|| PROLOG🍓

350 39 10
                                    

Helo!! Jangan lupa share cerita ini ke temanmu yah
Tinggalkan jejak kalian di sini.

Tandai typo!!

Ramaikan di setiap paragraf !!!

🍓🍓🍓

"Menyukaimu itu menyenangkan, apalagi bisa memiliki dirimu"

Zaline Ara Zakeisya

°°°°

"Tidak ada yang mustahil di dunia ini, jadi tugas lo hanya perlu do'ain, jika alam raya merestui apapun itu bisa terjadi"

Jiya Aprilia Ghianina

°°°°

"Berjuang boleh, jika tetap tidak direspon lebih baik berhenti, jangan memaksakan seseorang untuk bersama, karena pada kenyataannya, perasaan jika dipaksa hasilnya tidak akan baik. Tetap pada posisimu, harga diri selalu jadi paling utama, se cinta apapun lo, jika tidak dipedulikan untuk apa berlanjut?"

Kaila Stevani Edrea

°°°°

"Mencintai seseorang harus dengan logika dan perasaan,mereka harus bisa sejalan, jangan terus mengandalkan perasaan terkadang logika juga harus ikut andil biar hasilnya tidak membuat lo sakit jika itu gagal."

Nanda Audy Kharisa

°°°°

🎀

Memiliki teman yang terus mendukung keputusan kita adalah salah satu hal yang patut disyukuri.

Begitupun Zeline Ara Zakeisya, yang kerap di panggil Ara. Ketika ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya, ia tidak menduga sahabatnya bakal mendukungnya sampai saat ini.

Di gedung besar. Universitas Mitra Pratama merupakan kampus Favorite di Kota Jakarta saat itu.  Dan disitulah Ara menjalani pendidikannya sebagai seorang Mahasiswi.

Gedung itu sangat indah, memiliki akreditas diatas rata-rata, hampir seluruh fakultas dan macam-macam jurusan memiliki nilai potensinya sendiri, hingga sampai saat ini banyak yang ingin memasuki universitas tersebut.

Dikantin terdapat beberapa mahasiswa yang memilih untuk meredamkan rasa laparnya, karena setelah itu akan ada lagi mata kuliah yang berlanjut.

Tidak untuk ke 4 gadis itu memilih duduk di pojok kiri yang berpapasan langsung dengan lapangan utama universitas. Mereka hanya memesan makanan ringan sembari bercerita layaknya remaja pada umumnya. Tidak perduli beberapa pasang mata yang melihat ke arah mereka karena kehebohan yang diciptakannya.

"Lo beneran mau ngungkapin?" tanya Jiya dengan memastikan.

"Iya, pengen aja dia tahu gue mau lihat bagaimana respon nya tapi takut, soalnya dia kan sepupu gue." Jawab Ara dengan sedikit menunduk, tangannya sedang asik di atas keyboard mengetik nama seseorang yang disukai nya.

"Yaelah, tuh pantau mulu dah, buru confes kita nggak tahu loh perasaan seseorang," sambung Kaila dengan tersenyum.

"Bener, gue setuju. Kalau lo mau ngungkapin silahkan, kita nggak akan tahu sebelum mencoba." Timpal Nanda.

Kini Ara sedang melihat room chat dengan sepupunya itu, ternyata cowok itu sedang online. Keringat dingin kini muncul, bertarung dengan  perasaannya, membaca deretan pesan yang ia kirim untuk cowok itu membuat sedikit salah tingkah, sebegitu hebohnya dia ketika berhadapan dengan orang yang ia sukai.

"Kalau dia udah punya cewek?" tanya Ara

Ketiga sahabatnya itu kini berpikir dan suara Jiya berseru membuat mereka terkejut sambil mengumpat. "KALAU UDAH ADA YAH LO TETAP GAS . YAKALI MAU NYERAH PERASAAN UDAH BERTAHUN-TAHUN GAK BOLEH NYERAH GITU AJA!!." Ucapan Jiya membuat Ara tertawa, tidak untuk Kaila, dan Nanda yang mengumpat nama gadis itu.

"Budeg telinga gue sumpah," gerutu Kaila

"Jiya, kaget Astagfirullah." Sambung Nanda dengan mengelus dadanya, Jiya hanya cengegesan sendiri dan menampilkan deretan giginya tanpa rasa bersalah.

Lihatlah, suara Jiya mampu mengundang tatapan aneh dari sekian Mahasiswa maupun Mahasiswi yang berada dikantin.

"Plis, jangan bikin malu," ungkap Nanda menutupi wajahnya dengan buku yang ia pegang.

Jiya meringis, ia reflek, segera ia duduk dan memperbaiki posisinya. Kemudian, tersenyum dengan kikuk pada saat itu.

"Nggak apa-apa Ra, berjuang boleh, jika tetap nggak direspon lebih baik berhenti, jangan memaksakan seseorang untuk bersama, karena pada kenyataannya, perasaan jika dipaksa hasilnya nggak akan baik. Tetap pada posisimu, harga diri selalu jadi paling utama, se cinta apapun lo, jika nggak dipedulikan untuk apa berlanjut?" ungkap Kaila dengan bijak.

Ara yang mendengar lantas tersenyum penuh arti, mendengar saran sahabatnya.

Segitu dulu untuk prolog

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak yah dengan tekan bintang!!

Next part🍓

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang