Chapter Nineteen

108 18 25
                                    

(Mansion Keluarga Chou)

Dua keluarga kini berkumpul malam itu di meja makan yang panjang dan mewah, disertai makanan yang banyak dan menggugah selera.

Dari pihak keluarga Chou ada tuan dan nyonya Chou, Irene dan Tzuyu. Sementara dari pihak keluarga Yoo hanya ada tuan dan nyonya Yoo, serta Jeongyeon.

Chaeyoung tidak ikut serta karena dia masih bertengkar dengan Tzuyu dan hubungan mereka sedang renggang yang membuat Dahyun terjebak di antara keduanya.

Irene terlihat malu-malu saat dia duduk di depan Jeongyeon.

"Akhirnya kita bisa berkumpul ya, malam ini. Sebagai kepala keluarga Chou, aku sangat bahagia karena sebentar lagi kita akan menjadi keluarga yang sangat besar." Ucap papa Tzuyu memulai perbicaraan makan malam mereka.

"Iya, aku juga tidak menyangka. Setelah sekian lama kita menantikan saat terindah ini. Mereka akhirnya sepakat untuk menikah."

"Lalu bagaimana persiapannya, nak Jeongyeon? Ada yang bisa paman bantu?"

"Tidak ada, paman. Segalanya sudah aku persiapkan sejak lama."

"Bagus.. Aku sangat menyukai anakmu ini, Yoo Chang Joon. Tidak ada anak muda seperti dia yang pekerja keras dan bertanggungjawab. Kapan kita akan melangsungkan pernikahan mereka? Aku mendengar dari Irene bahwa Jeongyeon memintanya waktu dua bulan untuk mempersiapkan segalanya."

"Ne.. Waktunya sudah tidak lama. Hanya tersisa tiga minggu lagi mereka meminta kita melakukannya."

"Kamu sudah siap untuk menjadi suaminya Irene, Jeongyeon?" Tanya papa Tzuyu.

Jeongyeon hanya memaksakan senyum mendengarkan pertanyaan itu. Dia ingin mengatakan yang sebenarnya, tapi ada sesuatu yang harus dia pastikan terlebih dulu.

"Anak-anak sekarang kalau diam atau cuman senyum-senyum, itu pasti tandanya setuju. Hahaha.."

Begitulah perjalanan makan malam mereka. Setelah kembali dari rumah Tzuyu, Jeongyeon dan anggota keluarganya langsung pulang dan Jeongyeon menginap di rumah orangtuanya.

.
.
.
.

(Miss Im Lovella Bridal Boutique, Seoul, Korea Selatan)

Setelah seminggu Nayeon memberi Mina waktu istirahat di rumah, kini Mina kembali bekerja. Ia sedang menghitung stok gaun pengantin yang baru saja tiba yang ada di rak pakaian.

"Mina? Lihat ini. Cantik bukan gaun pengantinnya?" Ucap salah satu karyawan Nayeon yang membantu Mina.

"Ne.. Gaun pengantinnya cantik sekali." Jawab Mina yang ikut serta melihat gaun pengantin tersebut.

"Kalau kau yang memakainya pasti lebih cantik."

"Hahaha.. Ada-ada saja kau ini. Tidak mungkinlah aku bisa memakainya dalam keadaanku yang seperti ini."

"Aku bisa membayangkan betapa cantiknya dirimu saat kau menikah sebelumnya. Sayangnya, aku baru saja mengenalmu. Jika tidak, kau pasti sudah mengundangku ke pesta pernikahanmu."

Mina hanya tersenyum. Orang-orang di butik itu tidak mengetahui kalau dia sebenarnya hamil di luar nikah. Mereka semua mengira kalau Mina dan suaminya harus tinggal berjauhan karena pekerjaan suaminya.

"Kau mahu gaunnya? Aku akan bilang pada Nayeon eonni untuk memberimu diskon. Siapa tahu kau akan segera bertemu dengan jodohmu."

"Ameen, ameen, ameen.. Aku mahu. Kau yang terbaik, Mina-jjang!"

When The Rain Falls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang