak. Kamu dulunya mahasiswi culun yang bodoh ya." Katanya pedas sembari tersenyum mengejek.

Seketika senyuman Kai lenyap digantikan dengan ekspresi kaget nan marah.

Nilaa menutupi mulutnya yang ingin tertawa dengan tangan. Elena semakin kesal yang melihat Nilaa menyembunyikan tawa dengan tangannya.

"Biar kutebak lagi selain culun dan bodoh kamu itu pemalu dan suka kebelet pipis di kelas kan."

"Siapa kamu?" tanya Elena ketus.

"Kamu pasti heran kenapa aku bisa tahu."

Nilaa melirik Kai, tatapan matanya seolah mempertanyakan apakah yang diucapkan Kai adalah benar.

"Well, kita pernah satu kelas dulu. Aku kuliah hanya sebulan lalu pergi untuk mengejar impianku menjadi seorang aktor terkenal."

Elena mencoba mengingat-ngingat wajah Kai.

"Kamu mungkin lupa padaku tapi aku tidak. Hehehe. Kamu selalu jadi topik pembicaraan anak kelas cowok ngomong-ngomong. Yes! Culun dan bodoh. Tapi, kalau dilihat dari penampilanmu yang sekarang semua anak kelas cowok yang suka membicarakanmu pasti bakalan takjub."

Elena menelan ludah. Dia sangat marah pada Kai yang tahu masa lalunya itu. Dulu, memang dia culun dan bodoh.

"Wow! Aku baru tahu." Komentar Nilaa yang membuat Elena semakin marah.

Raut wajah Elena saat ini berwarna merah padam. "Omong kosong! Kamu hanya membual, Kai."

"Kamu tahu nama pria ini?" Tanya Nilaa.

Elena merasa keceplosan dan dia menyesali menyebut nama Kai.

"Ya, tentu saja dia tahu. Aku pria paling tampan di kelas dan banyak yang naksir aku." Dia kembali berkata sombong.

Elena tidak bisa berkata-kata. Dia pergi meninggalkan Nilaa dan Kai dengan raut wajah cemberut nan kesal.

Nilaa menoleh pada Kai. "Kamu benar kenal dia?"

"Ya. Astaga, dia memang cantik tapi..." Kai menghela napas. "Sudahlah."

***

Maaf baru bisa update ^^

Aku update Boss and Secretary seminggu sekali aja ya :)

Thank you :) :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang