Sebelum membaca alangkah baiknya tekan bintang dulu yah!
Happy Reading
🎀
Gedung Fakultas Ekonomi Bisnis, tepatnya diruang kelas Prodi Manajemen, terlihat bahwa penghuni kelas itu terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing, terutama ke tiga gadis, yang tak lain, ialah Ara, Nanda dan Jiya sedang asik mengobrol.
Jam menunjukan pukul 08:00 namun dosen mata kuliah jam pertama belum juga terlihat.
Dari arah pintu, seorang gadis baru saja muncul dengan kehebohan yang ia ciptakan sendiri.
"Helo gays, diam diam bae!!" pekik Kaila yang baru saja datang, dan langsung menghampiri ke tiga sahabatnya.
"Kai, masih pagi nggak usah teriak," tegur Jiya dengan memasang ekspresi kesalnya.
"Sorry babe, masih pagi harus semangat, lo ngantuk mulu," ucap Kaila diakhiri dengan ejekan kecil kepada Jiya.
"Drakoran dia semalam, nggak tidur sampe subuh," sambung Nanda membuat Kaila memutarkan bola matanya malas.
Lantas pandangannya jatuh pada Ara yang tengah menulis sesuatu di buku.
"Ra, bagi tugas dong gue lupa kerjain nih," ucap Kaila dengan sedikit memeleskan mukanya berharap agar sahabatnya itu mau memberikan tugas.
"Ck, ngapain nggak kerja, semalam udah gue ngasih tahu." omel Ara kepada Kaila, membuat Nanda dan Jiya hanya terkekeh. Tetapi Ara tetap memberikan tugas itu.
"Maaf atuh, janji deh lain kali gue bakal kerjain," jawab Kaila dengan buru-buru mengambil tempat duduknya dan langsung menyalin jawaban dengan kecepatan kilat.
Ara hanya mengangguk menanggapi, memaklumi tingkah sahabatnya itu.
Hingga pada akhirnya dosen mata kuliah pertama, Akuntansi sudah muncul dibalik pintu, seketika membuat semua penghuni kelas itu terdiam dan kembali pada posisinya masing-masing.
"Baiklah, hari ini kita akan mulai dengan mata kuliah Akuntansi, tugas yang saya berikan segera dikumpul, dan saya akan panggil beberapa diantara kalian agar bisa menuliskan dipapan, agar saya bisa tahu sampai mana kemampuan kalian dalam mengerjakannya," ungkap Pak Irwan dengan kacamata yang berkengker di hidung mancung nya.
Mendengar ucapan Pak Irwan membuat sebagian mahasiswa panik.
"Shit, mana ngerti gue," ucap Kaila dengan panik
"Ijin ke toilet bisa nggak sih. Perut gue tiba-tiba mules," sahut Ica yang duduk di belakang Kaila.
"Apa kalian keberatan?" tanya Pak Irwan dengan menyapu matanya menatap isi ruangan yang tengah berbisik-bisik.
Sontak saja membuat mereka menjawab, "Gak pak," jawab Adrian sebagai ketua tingkat
Pak Irwan menyinggung senyum tipis. "Saya hanya ingin lihat sampai dimana pemahaman kalian, jadi jangan terlalu panik," ucapnya.
Mereka pun lantas mau tidak mau mereka tetap melakukannya, salah ataupun benarnya, setidaknya mereka sudah berusaha semampu dan sebisanya.
****
Kini setelah matakuliah pertama berlangsung Ara dan yang lainnya pergi ke kantin untuk sekedar mengisi perut mereka yang sudah Meronta-ronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin Love ( segera Terbit )
Teen FictionAssalamuallaikum wr. wb. sebelum baca alangkah baiknya follow akun wattpad ini NO PLAGIAT ❌ Kisah ini diambil dari kisah nyata seseorang 80℅ dan sisanya hanya tambahan fiksi belaka. Cover : by. pinterest penasaran sama kisahnya! ayokkkk bacaa!