Prologue

275 12 0
                                    

(1Million Dance Studio, Seongdong-gu, Seoul, Korea Selatan)

"Maafkan saya, Mina. Saya dan pendidik lainnya sudah mempertimbangkan masalah kamu. Meskipun kamu adalah salah satu trainee terbaik kami. Tapi kami juga harus bersikap adil kepada para trainee yang lain disini. Kami tidak akan mengambil risiko apapun jika sesuatu yang buruk terjadi pada kamu." Ucap seorang wanita yang dikenal sebagai salah satu pendiri utama 1Million Dance Studio, Lia Kim, dengan raut wajah yang begitu kalem.

"Maafkan saya juga, Kim saem. Karena saya sudah melanggar peraturan disini. Saya tahu kalau kondisi saya pada saat ini bisa menjejaskan reputasi studio ini." Balas Mina sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, Mina. Kamu sama sekali tidak menjejaskan reputasi studio ini. Sejujurnya, saya merasa sangat sedih karena bakal kehilangan trainee terbaik yang sangat berdedikasi seperti kamu. Tapi kita tidak bisa menidakkan sesuatu yang telah terjadi."

"Apakah saya masih pantas disebut sebagai trainee yang berdedikasi setelah apa yang terjadi sekarang? Saya merasa telah mengecewakan banyak orang yang bergantung harap padaku, Kim saem."

"Asal kamu tahu, kamu akan selalu menjadi trainee terbaik yang pernah kami miliki dan selamanya menjadi trainee terbaik di hatiku. Saya tahu semua ini pasti sangat sulit bagi kamu. Tapi saya tahu kalau kamu adalah orang yang sangat kuat. Kamu pasti bisa menghadapinya dengan baik nantinya. Kalau kamu mahu belajar disini lagi, datang saja, tidak apa-apa. Pintu studio ini selalu terbuka luas buat kamu." Ucap wanita itu lagi sambil memegang salah satu tangan Mina untuk memberinya semangat.

"Terima kasih atas segalanya, Kim saem. Terima kasih juga telah memberikan saya kesempatan untuk menjadi trainee disini. Saya tidak akan pernah melupakan semua bimbingan anda dan pendidik lainnya kepada saya selama tiga tahun saya belajar disini." Jawab Mina sambil memberikan senyuman bercampur kesedihan pada wanita itu dan membungkukkan badannya sebelum keluar dari ruangan itu dengan perasaan berat.

Saat Mina hendak menuju lift, dari kejauhan tampak seorang pria yang baru saja keluar dari salah satu ruang latihan di Dance Studio itu bersama para trainee lainnya.

'Eh? Sepertinya itu Mina nuna. Bukankah itu ruangannya Kim saem? Ada urusan apa dia bertemu dengan Kim saem? Sebaiknya aku memanggilnya saja.' Gumam pria itu di dalam hatinya.

"Mina nuna??!!" Pria itu berteriak tetapi Mina tidak mendengarnya. Saat dia ingin mengejar Mina, pintu lift sudah terbuka dan Mina masuk ke dalamnya sebelum pria itu sempat menemuinya.

"Aish! Sudah terlambat. Tapi kalau dipikir-pikir, ada apa dengan Mina nuna? Wajahnya terlihat sedih."

"Yah, Tzuyu-yah! Ternyata kau ada disini? Apa yang kau cari? Ayo, kita ke kafe. Aku sudah sangat lapar."

Datang seorang pria lain yang sedikit lebih pendek darinya dan merangkulkan tangannya di bahu pria yang dipanggil Tzuyu itu.

"Ah.. Tidak ada apa-apa, hyung. Ayo, kita pergi makan. Aku juga sudah sangat lapar."

Sambil masih melihat ke arah lift, Tzuyu ditarik paksa menuju ke kafe dengan seribu satu pertanyaan terlintas di benaknya.

.
.
.
.

(Han River, Seoul, Korea Selatan)

Beberapa Hari Kemudian..

Korea Selatan memiliki keindahan alam dan buatan. Keindahan yang dimaksudkan adalah tatanan kota, pegunungan, laut dan sungai yang mengalir di beberapa kota seperti Seoul.

Berbicara tentang Seoul, ada sungai indah yang disebut Sungai Han, juga disebut Hangang. Merupakan simbol Seoul dan tempat yang populer untuk menghabiskan hari bagi sebagian besar warga Seoul terutama saat cuaca panas.

When The Rain Falls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang