Tiga🍓

118 24 8
                                    

Helow!!!
Gimana? Suka? Semoga kalian suka yah!

Sebelum membaca alangka baiknya tekan bintang dulu.

Selamat membaca!!

🎀

"Mau gue foto? Berhubung sunset nya bagus, sayang kalau lo nggak ikut foto." ucap Fadel kepada Ara, yang mengarahkan kamera nya kepada gadis itu.

Mendengar ucapan Fadel, membuat Ara terdiam beberapa saat mencerna perkataan nya barusan. Tidak tahu kah cowok itu, kalau sekarang Ara sedang mati-matian untuk menahan agar tidak teriak sekarang juga.

"Ara," panggil Fadel.

"Kak Ara, ayok foto bareng sama aku," ajak Ainun dengan menarik tangan gadis itu, mau tidak mau Ara mengikut , untung daster yang ia pakain begitu polos dan nyambung dengan switer yang ia gunakan jadi penampilannya tidak begitu buluk.

"Kakak, pakai apa pun tetap cantik kok. Yakan Abang?" Tanya Ainun kepada Fadel, membuat cowok itu mengangguk tersenyum.

Fadel pun mengarahkan kamera nya, mengambil moment bersama sang senja.

Setelah lebih 5 kali pemotretan dengan beberapa gaya, kini Ainun mengambil ponsel dari Fadel.

"Abang, sini aku fotoin bareng kak Ara," ucap Ainun, membuat Fadel menatap Ara yang tengah dilanda kegugupan.

Cowok itu berjalan dan berdiri di samping Ara, membuat Ara menahan nafasnya sesaat.

"Nafas Ra, lo mau mati nahan nafas?" Ucap Fadel, membuat Ara langsung menghembuskan nafas nya dan nyengir dengan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Deketan dikit bang," ucap Ainun, seolah paham dengan situasi.

Hingga pada akhirnya Fadel merangkul pundak Ara yang lebih pendek darinya. Membuat Ara tidak fokus dan langsung menatap cowok itu, hal itu membuat Ainun mengabadikan kedua remaja itu saling tatap satu sama lain.

Ainun terkekeh sendiri melihat hasil jepretannya. Dan menyerahkan ponsel itu kepada Fadel.

"Eh, Kak ayok pulang, Gue belum ngerjain tugas kuliah." ajak Ara menutup rasa gugupnya yang semakin menjadi-jadi.

"Hayo, Kak Ara salting yah." tebak Ainun.

"Ih nggak kok,"

Bohong, gadis itu rasanya ingin ngereog sekarang juga, bisa kah ia teriak sekarang? Sumpah demi apapun pipi nya seakan panas.

****

Dikamar yang bernuansa blue , gadis itu terlentang dengan mata yang menghadap di atas langit kamarnya. Menutup muka nya dengan bantal bahkan teriak tidak jelas.

"AAAAAA MAMAHHH, ARA BAPERRR!!" pekiknya dengan heboh, bahkan ia sudah melompat-lompat tidak jelas.

Mengingat kejadian tadi seperti nya tidak akan bisa tidur, membayangkan kejadian itu kembali terjadi membuatnya menarik nafas dalam-dalam.

Hingga suara dering ponselnya kembali berbunyi, menatap layar benda pipih itu membuat bola matanya hampir saja keluar, nama Kak Fadel tertera di layar itu. Segera ia membuka ponselnya dan melihat apa yang dikirim cowok itu.

Kak Fadel.
send picture

Matanya berbinar bahagia, ternyata cowok itu tengah mengirimkan diri nya foto mereka tadi dipantai.

"Ya Allah, lemah banget nih hati." Segera ia membalasnya, setelah ia pun menaruh kembali ponsel nya ketika ada yang mengetuk pintu kamarnya dengan sedikit brutal.

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang