Chapter Eighteen

118 19 0
                                    

(Yogiyo Co., Ltd., Seoul, Korea Selatan)

Begitu rapat dilaksanakan, pikiran Jeongyeon bukannya tertumpa pada apa yang ada di hadapannya sekarang.

Kini siang dan malamnya hanya memikirkan bagaimana keadaan Mina. Gadis itu telah menghindarinya selama sebulan. Nomor teleponnya juga sudah diganti yang baru. Saat Jeongyeon pergi ke rumah Nayeon juga, Mina hanya mengunci dirinya di kamar.

Soal pernikahannya, bahkan saat eomma dan appanya ingin mengajaknya ke rumah Irene, dia malah memberikan banyak alasan.

.
.
.
.

(Restoran)

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Nayeon.

"Sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Dia tidak seperti Jeongyeon sebelumnya." Jawab Jihyo.

Dia dan Nayeon sedang makan siang bersama.

"Aku sudah membujuk Mina untuk menyelesaikan semua ini dengan baik tapi sepertinya Mina begitu bertekad dengan pendiriannya. Jadi apa lagi yang harus kita lakukan?"

"Jeongyeon juga sama. Dia begitu keras kepala masih ingin bertemu Mina. Sementara dia sudah ingin menikah dengan Irene."

"Aish.. Bukankah semuanya akan lebih mudah jika sama-sama mengaku kalau mereka berdua saling jatuh cinta. Untuk apa memperumit masalah?"

"Aku juga tidak tahu apa yang ada dalam pikiran mereka, sayang. Mengapa dia memberitahu kedua orangtuanya bahwa dia ingin menikahi Irene jika dia mencintai Mina? Si ostrich itu benar-benar membuat kepalaku pusing."

"Bagaimana kalau kita bikin saja mereka bertemu kembali buat yang terakhir kalinya. Setidaknya mereka bisa menyelesaikan segalanya dan semua masalah lainnya akan terselesaikan juga."

"Itu ide yang bagus, sayang. Aku akan ikut saja jika itu yang terbaik bagi mereka berdua."

"Cuman kita punya satu masalah."

"Apa itu?"

"Atas alasan apa kita ingin mempertemukan keduanya? Bukankah tidak masuk akal jika kita meminta mereka bertemu begitu saja? Awal-awal lagi Mina akan menolaknya."

.
.
.
.

Beberapa hari kemudian..

(Miss Im Lovella Bridal Boutique, Seoul, Korea Selatan)

Nayeon berlari kecil memasuki butiknya, mencari sekilas Mina.

"Kalau nona Kim menginginkan gaun pengantin yang terlihat elegan namun sederhana dan tidak terlalu berenda, butik kami punya desainnya di sini. Ini semua adalah rilisan terbaik dan terbaru dari butik ini." Ucap Mina.

"Mina-yah, Mina-yah!" Panggil Nayeon.

Mina yang saat itu sedang melayani kliennya memilih gaun pengantin berasa cemas melihat Nayeon yang terengah-engah dari jauh. Para klien lain yang ada di butik itu juga memandang ke arahnya.

"Maaf, nona Kim, tuan Jung. Majikan saya memanggil saya. Bolehkah saya meninggalkan anda berdua sebentar? Tanya Mina.

"Oh, ya. Boleh, boleh." Jawab salah satu dari mereka.

"Ahh.. Terima kasih. Silahkan dilihat, ya. Saya akan kembali sebentar lagi."

"Ne.."

Mina yang berada di lantai atas memandang ke lantai bawah, tepat ke arah Nayeon.

When The Rain Falls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang