tiga puluh delapan🍓

51 2 1
                                    

Votmen jangan lupa

Tandai typo!

°°°°


Jakarta, 7 Oktober ditahun baik.

Hari ini, tepat wisuda Ara dan teman-temannya yang lain, setelah melaksanakan skripsian dengan penuh banyak drama yang mereka jalani. Tiba saatnya, dengan 3 tahun 2 bulan. Ara dan sahabat-sahabatnya menyelesaikan pendidikannya dengan gelar S.M dan mendapatkan nilai yang sempurna dengan lulus lebih cepat. Bangga tentu saja!.

"HAPPY GRADUATION, UNTUK KITA SEMUA!!" pekik Kaila dengan heboh, bahkan gadis itu menitikkan air matanya. Merasa bangga atas pencapaian yang mereka lakukan.

"Akhirnya kita lulus dengan waktu yang cukup cepat, nggak nyangka gue." sambung Jiya merasa terharu.

Ara, gadis itu melihat map yang ia pegang, dan toga yang berada diatas kepalanya.

Satu kata yang menggambarkan mereka saat ini. Berhasil!

Tanpa diduga, Ara yang asik ketika sedang berfoto, tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa diduga, Ara yang asik ketika sedang berfoto, tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan seseorang.

"Happy graduation, adik abang." ucap Azka yang datang bersama tunangannya Dara. Dengan membawa beberapa bingkisan termaksud bunga yang dirangkai indah.

Melihat Azka yang hadir ketika pelulusannya, tidak dapat di pungkiri membuat gadis itu langsung menghaburkan pelukannya ke Azka.

"Gue pikir lo nggak datang bang, " ucap Ara dengan kesal, gadis itu beralih memeluk calon kakak iparnya.

"Happy graduation, sayang," ucap Dara dengan memeluk erat tubuh kecil Ara.

"Thanks Kak," balas Ara.

Azka memberikan bunga itu kepada adiknya dan beberapa hadiah. "Yakali gue nggak datang di hari bahagia lo, btw Mama dan ayah mana?" tanya Azka yang tidak melihat kedua orang tuanya.

"Noh, lagi duduk disana, rencana mau foto tapi berhubung lo udah datang sama Kak Dara, yok ambil foto," ajak Ara dengan menarik tangan kedua orang itu.

Azka menghentikan gerakan adiknya. "Eittss, kurang satu personil. Nggak afdol kalau kurang," ucapnya dengan senyum jahil.

Ara yang bingung, siapa lagi yang kurang, ia rasa keluarganya sudah berkumpul di hari bahagianya. "Siapa sih, lo ngadi-ngadi dah. Ayok lah pegal gue make high heels," jawab Ara, sungguh ia seperti lelah memakai high heels terlalu lama.

"Yaelah, sabar napa, tunggu orangnya datang dikit lagi," ucap Azka

Ara pun hanya mengangguk pasrah, namun dalam hatinya ia rada kesal.

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang