Hargai author sebelum baca tinggalkan jejak ya, vote dan coment jangan lupa❤
Selamat membaca, semoga selalu suka
Tandai typo.
°°°
Jakarta, 2 februari di tahun baik
Semenjak kejadian 1 bulan silam, membuat Ara seperti berada dalam trauma.
Gadis yang terus merenung, seolah mengurung dirinya di keheningan. Akhir-akhir ini semenjak ia pulih dari semua inseiden yang menimpannya. Membuatnya hanyut dalam kesedihan.
Flashback
"DOKTER!!!" Teriak Azka menggema di lorong rumah sakit, berlari sembari menggendong Ara ala bridal style.
Sehingga ketika dokter datang dan menyuruh beberapa suster membawa Ara menggunakan brangkar rumah sakit.
Bintang jelita.
Rumah sakit itu gadis yang kehilangan kesadarannya dibawah, tidak lama kemudian, dari arah belakang terdengar keributan, seolah mereka juga tengah memanggil dokter.
Pasien itu ialah Aldy, yang juga dibawah ke rumah sakit yang sama dengan Ara.
Azka merasa bersalah, ketika melihat tubuh tidak berdaya masuk di ruangan ICU.
Bahkan lantai rumah sakit itu terkena bercak darah.
"ARGHHH BODOH!!" pekik Azka dengan menghantam tembok disampingnya.
"Telpon keluarga Aldy sekarang." pinta Azka dengan dingin.
Setelah memberikan kabar kepada kedua orang tua Aldy, mereka duduk diam, mengepalkan tangannya berdoa untuk keselamatan mereka berdua.
Ditengah keheningan, bunyi ponsel dari saku jaket Fadel berdering, cowok itu menatap Azka, seolah paham Azka pun hanya mengangguk.
Fadel berjalan menjauh, mengangkat telpon tersebut.
"Besok jadwal keberangkatan kamu." ucap seseorang dari sebrang sana.
Setelah itu panggilan itu terputus, Fadel menghela nafasnya kasar, maraup wajahnya, ia tidak mungkin meninggalkan semuanya.
Tiba-tiba bunyi ponsel itu kembali berdering. Cowok itu melihat nama sang kekasih tertera, ia sampai melupakan Airin.
"Aku udah dengar, kamu dimana? Aku boleh nyusul?" tanya Airin dengan khawatir.
Fadel mengatakan bahwa ia berada di Rumah Sakit Bintang Jelita, tentu Airin tahu itu, Airin, anak dari pemilik rumah sakit bintang jelita.
"It's okay, semua akan baik-baik saja, Kamu besok jadi?" tanya Airin disebrang sana.
"Yah, aku akan pergi besok pagi." Jawab Fadel dengan ragu.
Ia harus menggapai mimpinya sebentar lagi akan tetapi melihat peristiwa ini membuat banyak ke khawatiran.
Fadel berjalan mendekati Azka, merangkul cowok itu, "Ara akan baik-baik saja." ungkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin Love ( segera Terbit )
Novela JuvenilAssalamuallaikum wr. wb. sebelum baca alangkah baiknya follow akun wattpad ini NO PLAGIAT ❌ Kisah ini diambil dari kisah nyata seseorang 80℅ dan sisanya hanya tambahan fiksi belaka. Cover : by. pinterest penasaran sama kisahnya! ayokkkk bacaa!